Akhir Minggu di Heidelberg

Heidelberg adalah salah satu kota tujuan wisata utama di Jerman. Dulunya adalah ibukota Kurpfalz. Kota tuanya terletak antara Sungai Neckar dan pegunungan, dimana berdiri reruntuhan satu istana selama berabad lamanya. Penulis-penulis terkenal Jerman seperti Armin, Brentano, Eichendorff, Keller pernah hidup di sini.

Sudah sangat lama kami ingin sekali mengunjungi kota ini. Tepatnya saat kami masih tinggal di kota Nuernberg. Dari sana sebenarnya tak terlalu jauh ke Heidelberg, yakni sekitar 4 jam perjalanan dengan kereta api ekonomi. Namun kesempatan itu baru tiba belum lama ini. Dari Düren, tempat kami tinggal sekarang, Heidelberg sejarak sekitar 6 jam perjalanan dengan kereta api ekonomi.

Kami sekeluarga membeli tiket akhir minggu (Wochenendeticket), berjalan kaki pagi-pagi dari rumah agar bisa mengejar kereta pukul 5 pagi. Perjalanan lancar hingga hampir pukul sebelas kami di Heidelberg. Melewati banyak kota serta naik turun berganti kereta api.

Cuaca sangat cerah hari itu. Bahkan terasa sangat panas setelah berhari sebelumnya selalu mendung dan hujan di beberapa bagian Jerman. Suasana ramai sudah terasa begitu kami sampai di stasiun pusat kota Heidelberg. Keluar dari stasiun suasana kota wisata segera terasa. Orang asing berseliweran. Keluar masuk kantor turis informasi di depan stasiun. Kami sendiri sudah punya peta di buku panduan.

Kami naik bus yang lewat halte Rathaus. Tujuan pertama adalah naik ke reruntuhan istana dimana Raja-Raja Pfalz memerintah selama lima abad lamanya. Sejak diserang oleh bala tentara Perancis pada tahun 1689 dan 1693, istana ini tak pernah dibangun kembali secara utuh.

Naik ke istana dengan menggunakan gerbong khusus ternyata mahal rasanya bagi kami. Padahal jika berjalan kaki istana tersebut bisa dicapai selama 10 – 15 menit. Kami pilih alternatif kedua. Bapak agak kesusahan juga membawa kereta dorong Adik melalui tanjakan terjal menuju istana. Kami masuk sebentar, berfoto diantara tembok-tembok batu tua. Sebagian sedang direnovasi. Lapar dan kepanasan, kami kemudian turun, lalu naik kembali menuju kebun istana di luar area istana.

Schlossgarten (kebun istana Heidelberg) terlihat luas, sejuk dan tenang. Cocok untuk berpiknik atau sekedar bersantai atau tidur-tiduran. Awalnya kami duduk-duduk di bawah pepohonan rindang di kebun bagian bawah. Menyantap bekal dari rumah. Sebelum kembali, kami naik ke kebun atas, memotret serta mereka suasana kota tua Heidelberg di bawah sana. Kebun atas lebih luas dan ramai di banding di bawah. Ada satu kolam air mancur sedang direnovasi. Kami keliling sebentar saja.

Di kota tua, suasana terlihat semakin ramai saja. Kami memulai perjalanan dari Rathaus. Banyak sekali turis berwajah asia kami jumpai di sini. Toko-toko menggunakan tulisan korea dan jepang. Sehingga kami simpulkan bahwa pasti banyak turis dari kedua negara itu disini.

Hari semakin panas saja. Dan kemuruman orang semakin padat. Kami susuri Hauptstrasse, melewati Heilig Geist Kirche, toko-toko beraneka rupa, kafe-kafe, restauran berbagai macam makanan, kedai-kedai cinderamata, gedung-gedung tua unik di sepanjang jalan ini. Semuanya terasa indah, unik serta mengesankan. Sayangnya kami tak bisa berlama-lama. Ada satu tempat lagi ingin kami kunjungi sore itu. Apalagi hari semakin panas. Kurang nyaman rasanya berjalan di bawah terik matahari. Sampai di ujung Hauptstrasse, kami segera ke halte transportasi umum. Untuk segera naik ke sebuah tram menuju kota tetangga Heidelberg, Mannheim.

3 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: