oleh : Feronica Luttmer
01 – 10 September 2006
Berchtesgadener Land (Suedost Bayern) – Jerman Tenggara
Boleh di katakan di sini pemandangan alamnya yang masih alami, natural, serta mempesona. Keindahannya tidak dapat kami lupakan. Berchtesgadener Land merupakan wilayah kecil antara Bayern ( Jerman) dan Salzburg ( Austria).
Akhirnya kami jadi juga liburan di daerah pegunungan Alpen Bayern (Jerman selatan). Kita menyewa rumah di Marktschellenberg, Ferienhaus Untersbergblick Planitscher. Sebab untuk bulan ini tidak mungkin kami tidur di tenda, sebab suhu udara sudah mulai dingin.
Kami berangkat di satu Jumat siang. Malamnya parkir mobil di tempat parkir jalan tol dan kami tidur di mobil. Akhirnya jam 08:00 pagi sampai juga kita di lokasi. Berhubung masih pagi, kami masih belum bisa masuk ke rumah sewaan. Sebab baru boleh masuk itu jam 13:00.
Oleh karena itu kami memilih jalan-jalan dulu di Hallein (Austria). Dari tempat kami tinggal itu tidak jauh ke Austria. Kota ini tidak terlalu besar tapi bagus. Hari Sabtu itu tengah kota terdapat pasar, ramai sekali. Oleh karena itu tidak gampang cari tempat parkir mobil. Kami dapat juga tempat parkir di pinggiran kota. Kalau di dalam kota parkir mobilnya mahal. Sayangnya karena kecapaian, kami sampai lupa ambil foto kotanya.
Kita balik ke rumah sewaan setelah makan siang. Semalam kita bayar @ 35 €, rumahnya ada 2 kamar, kamar mandi, ruang tamu serta dapurnya. Hanya saja seperti biasa perabotannya itu modelnya seperti di daerah Bayern. Alias tidak modern. Tapi yang penting semua ruangannya oke serta rumahnya itu terletak di paling atas. Jadi kita bisa lihat pemandangan yang bagus dari balkonnya.
Dari samping rumah, terdapat route untuk wandern ( jalan kaki keliling). Kami berniat mesti naik gunung. Pemandangan di sini sangat mempesona. Walau berkali kami sempat kesasar.
Tempat-tempat yang kita kunjungi serta wandern (jalan keliling) alias naik gunung :
1. Gruenstein
Cuaca hari itu sangat dingin. Kami mesti berputar-putar cari tempat parkir. Sebab kami sebisa mungkin mencari parkir gratisan. Karena khawatir bakal hujan, kami bawa lengkap perlengkapan untuk naik ke atas, bawa makan siang ( roti dan minuman). Ternyata tidak hujan, dan kami keberatan membawa ransel. Aku udah lama tidak latihan nafas, untuk jalan ke atas. Belum jalan jauh aku sudah ngos-ngosan. Setelah sampai di atas jalan ke sana ternyata tidak sia-sia. Pemandangannya susah digambarkan keindahannya.
Di sini juga terdapat rumah kecil (Gruensteinhuette) yang di pakai sebagai restaurant. Hanya di buka dari Mai – akhir Oktober karena untuk musim dingin, tidak mungkin bawa perlengkapan makanan dengan mobil ke atas.
2. Almbachklamm
Pertama kali kami tiba di sana kayaknya biasa-biasa saja. Di depan pintu masuk kita lihat ada Kuegelmuehle (penggilingan peluru) dari marmor. Trus kita mesti beli tiket dulu untuk pintu masuk ke ngarai yang di aliri sungai deras. Karena kita sewa rumah, kita dapat kartu kur yang dapat kita pakai untuk diskon untuk masuk ke tempat tertentu atau parkir gitu. Tiket masuk 2,5 €/orang. Namun kami hanya bayar 2€/orang. Memang cuma sedikit diskonnya tapi yang penting kami bisa dapat harga lebih murah.
Jalan-jalan keliling, ternyata pemandangannya bagus sekali. Di atas sana waktu kami keliling, kita melihat sedikit rumah beserta sapinya. Setelahnya kita mesti belanja sebelum pulang ke rumah. Di rumah sewaan kita bisa masak, sehingga bisa liburan secara lebih irit.
[…] (Sambungan dari sini) […]