Backpacking Pahawang

Kala itu, karena harga tiket pesawat terlalu mahal buat kami di musim panas, kami pilih mudik di musim dingin. Di liburan natal dan tahun baru, akhir Desember hingga awal Januari. Waktunya hanya dua minggu saja. Seminggu kami habiskan di rumah orang tua. Lima hari sisanya mau kami manfaatkan untuk mengunjungi salah satu provinsi di tanah air.

Karena waktu mepet, kudu pilih tempat yang mudah dan bujetnya masuk. Anak-anak juga pengen mantai. Plus snorkeling kalau bisa. Di akhir Desember, cuaca kadang tak menentu. Banyak tempat indah jadi kurang nyaman buat mantai karena ombak besar. Setelah cek dan ricek tiket, pilihan jatuh kepada Bandar Lampung. Harga tiket pesawat dari dan ke Jakarta dari sini terjangkau kantong kami. Dari situ, kami bisa mengunjungi Pahawang. Yang katanya, cuacanya lumayan bersahabat di akhir Desember.

Ada banyak paket tur menuju Pahawang dari Bandar Lampung. Bahkan di akhir minggu, dari Jakarta juga ada. Kami tentunya cari alternatif paling murah. Setelah melalui proses pencarian informasi daring, Emak temukan bahwa tidak susah untuk ngeteng menuju Pahawang. Trip ke tempat ini bisa dilakukan sehari saja. Kalau hanya untuk snorkeling. Jika mau menginap pun bisa, di Pulau Pahawang Besar.

Dari penginapan kami naik taksi online ke Gudang Garam Ikan Tengiri. Dari situ, baru ada angkot menuju Pahawang. Emak lupa berapa tarifnya, gak mahal sih. Gak sampai 20 ribu rupiah per orang. Kami naik sampai Pelabuhan Ketapang. Di dalam angkot ketemu orang pelabuhan, kami ditanya, sudah punya kapal atau belum, untuk disewa menuju Pahawang.

Sesampai kami di pelabuhan, beberapa orang mendatangi, menawari kapal. Ada yang langsung narik. Tapi kami bilang, chill, Bro. hehehe. Gak sih, kami bilang kami mau nyari info sendiri dengan santai. Setelah bertanya kesana kemari, kami dapat sewa bareng backpacker lainnya, beberapa anak muda dari Palembang. Kami share cost sebesar Rp. 300.000,-. menurut info, biaya sewa per kapal untuk day trip ke spot-spot snorkeling Pahawang sekitar Rp. 500.000,- hingga Rp. 800.000,- (tahun 2017).

Kalau mau snorkeling, peralatannya bisa disewa di sana. Ada beberapa persewaan. Kami cuma nyewa jaket pelampung. Rp. 20.000,- per satuannya. Tempat ganti pun tersedia dekat dermaga. Kami membeli nasi bungkus di sebuah warung makan Padang di dermaga. Buat bekal makan siang selama perjalanan. Khawatirnya susah cari makan selama trip. Ternyata enggak juga. Di Pahawang Besar, terdapat banyak warung. Entah bagaimana dengan harganya.

Pahawang Besar

Alhamdulillah, satu hari kami di sana cuaca cerah. Padahal sehari sebelumnya menurut awak kapal, cuaca kurang bersahabat. Dari Pelabuhan Ketapang, kapal bertolak ke Pulau Pahawang Besar. Emak lupa tepatnya berapa lama perjalanan, perasaan gak terlalu lama. Gak sampai sejam lah. Teman-teman perjalanan kami adalah anak-anak sekolah menengah dari Palembang. Mereka jalan-jalan ke Lampung beramai-ramai, naik kereta api. Dalam rangka liburan akhir tahun.

Kami sudah memakai baju renang ketika berada di pelabuhan Ketapang. Ternyata kapalnya berhenti agak lama di Pahawang Besar. Anak-anak sudah gak sabar main. Adik di nyebur-nyebur di pantai Pahawang Besar. Kami berfoto-foto di anjungan dan gapura selamat datang. Bergantian dengan para pengunjung lainnya. Kami juga berjalan-jalan sebentar di ujung desa. Lalu duduk-duduk di bawah pepohonan, menghindari panas.

Pahawang Kecil

Destinasi berikutnya adalah Pulau Pahawang Kecil. Berbeda dengan pulau besarnya, pulau kecil penghuninya tidak banyak. Kapal tumpangan kami mendekat ke arah hamparan pasir putih memanjang. Ketika kami berada di sana, suasananya jauh dari kata sepi. Buanyakkk sekali pengunjungnya. Semuanya wisatawan domestik. Padahal hari itu bukan akhir minggu. Mungkin mereka-mereka yang bercuti akhir tahun.

Pahawang Kecil

Tempat ini cantik betul. Pasirnya putih bersih. Ada serumpun pohon magrove. beberapa orang manjat-manjat pohonnya buat dapet pose bagus. Anak-anak kecil nyari ikan di tepian mangrove. Ibu-ibu berendam di laut sekitar mangrove yang memang lebih hangat temperatur airnya.

Beberapa atraksi wisata bisa kita nikmati di Pahawang Kecil. Salah satunya adalah Banana Boat. Ada setidaknya dua yang menawarkan jasanya kala itu. Emak lupa berapa tarif per orangnya. Gak mahal juga. Bapak dan anak-anak pengen nyoba. Emak memandang dari kejauhan saja. Mereka berputar selama beberapa menit, sebelum akhirnya dicemplungkan ke laut. Masing-masing mengenakan safety jacket. Gak bisa berenang, tetep bisa menjajal atraksi ini. Oh ya, di sini, ada beberapa tempat njajan. Kalau mau cari minuman dingin dan hangat, tidak masalah.

Snorkeling

Snorkeling merupakan highlight day trip bagi kami. Terutama anak-anak, nih. Seneng banget mereka cebar-cebur ke laut. Entah apa nama tempat snorkelingnya. Yang jelas di sana ada tanda Selamat Datang di Pahawang di bawah laut.

Snorkeling Pahawang

Terumbu karang Pahawang cethek banget. Ada yang cuma satu meteran dari permukaan laut. Jadinya diinjak-injak seenaknya. Hiks. Padahal masih bagus sebagian besar alam bawah lautnya. Semoga nanti-nanti baik pengunjung atau pelaku wisata di sana lebih sadar buat nggak nginjak-injak terumbu karangnya. Sayang banget kalau sampai rusak.

Sekira 2 jam kami menghabiskan waktu untuk snorkeling. Emak gak lama. Baru sebentar cibung-cibung di air, eh, kepala pusing. Ya, melipir lagi lah. Motoin yang lagi asyik bermain air saja.

Seru juga seh snorkeling di Pahawang. Buat kami, destinasi ini lumayan murah. Masih bisa backpacking kemari. Dan dengan share cost, biaya jadi lebih terjangkau. Gak jauh lagi dari Jakarta.

Baca juga: Wisata Snorkeling Pulau Menjangan

Baca juga: Island Hoping di taman nasional Komodo

Leave a Reply

%d bloggers like this: