Katedral Aleksandr Nevsky Sofia

Katedral Alexander Nevsky Sofia BulgariaArsitektur gereja-gereja Kristen Ortodoks sangat berbeda dengan gereja-gereja di belahan Eropa Barat. Bangunannya memiliki kubah-kubah besar. Mirip masjid. Kami jumpai bangunan gereja semacam ini di Baltik, Yunani, Turki, Siprus, Georgia, serta Bulgaria.

Dulu, dulu sekali, Emak pernah mikir, kenapa ya kok banyak masjid berkubah bundar? Dari mana asalnya? Waktu ketemu sama gereja-gereja ortodoks, mikir lagi. Itu gereja kok mirip banget ya sama masjid? Sama-sama berkubah bundar. Yang membedakan, gereja dilengkapi salib. Sedangkan masjid dengan bulan sabit dan bintang.

Waktu ke Turki, menyaksikan kemegahan Ayasofia, Emak dapat pengetahuan baru. Eh, gereja-gereja Ortodoks ini mirip dengan gereja-gereja zaman Byzantium. Apa dulu arsitek masjid di Turki mendapat pengaruh dari arsitektur Byzantium? Mungkin para arsitek bisa menjawabnya. Emak sedang malas cari referensi. hehehe.

Aleksandr Nevsky 

Nama Aleksandr Nevsky (1221 – 1263) tak asing buat kami. Di Tallinn kami pernah lewat di sebuah katedral berkubah banyak dan sangat cantik di kota Tallinn, Estonia. Bernama Katedral Alexander Nevsky. Meski kami tidak sempat masuk sebab keterbatasan waktu selama di Tallinn. Di Sofia, katedral paling terkenalnya juga bernama Aleksandr Nevsky. Satunya di Baltik, lainnya di Balkan. Berarti nih, si Aleksandr Nevsky orang sangat berpengaruh.

Beliau ternyata merupakan salah seorang pahlawan besar Rusia. Salah satu orang suci dalam agama Kristen Ortodoks. Dikenal sebagai prajurit pemberani. Yang kekuatan militernya berhasil mengalahkan tentara Jerman dan Swedia di abad pertengahan Eropa.

Katedral Aleksandr Nevsky Sofia

Keluarga pelancong mengunjungi tempat ibadah megah ini di hari pertama penjelahan di kota Sofia, Bulgaria. Katedral ini merupakan salah satu destinasi utama Sofia. Mesti masuk dalam to do list atau must visit. Kami berjalan kaki seharian. Termasuk ke katedral ini.

Katedral ini berada di pusat kota. Di Aleksandr Nevsky square. Sebelumnya kami mampir menikmati kecantikan sebuah gereja Rusia di dekatnya.

Taman dan memorial alexander nevskyMenyeberang jalan menuju kompleks, kami tidak langsung menuju gereja. Malah tertahan di taman. Ada kegiatan pasar loak di taman tersebut. Taman itu sendiri ditanami bunga-bunga indah dan patung-patung. Bunga-bunganya ditanam sangat rapat. Mereka memiliki warna-warna ceria. Di beberapa bagian, bolong tanpa bunga. Seperti ada yang mencabut hingga akarnya.

Para pedagang pasar loak membuka lapak dengan memasang tenda dan meletakkan dagangan di atas meja portable dan koper-koper tua. Para pedagang loakan di Jerman juga menggunakan meja semacam ini. isa dilipat dan ringan. Barang antik, alat-alat rumah tangga kuno, arloji, aksesori, dan masih banyak lagi. Emak tidak terlalu memperhatikan isi pasar loak. Lebih fokus memperhatikan patung-patung di sana.

Patung-patung di sana temanya heroik. Emak tidak terlalu paham seni patung. Emak simpulkan, mereka menggambarkan pahlawan dan peperangan. Ada patung berdiri sendiri, berpasangan, atau terdiri dari banyak patung manusia di satu tempat.

Di seberangnya ada patung seorang raja. Patungnya lumayan tinggi. Dua meteran. Wajahnya tua sang patung tampak agak sedih. Entah siapa beliau ini. Mungkin salah satu raja atau tsar yang pernah berkuasa. Di bawah kaki patung bunga-bunga persembahan pengunjung tertata rapi.

Sore itu, kompleks katedral tak terlalu ramai. Kami sampai sekitar pukul 5 sore. Bagian luarnya luas. Karena berfungsi juga sebagai lahan parkir. Dua bus pengangkut wisatawan memarkir kendaraannya. Muncul turis-turis berwajah asia.

Dibandingkan dengan banyak katedral lain di seantero Eropa, usia katedral satu ini, terbilang muda. Peletakan batu pertama mulai dilakukan tahun 1882. Akan tetapi, pembangunan utamanya berlangsung antara tahun 1904 – 1912. Arsiteknya adalah Alexander Pomerantsev. Konstruksi serta dekorasinya diselesaikan dengan baik oleh tim dari Bulgaria, Rusia, Austro – Hungaria. Serta melibatkan pekerja seni dan arsitek dari Eropa.

Kemegahan katedral ini menguar dari kejauhan. Kubah keemasannya sunggu eye catching. Semakin didekati, semakin wow. Ia katedral kedua terbesar di Balkan. Muat hingga sepuluh ribu orang. Kami tidak langsung masuk ke bagian dalam. Mau memuaskan diri foto-foto saja di luar. Memotret bagian depan dan kedua sisinya.

Berbeda dengan gereja utama biara Rila yang penuh lukisan dinding luar, di sini, lukisan ikon Emak lihat di atas pintu-pintu saja. Serta di koridor depan. Kubah utama dan menara lonceng, serta beberapa kubah kecil di bagian depan berwarna keemasan. Sedangnya kubah-kubah setengah lingkaran berwarna hijau. Temboknya dari batu berwarna terang. Sebagian fasad dipahat mirip ukiran cantik.

Masuk ke dalam, pengunjung dilarang memotret atau merekam video. Ini berlaku di geraja lain yang kami kunjungi selama di Bulgaria. Bagian dalamnya temaram. Lilin-lilin dinyalakan pengunjung di dekat altar. Bagian dalamnya terlihat lapang. bangku-bangku tersedia sedikit. Kalau ada pun letaknya dekat dinding. Emak mengamati sebentar ikon-ikon di dalamnya. Di sini terdapat relik Alexander Nevsky, hadiah dari Rusia.

***

Alexander Nevsky Cathedral 

Jam buka : Setiap hari 0700-1800.
Tarif masuk: Gratis
Akses difabel: Ya
Alamat: Ploshtad Aleksander Nevski, Sofia, Bulgaria
Telephone: (02) 988 1704

5 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: