Döner kebab merupakan fastfood yang mudah ditemukan di belahan bumi Eropa saat ini. Bongkahan daging dibakar vertikal ini sangat populer. Terutama di kota-kota besar dan daerah wisata. Kios jualannya bisa nyempil kecil di antara pertokoan, di mobil-mobil boks, atau pun di rumah makan besar.
Budaya makan döner kebab di Eropa dibawa oleh para imigran asal Turki. Di negeri asalnya, potongan daging yang dipanggang di panggangan berputar sudah jadi tradisi ratusan tahun. Seorang penasihat militer Turki Usmani, Helmuth von Moltke pernah menulis di buku hariannya pada 16 Juni 1836:
„Unser Mittagsmahl nahmen wir ganz türkisch beim Kiebabtschi ein. […] Dann erschien auf einer hölzernen Scheibe der Kiebab oder kleine Stückchen Hammelfleisch, am Spieß gebraten und in Brotteig eingewickelt, ein sehr gutes, schmackhaftes Gericht.“
Kalau diartikan bebas kira-kira begini:
“Kami makan siang ala Turki di sebuah Kiebabtchi (mungkin artinya penjual kebab). Lalu di atas lempengan kayu tampak Kiebab, atau potongan daging kambing, dibakar dengan tusukan, dan diselimuti adonan roti. Makanan yang baik dan sangat enak.”
Döner kebab juga merupakan salah satu alternatif makanan halal buat para pelancong ke Eropa. Namun bagi yang muslim tetap harus berhati-hati. Sebab tak semua yang berpenampakan seperti daging kebab itu halal. Versi lain döner kebab, gyros, kadang dibuat dari daging tak halal. Buat traveller muslim, jika mau beli kebab sebaiknya membelinya di kios berlabel halal. Atau jika tak ada labelnya, bisa tanya langsung ke penjualnya. Agar yakin. Döner versi halal terbuat dari daging sapi, domba, ayam, atau kalkun.
Kios penjual kebab atau di Jerman disebut sebagai kebab imbiss, mulai berdiri di negeri ini sekira awal tahun 1970-an. Menurut yayasan produsen döner di Jerman, daging kebab yang dibakar secara vertikal itu, kiosnya pertama kali berdiri di Berlin. Alat pembakarnya ditemukan oleh seorang imigran asal Turki, Kadir Nurman. Potongan tipis daging bakar ditambahi potongan bawang bombay dimakan dengan roti fladenbrot. Imbiss kebab pertamanya berada di Bahnhof Zoo, Berlin.
Sejak saat itu, döner kebab dikenal orang di Berlin, dan ke seluruh Jerman. Menurut data Wikipedia, saat ini 200 – 300 ton daging döner diproduksi setiap harinya. Tahun 2011, di Jerman berdiri 16 ribu kios döner. Omzetnya 3,5 miliar euro. Salah satu yang membuatnya cepat tenar mungkin karena kepraktisannya. Sekali makan sudah ada karbohidrat, protein dari daging kebab dan sayur mayur.
Bermacam Cara Menikmati Doner Kebab
1. Dimakan dalam roti
Varian döner kebab paling populer dimakan dengan roti yang disebut sebagai fladenbrot. Fladenbrot di sini bentuknya bulat atau lonjong. Yang lonjong, Emak serings ebut sebagai roti bantal. Empuk dan tebal mirip bantal. Fladenbrot untuk kebab ukurannya maca-macam. Ada yang bulat berdiamater kira-kira 15 sm. Ada yang dipotong dari fladenbrot ukuran besar.
Sebelum disajikan, roti dibakar sebentar. Setelah itu tengahnya dibelah dua. Lalu diisi dengan potongan daging kebab, aneka potongan salat segar seperti daun kol, tomat, potongan bawang bombay, dan lettuce, serta disiram saus. Sausnya bisa macam-macam tergantung spesialisasi warung kebab bersangkutan. Saus paling umum adalah zaziki. Terbuat dari yoghurt, potongan mentimun, dan dibumbui daun bawang dan peterseli. Döner kebab roti ini cocok untuk take away. Di Jerman, harga döner kebab ini sekitar 3 – 5 euro.
2. Dönerteller
Jika punya waktu lebih lama untuk makan, mungkin bisa coba Dönerteller. Atau döner piring. Disajikan di atas piring lebar. Isinya lebih lengkap, porsi lebih gede, dan harga tentu lebih mahal. Seharga 7 – 10 euro per porsi.
Daging dönernya dimakan dengan kentang goreng atau nasi Turki. Kalau ada nasi, biasanya Emak pilih nasi Turki yang gurih itu. Temannya adalah salat segar, salat bakar (kadang-kadang), zaitun, dan saus. Kadang masih ditambah potongan kecil roti.
3. Dürüm Döner
Varian döner ini dimakan dengan roti juga. Namun berbeda bentuknya. Rotinya bernama dürüm. Bentuk aslinya bundar seperti tortilla. Daging döner, salat segar dan saus dimasukkan ke dalam roti, digulung. Selain dürüm, ynag mirip dengan adalah döner im Türkische Pizza. Pizza Turki itu bentuknya bundar, tipis, toppingnya irisan bawang bombay, dan daging cincang.
4. Pomm Döner
Döner jenis ini baru booming beberapa tahun terakhir di Jerman. Döner kebab dimakan dengan kentang goreng. Pomm berasal kata Pommes. Berarti kentang goreng.
Cara penyajiannya beda dengan dönerteller. Sebab pomm döner dibuat untuk take away. Emak pertama beli dan makan di warung kebab di stasiun Hamburg Hauptbahnhof. Di lorong menuju kota ada warung döner ramai. Kalau hendak pulang dari jalan-jalan di Hamburg, kami sering mengantri di sini. Kentang goreng dimasukkan dalam kertas tebal berbentuk contong, ditambah sedikit sayuran dan saus. Döner jenis ini biasanya disuka anak-anak.
5. Döner mit Käse überbacken.
Kalau ini varian döner jarang. Adanya di rumah makan tertentu. Sebab bikinnya agak ribet dibanding jenis döner kebab lainnya. Irisan daging döner dicampur dengan sayur seperti terong, zucchini, atau kembang kol, kadang ada potongan kentang juga, disiram saus banyak, ditaburi keju, dipanggang lagi.
Ngomongin, döner, Emak jadi laper, nih! 🙂
I love Kebab. Kebab dari negara manapun. Di India juga ada kebab, bahkan ada yang rasanya nggak terlalu tajam, kayak sosis. kesukaan si kecil. Bhakan di kota asli mertua ada kebab kesukaan Bill clinton dan nggak buka cabang. Tiap kali datang pasti bawah sekotak kebab, isinya sekitar 50 tusuk. biasanya aku makan sama roti India. Yummyyyy…….
Baru pernah nyoba cara nomer 1 dan nomer 3. Di Singapur kalo bulan Ramadhan sering ada yang jual mbak..
hahahaha…ujung2nya jadi lapar. Samaaaa! :))
Nduk semarang yo ono sing dodol kaya kiye Mba… franchise Baba Rafi namanya, pake kios2 kecil gitu.
Hehehe jadi inget dulu pas temangsang di Hamburg, luweee banget di stasiun. Ada orang timur tengah yg jualan di stasiun, semacam kulit tortila iku loh mba… aku pesen kulite iku diisi sego karo rendang daging (atau entah apa namanya aq ga tau, asal tunjuk aja pokoknya, wong yo podo ora mudenge le ngomong). Weeenaakk banget koyok mangan sego padhang hihiiii… Penjualnya mpe mlongo liat seleraku yg ga jelas ituh 🙂 Lha udh seminggu ga makan nasi je, sepo banget ilatku.
@Zulfa: He-eh, kebab pancen akeh maceme. Yen sate Indonesia dilebokno nang kategori kebab, tambah uakeh maneh maceme. hehehe. Aku doyan sate bakar. kebab opo maneh. hehehe.
@Mbak Dee An: Jualnya di daerah mana, Mbak? *kayak kenak singapura ajah* Deket masjid Sultan itu ada resto Turki. Tapi aku gak ngintip menunya… 🙂
@Mbak Rien: hihihihi…. enak emang Mbak kebab ini. Ada beberap warung kebab favoritku. Harganya lebih mahal. Tapi setiap kali makan, selalu puas. Ama rasa dan porsinya. 🙂
@Uniek: hihihihi…. Mbak Uniek, iku dürüm isi sego, yoooo. Wareg banget dong, Mbak… Btw, Baba Rafi piye rasane, Mbak. Mirip kebab nang kene, gak?
Belum pernah nyobain kebab, takut nggak cocok aja di lidah 😀
Tapi setelah baca artikel sampeyan kayaknya enak banget makan kebab.
Iyo Mbak, kebab iku bakar kabar, sate masuk kategori kebab juga ….. hehehe coba dimasukkan roti kebab sing tipis trus dikasih bawang. hmmmmmm ngiler. Tapi mantep nek gawe sego anget ngebul ngebul
@Mas Ihwan: kalau kami kebab rata2 cocok2 ajah di lidah. Soale gurih.. 🙂 Tapi pernah sekali nyoba kebab. Yang jualan orang arab. Kagak doyan, bumbu rempahnya terlalu kuat.
@Zulfa: Yen bawang aku gak doyannnn…. hehe
Kalo di Semarang kebab baba Rafi bentuknya panjang. Sukaa apalagi kalo dtraktir hihihi
@Mbak Rahmi Aziza: waa…. jadi pengen ngincip juga, Mbak… 🙂
Sepertinya sedpa sangat mak, di Indonesia mudah2an ada Kw nya.hehehe
Salam kenal mbak
Wah saya banget banget suka kebab turki ini mb. Mulai dari pake pide,durum doner, donner teller. Tp kl yg terakhir belum pernah saya temui tmsk di restoran. tp kayaknya hy gabungan dr mskn turki lainnya cm plus doner gitu paling y mb.
Salam kenal juga… Iyah, yang terakhir itu memang jarang dijual. Sebenernya cuma ditaburi keju ynag banyak trus dipanggang lagi doner dan sayurannya. 🙂