Bentang Alam Menakjubkan Islandia

Iceland national park
Ngarai di Taman Nasional Jokulsargjlufur

Islandia merupakan negeri impian pecinta keindahan alam dan petualangan. Sebuah negeri berpenghuni jarang, dimana kekuatan alam membentuk lanskap penuh magis.

Rasanya tak mungkin kita melakukan perjalanan di negeri di utara Atlantik ini, tanpa terpesona kemolekan alamnya. Itu pula yang saya rasakan selama perjalanan dua hari di negeri pulau ini. Waktu singkat tersebut saya dan keluarga manfaatkan untuk menyusuri bagian timur laut Islandia.

Negara satu ini lokasinya terisolasi. Tak heran jika akses ke sana masih jarang. Ada beberapa penerbangan dari kota-kota besar Eropa daratan menuju Reykjavik, ibukota Islandia. Satu-satunya jalur laut bisa ditempuh dari Hirtshals, ujung utara Denmark. Menuju pelabuhan Seydisfjordur di bagian timur Islandia. Kami menggunakan jalur laut.

Cara terbaik menjelajah Islandia adalah dengan kendaraan bermotor. Luas pulaunya hampir tiga kali propinsi Jawa Tengah. Dengan jumlah penduduk sekitar 325 ribu jiwa saja. Atau 3 penduduk per kilometer persegi. Kendaraan umum tak banyak. Jika ada pun tak menjangkau objek-objek wisata yang letaknya di pelosok.

Musim gugur sedang menyapa ketika kami sedang berada di Islandia Oktober lalu. Cuaca lebih sering mendung. Jika sedang melewati jalanan pegunungan, jalanan bisa tiba-tibu berselubung kabut tebal. Pengemudi harus ekstra hati-hati. Sebab kanan kiri jalan jurang atau danau atau sungai. Suhu udara sekira 10°C.

Air Terjun Dettifoss

Iceland falls
Air Terjun Dettifoss

Air terjun bukan pemandangan langka di sini. Saat feri tumpangan memasuki fjord menuju pelabuhan Seydisfjordur, saya menyaksikan beberapa air terjun berdebit rendah. Airnya berasal dari mencairnya salju di puncak tebing tinggi di tepian fjord. Fjord berbentuk seperti teluk yang menjorok sangat panjang ke daratan. Ia terbentuk dari erosi gletser.

Dalam perjalanan menuju Detifoss, berkali kami melihat air terjun berbagai ukuran di tepi jalan raya. Saking banyaknya, pemandangan seperti ini dianggap biasa. Jarang sekali terlihat pengunjung berhenti sejenak saja untuk menikmati keelokannya.

Dettifoss berada di kawasan Taman Nasional Jokulsargljufur. Jangan bayangkan taman nasional berupa hutan-hutan penuh pepohonan rindang. Hampir tak ada hutan di Islandia. Pepohonan tinggi hanya terlihat di sekitar permukiman penduduk. Itu pun warna daunnya tidak hijau. Melainkan kuning atau kecoklatan. Permukaan tanah pulau ini kebanyakan tertutup pasir, lava beku, padang rumput hijau, atau semak-semak tumbuhan rendah.

Di taman nasional ini, Sungai Jokulsa a Fjollum mengikis tebing, membentuk ngarai sepanjang 30 km, dan beberapa air terjun. Yang paling terkenal adalah air terjun Dettifoss, Selfoss, dan Hafragilsfoss.

Dari jalan nasional, kami melalui jalan tanpa aspal sejauh hampir 30 km untuk mencapai Dettifoss. Tak banyak pengunjung kawasan wisata ini. Hanya beberapa mobil saja di tempat parkir. Masuknya pun gratis saja. Dari tempat parkir, kami trekking singkat kira-kira 15 menit. Jalanannya penuh batuan alam.

Dettifoss terlihat gigantis. Di pagi hari, dimana titik pandang berlawanan arah dengan sinar mentari, wujud Dettifoss tak tampak jelas. Apalagi terhalang kabut yang terbentuk dari uap air yang meluncur deras ke dasar. Ke erah hilir, terbentuk dua pelangi vertikal.

Kami berjalan di antara batuan menuju tepian di mana badan sungai selebar 100 meter meluncur sedalam 45 meter. Yang menjadikan Dettifoss air terjun terbesar Eropa. Saya tak berani berdiri terlalu dekat. Batuan tersebut terlihat licin. Dari Dettifos kita bisa trekking ke Selfoss ke arah hulu sejauh 1,5 km. Atau ke Hafragilsfoss ke hilir sepanjang 2 km. Rute trekkingnya terlihat sangat menantang. Melalui ngarai berdinding batu di tepi Sungai Jokulsa a Fjollum.

Sekitar Danau Myvatn

Islandia dan pulau-pulau kecil sekitarnya memiliki lebih dari 30 gunung berapi aktif. Ada beberapa gunung yang aktif meletus setiap empat atau lima tahun sekali. Kami mengamati aktivitas vulkanisme di sekitar Danau Myvatn, danau terbesar keempat di sini.

Hverir, merupakan padang berisi kolam-kolam lumpur mendidih berwarna abu-abu. Bau belerang segera menusuk hidung saat kita memasuki area ini. Padang vulkanisme ini terletak di kaki Gunung Hverfjall. Di permukaan gunung terlihat beberapa bubungan asap belerang.

Sumber panas Islandia
Hverir

Pengunjungnya relatif ramai. Ada setidaknya 3 rombongan bus wisatawan. Kolam-kolam lumpur panas bisa diamati dari dekat. Namun tetap dibatasi pagar pengaman. Beserta papan peringatan bahwa suhu lumpur panas berkisar antara 80-100°C. Selain kolam lumpur, saya mengamati desisan uap di banyak tempat. Sepertinya ada yang mencoba menutupi dengan batu-batu. Sehingga berbentuk mirip gundukan batu berasap. Di sisi lain Hverfjall, terdapat pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Dimmuborgir tempat eksentrik. Sebuah padang lava sisa vulkanisme. Dulunya bahkan merupakan kolam lava raksasa. Sisa-sisa lava hasil beberapa proses vulkanisme membentuk tiang, menara, patung, dan gua-gua alami. Menjadikan satu monumen alam luar biasa. Kita bisa memilih tiga jalur trekking untuk dapat menikmatinya. Jaraknya antara 500 – 2.400 m. Kami pilih jalur paling pendek.

Satu fenomena alam unik lainnya di sekitar Danau Myvatn adalah kumpulan pseudeo-crater di desa Skutustadir. Gundukan di permukaan bumi berbentuk mirip gunung berkawah. Tingginya hanya sekitar 10-20 meter saja. Kawah-kawah mini ini terbentuk akibat reaksi antara lava cair dengan air dan menghasilkan ledakan gas mirip letusan gunung berapi.

***

Baca juga: Kepulauan Faroe, Di Kesunyian Atlantik Utara

2 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: