Beberapa waktu belakangan, sejak Emak mulai membuat posting khusus mengenai tulisannya di media massa, beberapa orang mulai kasak-kusuk. Bukan sesuatu negatif. Mereka menanyakan bagaimana caranya agar tulisan dimuat di media massa nasional, apa tips-nya, dan pertanyaan seputar penulisan. (more…)
Check in di Patisserie Laduree sudah, ngelirik-lirik barang-barang mewah sambil ngayal di butik-butik Ferragamo, Fendi, Armani, Prada, Gucci, Dior, MaxMara, dll sudah, foto-foto di kaki menara tinggi sudah, megang-megang alat-alat bento lucu di satu toko Jepang juga telah dilakukan. Kini saatnya mengunjungi Masjid Agung di kota cinta. (more…)
Alhamdulillah wa syukurillah. Perjalanan menulis Emak di blog ini akan memasuki tahun keempatnya. Dengan hampir 400 artikel. Satu karir menulis pendek bagi orang lain. Namun bagi Emak, bisa terus lanjut menulis seperti ini adalah kebahagiaan. (more…)
Mulanya mau memberi judul Emak-Emak Saba Paris. Sebab berbulan lalu, kami beberapa wanita mengunjungi kota cinta tanpa pasangan masing-masing. Tapi karena yang jadi emak baru Emak di keluarga pelancong, ya diganti mbak-mbak saja. Biar Emak ini juga terlihat awet muda. hehehe.
Kali ini kami berangkat ikut tur bus murah meriah. Dari kota tempat tinggal kami. Hampir setiap minggu ada tur semacam ini ke kota-kota besar terekat. Seperti Paris, Brussel dan Amsterdam. Biayanya hanya 35 euro di musim dingin. Kalau musim panas sedikit mahal, 39 euro-an. (more…)
Ada cerita unik di balik pemuatan tulisan Emak kali ini di Majalah Potret. Satu majalah wanita, terbit di Aceh. Naskahnya Emak tulis hampir empat bulan lalu. Salah satu dari beberapa tulisan EMak tentang Maroko. Mengirimnya segera. (more…)
Kebun binatang bukan tujuan wisata murah di negeri ini. Walau enak, tak perlu berkendara jauh untuk mengunjungi tempat satu ini. Beda dengan aman Emak kecil dulu. Kebun binatang adanya di Surabaya. Artinya, mesti naik bus sekitar 5 jam-an dari rumah. Sehingga, selama tinggal di tanah air, baru sekali Emak merasakan benar-benar berekreasi di dalam sebuah kebun binatang. Beramai-ramai dengan anggota keluarga lainnya, kami membawa makanan sendiri dari rumah. Pertama kali melihat gajah, kuda nil, zebra dan binatang liar lainnya secara langsung. Disambung dengan acara naik kuda berwarna coklat bergantian dengan para sepupu. (more…)
Hari ini di pemberitahuan sebuah jejaring sosial ada seseorang me-mensyen nama Emak. Awalnya tak peduli. Setelah lama diselilingi berbagai aktifitas, penasaran juga ada apa gerangan. Ternyata ada berita di grup penulisan yang Emak ikuti, bahwa satu lagi tulisan Emak nangkring di Republika. Kali ini di rubrik 'Jalan-Jalan Religi'. (more…)
Cinderamata merupakan elemen penting sebagai kenang-kenangan akan suatu perjalanan yang pernah kami lakukan. Dulu kami suka koleksi kartu pos dan pernak-pernik unik untuk pajangan di lemari kaca. Setelah sekian lama tak punya lemari kaca, pernak-pernik masih tersimpan rapi entah dimana, kesukaan akan cinderamata mini berkurang. Pindah ke magnet kulkas. Setelah seorang teman memajang satu papan khusus magnet kulkas di ruang tamunya. (more…)