Road Trip Empat Ribu Tiga Ratus Kilometer

Akhir tahun lalu, asyik sekali libur akhir tahunnya. Tanggal 24 dan 31 Desember jatuh pada hari Senin. Sedangkan di Jerman libur resmi natal jatuh pada tanggal 25 dan 26 Desember. Anak sekolah dapat jatah libur 2 minggu seperti biasa. Jika bisa ambil cuti tanggal 27, 28, maka kami dapat hari libur panjang.

Cuti Bapak semestinya sudah habis. Sebab tahun lalu kami mudik ke tanah air. Dan kami awalnya hanya berencana menghabiskan liburan natal di Bremen, baru jalan-jalan ke Denmark dan Swedia. Kemudian KP 2.0 mengusulkan agar kami ke selatan saja. Apalagi ada tawaran menginap oleh seorang sahabat di Klagenfurt. Rencana berubah cepat. Menjadi anjangsana ke Austria, Slovenia dan Kroasia. Sekalian, pikir kami. Sebab Kroasia mulai membuka pintunya kepada pemegang visa Schengen.

Menjelang perjalanan panajng tersebut, alhamdulillah kami bisa mengganti kendaraan menjadi lebih besar. Muat untuk 7 orang. Agar bagasi dan alat seluncuran yang mau dibawa muat juga, kami membeli tas bagasi khusus untuk atap mobil.

Melakukan perjalanan 4300 km beramai-ramai selama sekitar 10 hari memang melelahkan. Tetapi pengalaman ynag kami rasakan juga tidak sedikit. Sebelum pergi, kami mengecek peraturan berkendara di masing-masing negara. Mempelajari kemungkinan terjadinya scammer, mencari penginapan, dll. Seringkali kami rapat lewat jejaring sosial. Syukurlah hampir semua hal bisa kami antisipasi.

Selama 10 hari tersebut kami menyinggahi banyak kota di tiga negara. Salzburg, Klagenfurt di Austria. Ljubljana, Postojna, Bled dan Piran di Slovenia. Pula, Rijeka, pucuk Pulau Krk, Hum, pinggiran Adriatik, dan Zagreb di Kroasia. Selama di Kroasia kami menginap di apartemen di rumah penduduk lokal, serta di satu hostel funky di Zagreb. Hal baru yang unik dan menarik. Selain jelajah kota, kami main seluncuran salju di Pegunungan Alpen di Austria. Sempat pula belajar ski walau tidak sampai satu jam. Mengunjungi gua spektakuler serta kota terkecil di dunia. Tak lupa berkali mencicipi hidangan khas di sana. Pokonya, pengalaman perjalanan ini terlalu manis untuk dilupakan, deh.

2 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: