Pagi-pagi usai sarapan, buka akun satu jejaring sosial, dua teman menyampaikan berita sama. Satu artikel Emak dimuat di harian Jawapos. Huaaaa….. langsung panik ingin melihat buktinya.
Emak langsung meminta tolong kepada sang penyampai berita, untuk memotret atau men-scan beritanya. Juga dari teman-teman di komunitas menulis. Alhamdulillah mereka bersedia membantu. Emak pun punya arsip digital.
Artikel tentang Fes el Bali, kota tua Fes ini Emak kirim 2,5 minggu lalu. Menurut informasi, banyak surat kabar tak memberitahu jika artikel yang dikirim dimuat. Asal menyertakan alamat atau nomor rekening, maka honor atau merchandise akan langsung dikirim ke pengirim artikel.
Saat mengirim; Emak tak paham ketentuan pengiriman. Berapa karakter atau halaman. Aslinya ini artikel sangat panjang. Jika tak dipotong mungkin bisa mengisi satu halaman penuh. Tapi karena jatah halamannya cuma separuh, ya mesti digunting sama editor.
Digunting tak digunting, Emak senang, semakin bisa eksis di media massa tanah air. Harapannya, tentu saja bakal lebih banyak artikel dilirik editor untuk ditampilkan dan membawa manfaat bagi yang membacanya. Amin….
Selamat ya Bu.. tetap menulis
terima kasih. insyaallah terus menulis…:)
[…] artikel panjang tentang pengalaman di Fes el Bali sudah Emak tulis dan alhamdulillah di Jawapos beberapa pekan lalu. Kunjungan ke bagian tertua di kota Fes ini Emak anggap paling […]
[…] di Maroko secara keseluruhan dalam versi singkat. Berbeda dnegan tulisan-tulisan sebelumnya baik di Jawa Pos maupun di Republika. Yang mengambil sepotong saja dari semua cerita kami di sana. Masih ada dua […]
woowww..gak kebayang senengnya mbak,,
wooow gak kebayang senengnyaa..puasss