Berwisata Musim Dingin di Braunlage, Harz

Eropa, termasuk Jerman adalah salah satu surga peminat olah raga musim dingin. Di musim ini, saat pegunungan diselimuti salju. Puncaknya terjadi di bulan Desember hingga Februari. Penghobi olah raga musim dingin seperti ski, snowboarding, cross-country skiing dan snow sleding akan memadati tempat wisata ski utama di Jerman.

Di Jerman terdapat banyak obyek wisata musim dingin. Yang paling terkenal, tentu saja di pegunungan Alpen, di selatan Jerman. Tempat lainnya seperti Bayerischer Wald, Allgäu, Erzgebirge, Schwarzwald, Thüringer Wald, Sauerland dan Harz juga banyak diminati.

Harz, pegunungan sekaligus sebuah taman nasional, adalah tujuan wisata musim dingin utama di utara Jerman. Pegunungan ini terletak di tiga negara bagian, antara lain Niedersachsen, Thüringen, dan Sachsen-Anhalt, dan memiliki banyak jalur ski dan cross country skiing alias hiking dengan lintasan bersalju. Yang paling digemari adalah Braunlage, Altenau, Hahnenklee-Bockswiese, Höhegeiss, dan Sankt Andreasberg.

Di antara beberapa pilihan, keluarga pelancong akhirnya memilih Braunlage sebagai tempat wisata musim dingin pertama yang kami kunjungi pertengahan Februari 2005. Sebab tempat ini memiliki area ski terluas di Harz. Kota kecil ini terletak di negara bagian Niedersachsen, dan bisa dicapai dengan tiket kereta murah dari Bremerhaven, kota tempat tinggal kami kala itu.

Pagi-pagi sekali kami berangkat dari Bremerhaven. Perjalanan dari Bremerhaven-Braunlage ditempuh sekitar 4,5 jam dengan kereta ekonomi hingga Bad Harzburg. Braunlage hanya bisa dicapai dengan bus dari Bad Harzburg. Perjalanan dengan kereta api kelas ekonomi mengharuskan kami bertukar kereta beberapa kali sebelum sampai ke tempat tujuan. Pemandangan selama perjalanan adalah sesuatu yang menarik bagi Emak. Karena dengan demikian dia bisa melihat hal-hal baru. Di dalam kereta terlihat beberapa penumpang membawa bagasi besar, peralatan ski dan snowboarding. Kami sendiri membawa dua snow sled dari rumah.

Suasana Braunlage

Jalanan ke arah Braunlage menanjak cukup tajam. Bus pun melaju tak terlalu kencang. Setelah melalui perbatasan kota Bad Harzburg, pemandangan kiri-kanan jalan sungguh menawan. Ternyata kami telah memasuki taman nasional Harz. Hutan cemara menjulang tinggi, berjajar di kedua sisi jalan. Bagian bawah dan atasnya berwarna putih. Salju menyelimuti tanah hingga setebal kira-kira semeter. Sebagian pohon cemara tampak gundul. Kami melalui Torfhaus, Oderbrück, dan Königskrug, obyek wisata ski lainnya di wilayah taman nasional Harz.

Braunlage adalah kota kecil di kaki gunung Wurmberg, berpenduduk kira-kira 5000 jiwa. Di kota ini berdiri klub ski pertama di Jerman pada tahun 1892. Sektor pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian kota Braunlage. Sebagian besar rumah di sana berfungsi juga sebagai penginapan. Selain toko maupun tempat peminjaman peralatan olah raga musim dingin, kota ini juga dipenuhi oleh belasan kafe dan restauran.

Wurmberg Seilbahn adalah kabin pengangkut penumpang menuju Wurmberg, puncak tertinggi di negara bagian Niedersachsen dengan ketinggian 971 meter di atas permukaan laut. Kendaraan pengangkut ini memiliki tiga stasiun, bawah, tengah dan puncak dan melalui lintasan sepanjang 2,8 kilometer. Pemain ski dan snowboarding biasanya langsung menuju stasiun puncak. Jalur snow-sleding berada di stasiun tengah.

Setelah bersiap-siap dan membeli tiket, kami pun ikut antri naik seilbahn. Tiket dapat dibeli sekali jalan, tiket naik turun, atau tiket harian. Pintu masuk stasiun hanya bisa dibuka setelah kita memasukkan tiket ke detektor. Dua orang petugas tampak mengawasi mereka yang masuk. Seilbahn bergerak berputar pelan dengan pintu terbuka. Kendaraan ini hanya berhenti jika mengangkut penumpang khusus, misalnya orang tua atau orang cacat. Penumpang biasa memasuki kabin yang sedang melaju pelan. Di sampingnya tersedia tempat penyangkut papan dan tongkat ski. Pintunya segera tertutup setelah kabin keluar areal stasiun.

Salju turun dengan derasnya sehingga puncak bagai diselimuti kabut sangat tebal. Semuanya putih. Hampir tak ada tempat yang tak tertutup salju. Atap, pohon, tanah, semuanya putih. Saking derasnya salju yang turun, kami merasa kesulitan mengambil foto. Apalagi dengan menggunakan sarung tangan tebal. Kami memutuskan berjalan-jalan sebentar di sekitar stasiun. Di depan stasiun terdapat sebuah jalan menanjak, menuju sebuah restauran. Dari puncak Wurmberg terdapat lima lintasan ski dan snowboarding dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Di kejauhan tampak beberapa anak kecil sedang belajar menggunakan peralatan ski. Tak berapa lama, kami merasa kedinginan dan kembali ke stasiun.

Ketika salju tak lagi turun. Langit menjadi lebih cerah. Kami segera menuju lintasan bermain snow sleding alias seluncur di atas salju sekitar lima puluh meter dari stasiun tengah. Pemain ski dan snowboarding sekali-kali melintas dekat kami. Ada yang sendiri, berdua, atau serombongan. Asyik sekali kelihatannya jika bisa main ski.

Lintasan sleding berada persis di sebelah Rodelhaus, sebuah restauran sekaligus tempat istirahat di stasiun tengah. Lebarnya sekitar 3 meter dengan panjang hampir 1,5 kilometer dan berakhir di stasiun bawah. Kedua sisinya adalah hutan cemara. Beberapa orang tua dan anak-anak mulai meluncur di depan kami. Tampaknya menyenangkan. Belum pernah kami meluncur di lintasan sepanjang ini.

Benar, asyik sekali meluncur di lintasan bersalju, meski lintasan bergelombang. Embak yang saat itu berumur tiga tahun tertawa kegirangan. Sled kami yang terbuat dari palstik meluncur deras. Terkadang saking kerasnya, kami sampai terjatuh di atas salju. Tak jarang kami bertemu mereka yang sedang mendaki kembali ke awal lintasan. Orang-orang tua pun suka berseluncur ria. Betul-betul pengalaman unik dan tak terlupakan. Tiga kali kami turun naik lintasan sleding. Dan menaiki tanjakan bersalju sepanjang hampir 1,5 kilometer perlu perjuangan ekstra. Namun semuanya sebanding dengan kegembiraan yang kami rasakan hari itu.

One Comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: