Letaknya yang jauh di selatan, di Lautan Meditarania membuat Siprus lebih hangat dibanding Jerman. Di awal musim gugur, akhir Oktober saat rombongan kami mengunjungi, suhu udara siang hari berkisar antara 25 hingga 30°C. Suhu udara musim panas di negeri tempat kami tinggal. Artinya, enak dikunjungi jika masih ingin memperpanjang musim hangat.
Siprus adalah pulau seukuran sedikit lebih kecil dari Pulau Bangka, punya reputasi pantai-pantai terbaik. Paling bersih. Asyik buat mereka penyuka olah raga air. Berenang, main kayak, sewa perahu, bisa dilakukan di sini. Atau paling tidak berendam saja di tepi pantai jika tak bisa berenang. Anak-anak tak bosan-bosannya ke laut. Kami juga sebenarnya. Jika tak ingat kalau Siprus punya banyak tempat wisata lain, mungkin kami akan banyak menghabiskan waktu tak jauh dari air.
Satu hal super dari pulau ini adalah peninggalan-peninggalan arkeologisnya. Hampir tersebar di seluruh pulau. Terawat, murah tarif masuknya. Jauh sekali dengan Malta. Yang pasang tarif tak ramah bagi kantong turis. Lainnya adalah masjid-masjid megah. Desa tradisionalnya cantik, berkesan damai.
Makanannya? Tak perlu diragukan lagi. Dikelilingi lautan, menu ikan mudah didapat. Harganya masuk akal. Porsinya gak masuk akal banyaknya. Pertama beli fish platter sampai terkagum-kagu,. Akhirnya minta dibungkusi hingga masih bisa dimakan untuk makan malam dan lauk makan keesokan harinya.
Tak semua indah selama di Siprus. Paling membetekan adalah sarana transportasi umum. Berkali kami terkecoh oleh jadwal. Jalan kaki hotel – pusat kota Larnaka – hotel tiap hari kami jabanin. Tapi ada anggota rombongan sangat girang. Setelah berhasil diet merampingkan tubuh beberapa kilo. Berton-ton kenangan kami kumpulkan di Siprus. Jika ada rejeki lain waktu, tentu saja kami tak menolak berlibur kemari lagi.
masih terus berharap tuk menghabiskan liburan musim panas tahun ini di Cyprus Island. Makasi informasinya keluargaku, nice to know YOU ALL
sama2..