Penginapan di Yordania

Meski biaya hidup relatif tinggi di Yordania, harga penginapannya relatif terjangkau. Yah, meski fasilitasnya ya so so ajah. Penginapan banyak pilihan rupa dan harga. Utamanya di kota besar dan daerah tujuan wisata utama seperti Amman dan Petra.

Kalau mengecek penginapan lewat situs booking.com, maka yang banyak ditawarkan adalah hotel. Emak awalnya mau nyari hostel ajah, biar lebih murah. Karena adanya hotel, ya pilih hotel. ternyata meski namanya hotel, penampakan aslinya mirip-mirip kelas hostel. hehehe.

Keliling Yordania kali ini, syarat kami mencari penginapan bukan harganya murah, tapi kudu ada parkirannya. Sebab kami menyewa mobil untuk keliling negeri ini. Kalau asal murah, tapi gak ada lahan parkirnya, bisa repot sendiri nantinya. Penginapan paling murah gak ada tempat parkir, memaksa kami menaikkan bujet penginapan.

Jenis penginapan di sana, selain macam hotel dan hostel, kita juga bisa menginap di tenda-tenda Bedouin yang disewakan. Di Aqaba tenda semcam ini bisa disewa di daerah South Beach. Di Wadi Rum juga banyak sekali ditawarkan. Meski berbentuk tenda, fasilitasnya terlihat memadai. Dilengkapi dengan penghangat ruangan dan toilet duduk.

Sewaktu berada di Aqaba, Emak melihat banyak penginapan kecil di pusat kota. Padahal, rasa-rasanya di bookingdotcom tidak terlalu banyak pilihan. Bisa jadi mereka tidak masuk jaringan situs informasi hotel. Sehingga, ada kemungkinan kita bisa go show dan mencari hotel on the spot. Demikian juga ketika kami jalan-jalan di downtown Amman. Terlihat beberapa penginapan kecil.

Semua penginapan kami selama di Yordania, Emak pesen lewat booking.com. Ini pengalaman kami menginap di hotel-hotel tersebut:

1. Hotel Golden Rose, Aqaba

Ini penginapan paling bagus, sekalian paling mahal yang kami inapi di negeri ini. Tarif per malamnya 37 JD (Rp. 550.000,-). Review-nya bagus. Lokasinya dekat pusat kota dan kira-kira 10 menit jalan kaki ke public beach aqaba.

Hotel di Aqaba
Suasana kamar hotel

Kami tiba di Aqaba pagi buta. Jam 5 pagi dah keluar imigrasi. Ditawari taksi ke kota. Awalnya mau nunggu ajah di airport sampai agak siangan. Airport Aqaba kecil dan sepi. Ya udah kami naik taksi trus rencana mau nunggu ajah di lobby. Eh, sama petugas hotelnya boleh early check in. Alhamdulillah, rezeki. Bisa langsung istirahat di kamar hotel.

Kamar kami luas. Terdapat 1 double bed dan satu bed. Untuk kami berempat. Adik, masih boleh nginep gratis, karena masih di bawah batas umur. Kamar mandinya lega, bersih. Ada shower. Di kamar mandi ada permintaan agar pelanggan tak membuang tissue WC ke dalam WC. Rata-rata penginapan di Yordania punya peringatan seperti ini.

AC terpasang rapi di satu sudut. Senjata penting, sebab Aqaba lumayan panas di musim semi. Wifi kadang kenceng, kadang lelet. Pesawat televisi LCD dalam kamar memiliki banyak sekali channel. Bahasa Arab dan Inggris. Anak-anak sering malas diajak keluar gegara ini. Maunya nonton ajah. Staff-nya kebanyakan lelaki. Mereka helpful dan ramah.

Oh ya, di lantai dua Emak liat ada ruangan makan. Padahal hotel ini gak punya resto. Trus pas ngintip keliatan dapur kecil dan peralatan makan. Mungkin bisa numpang masak. Sayangnya kami gak nanya.

Sebelum kembali ke Jerman, kami sempat kembali menginap semalam di hotel ini. Pesawat kami berangkat dini hari. Keeseokan harinya. Sedangkan waktu check out jam 12 siang. Kami pun coba tanya ke resepsionis. Bisa gak late check out. Kira-kira jam 9 atau 10 malam. Kami mau nambah biayanya kalau perlu. Sama petugasnya cuma di-charge 10 JD ajah. Alhamdulillah lagi. Recommended deh hotel ini. Kalau ada rezeki ke Aqaba lagi, pengen nginep di sini lagi.

2. Hotel Mussa Spring, Petra

Hotel di Petra, Yordania
Kamarnya agak sempit buat berempat

Usai ikut tur di Wadi Rum, kami putuskan langsung ke Petra. Biar bisa istirahat sebelum eksplor seharian di Petra keesokan harinya. Pilihan jatuh ke hotel Wadi Musa. Hotel dengan tempat parkir gratis paling murah yang kami temukan.

Alamat hotelnya agak-agak kurang jelas. GPS kami tak menemukannya. Sempat kesasar beberapa kali di Wadi Musa. Nanya-nanya ke orang, gak jelas. Ya udah coba ngikutin jalan gede. Ketemu hanya beberapa meter dari mata air bernama Wadi Musa.

Resepsionisnya seorang bapak berusia 50-an. Ramah. Langsung menawari kami minum teh hangat. Teh merupakan salah satu bentuk keramahtamahan di Yordania. Setelahnya kami bayar dan masuk ke kamar, 30 JD semalam.

Kamar kami dipojokan, lantai dua. Berisi 4 tempat tidur. Kamar mandi di dalam. Kamarnya kelihatan sempit. Alasnya karpet. Terlihat tua. Secara keseluruhan terlihat bersih. Sayangnya kasur Emak kurang nyaman. Sudah tua, bagian tengahnya ambles ketika ditiduri.

Di sebelah hotel terdapat sebuah kios suvenir dan jual makanan ringan. Waktu check out jam 9 pagi, suasanya masih sepi. Penjaganya masih tiduran di sofa. Dari hotel ini ke Petra naik mobil gak sampai 10 menit. Wifi, lumayan kenceng.

3. Hotel Dana Moon, Dana Village

Desa wisata Dana Village
Hotel Dana Moon, Dana Village

Seperti saat ke Hotel Mussa Spring, ke sini pun kami sempat kesasar. Kesasarnya jauh pula. Dah lebih dari 20 km. Setelah nanya ke beberapa orang, baru ketemu jalan yang benar.

Hotelnya berada di desa mungil Dana. Ada sekitar 3 hotel di desa ini. Hotel Dana Moon terlihat sederhana. Kami sewa kamar dengan 4 bed. Kamar mandinya di luar. Agak jauh dari kamar kami. Lima kamarnya penuh malam itu. Malah ada tamu gak kebagian kamar, kudu pindah ke hotel sebelah. Gegara ada yang minta kamar lebih.

Harga per malam 25 JD. Fasilitasnya simpel banget. Tapi kasurnya lumayan nyaman ditiduri. Kamarnya luas. Wifi kenceng. Sarapannya banyak dan memuaskan. Sarapan di rooftop resto hotel. Semuanya dilayani. Menunya roti dengan aneka topping enak. Dan boleh nambah sekenyangnya. Menurut kami, cocok lah udah harga ama fasilitas yang didapat.

4. Hotel Sun Rise, Amman

Hotel dengan tempat parkir dengan harga paling murah yang bisa kami temukan. Sempat ragu Emak memilihnya. Sebab review-nya so-so. katanya seh, kalau buat 1 – 2 malam, ok lah. Sedangkan kami 5 malam di Amman. Mengingat biasanya kami menggunakan hotel sebagai sarana istirahat dan numpang mandi, kami ambil saja hotel ini.

Hotel murah Amman, Yordania
Hotel Sun Rise, Amman

Lokasi hotelnya tepat di depan terminal bus Al Abdali. Ada parkiran di depannya. Sampai di sana, kami menunggu agak lama di lobby hotel yang terlihat kusam. Beberapa bapak arab nge-sissa kebal kebul sambil mengobrol. Di Yordania, hampir sama lah dengan tanah air beta. Perokok boleh merokok di mana saja. Nggak perlu memerhatikan mereka yang tidak merokok. *smile emoji*

Resepsionisnya cewek masih remaja. But she’s all bussiness. Nawarin kami beliin makanan, tentu pakai ongkir. Sampai menjual peta gratisan seharga 1 JD. Ya wes lah anggap saja sedekah. Gadis ini sangat chatty, suka mengajak ngobrol. Sampai minta digambarin, gegara melihat Embak suka menggambar.

Mulanya kami dapat kamar di pojok. Lumayan luas, dengan 4 bed. Kami emang pesan family room. Biar nyaman. Ealah, tivinya gak nyala. WC-nya rusak, dan kamarnya jamuran. Kami minta tukar. Ada kamar, kondisi lebih baik, tapi cuma 3 bed. Dan gak ada kompensasi alias duit gak kembali, meski harga sewa per malamnya jelas beda. Wifi cuma bisa dipakai di lobby.

Menurut Emak, hotel ini gak recommended. Utamanya buat keluarga. Mending nyari yang lebih mahal dan review-nya lebih bagus. Harga per malam di sini 23 JD.

5 Comments

  • Harga masih terjangkau mbak, opo maneh cedak kota cuman jalan bentar. Aku paling sebel nek pengianapan jauh dari kota, transport maneh.
    Kecuali nek aku lagi galau dan butuh menyediri, golek sing mencil, eaaaaa

  • Mbak Ira asik bener pindah-pindah hotel selama di Yordania. Hotel Golden Rose, Aqaba, recomended ya. Catet ah siapa tahu suatu saat ketiban rejeki bisa ke sana. Aamiin. naksir rooftop Hotel Dana Moon, Dana Village,ngebayangin sarapan di sana…

  • ira

    @Cek Yan: iya, hotelnya dari batu2 alam yang gak pakai plester. Unik.

    @Alid: aamiin, moga ndang kesampaian.

    @Emakmbolang. he-eh, sengaja nyari yang deket kota, tapi masih ada tempat parkir. Biar enak kemana-mana.

    @Mbak Rien: iya, Mbak. Soalnya pindah2 kota dan jaraknya berjauhan. Jadinya kita nomaden. hehe.

Leave a Reply

%d bloggers like this: