Berkendara di Siprus

Satu minggu berada di pulau di selatan Turki ini, kami manfaatkan untuk mengunjungi beberapa kota dan situs bersejarah. Hampir semua bagian kami singgahi. Kecuali bagian utara Siprus utara.

Sayangnya transportasi umum di pulau ini tak terlalu bagus. Di dalam kota Larnaka, kami naik bus kota jika sedang beruntung tak perlu menunggu lama di halte. Kalau lama, ya mesti rajin jalan kaki. Dari hotel ke pusat kota, balik lagi ke hotel, dan ke tempat-tempat lain yang ingin kami kunjungi. Jarak hotel – pusat kota Larnaka sekitar 2 km. Bisa dibayangkan betapa sehatnya kami berjalan puluhan kilometer selama seminggu berada di sana.

Padahal pulau Siprus tak terlalu besar. Ujung ke ujung terjauh sekitar 250 km. Sehingga jarak antar kota besar-nya pun relatif pendek. Tapi karena masalah transportasi umum tersebut, kami agak kesusahan mengatur jadwal. Ketimbongan kami terpaksa terpisah. Ketika akan ke Nikosia, rombongan kami terpisah. Setelah menunggu bus antar kota berjam-jam lamanya.

Sebab ada beberapa tempat yang ingin kami kunjungi susah dijangkau kendaraan umum, kami putuskan menyewa mobil. Dua hari saja. Cukup untuk mengenal jalanan di Siprus. Ini pengalaman pertama Bapak menyewa mobil di kota tujuan wisata.

Di bulan-bulan ramai, menyewa mobil di Siprus bukan hal sepele. Harganya lebih mahal. Kami tak menyangka kalau seruwet ini. Tak booking mobil dahulu lewat internet. Bapak-bapak harus mengunjungi kantor persewaan mobil satu persatu. Pagi-pagi berangkat, baru tengah hari kami mendapatkan satu mobil sewaan. Sebuah sedan chevrolet warna merah. Kami hanya gunakan untuk berkendara di Siprus selatan.

Relatif santai berkendara di atas jalan tol negeri ini. Kecepatan maksimal 100km/jam. Dia bisa digunakan gratis. Karena sewa GPS mahal, kami mengandalkan peta gratisan dari kantor persewaan mobil. Kami melewati jalan tol panjang dari Larnaka menuju Pafos. Pemandangannya luar biasa. Lewat perbukitan tandus. Kadang ada gunung batu yang dibelah untuk dibuat jalan. Unik dan menarik. Alhamdulillah semua lancar. Emak ikut memperhatikan rambu-rambu jalan. Mengingatkan Bapak akan batas kecepatan. Jika semua rambu jelas, tak susah juga membawa kendaraan sendiri di sini.

Leave a Reply

%d bloggers like this: