Buku Panduan Wisata

Jika ditanya, apa salah satu bekal kami ketika jalan-jalan seputar Eropa? Kami tentu akan segera menjawab buku petunjuk atau panduan wisata. Ya buku berukuran kecil ini sangat membantu kelancaran perjalanan kami selama ini.

Dulu, sewaktu masih menjadi pelancong awam, kami tak merasa perlu untuk memiliki atau membawanya ketika berkunjung ke suatu tempat. Kami rasa, informasi dari kawan atau internet saja sudah cukup. Toh biasanya kantor informasi wisata setempat biasanya tersedia peta kota gratis atau dijual murah.

Tapi semakin bertambah intensitas perjalanan kami, semakin terasa kebutuhan akan sebuah pemandu wisata. Sebab kami mengorganisasi sendiri perjalanan kami. Maka berbagai informasi pendukung mutlak kami butuhkan. Makin banyak makin baik.

Di toko buku, buku semacam ini tersedia dari berbagai macam penerbit. Mulai tipis hingga sangat tebal. Tergantung banyak tidaknya obyek wisata di tempat tujuan. Semakin terkenal suatu kota atau daerah wisata seperti Paris, London, Berlin, dsb, maka pilihan buku pun akan makin beragam. Untuk daerah-daerah kurang terkenal, maka pilihannya lebih terbatas. Di sebuah toko buku besar, tersedia buku panduan wisata untuk hampir semua tujuan wisata terkenal di dunia.

Memang terasa perbedaan antara wisatawan melek informasi dengan buta sama sekali. Dulu, tanpa sebuah buku panduan, kami sering kebingúngan di satu tempat wisata. Apalagi jika kantor turis setempat kehabisan peta atau malah kami tak menemukan informasi turis. Buku panduan tak ada, peta tak punya. Mau beli di toko buku, rasanya sayang juga. Peta kota biasa harganya cukup mahal. Sayang jika dipakai hanya sekali itu saja. Tanpa peta, tanpa panduan, kami bingung mau kemana saja. Dimana letak obyek menarik dan wajib dikunjungi. Atau kearah mana kami mesti melangkahkan kaki agar dapat menikmati suasana kota. Di mana letak tempat makan, dsb.

Isi setiap buku panduan wisata tiap penerbiat biasanya berbeda. Ada yang menceritkan panjang lebar mengenai sejarah, ekonomi, hingga perkembangan suatu daerah hingga masa kini. Ada yang cuma menitikberatkan ke tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Bagi kami, sebuah buku panduan baik memiliki hal-hal seperti berikut :

– Ringkasan sejarah mengenai suatu tempat atau keterangan pendukung lainnya
– Peta. Sangat penting meski tak terlalu detail, tapi bisa menjadi orientasi jika mengunjungi suatu kota/daerah
– Informasi mengenai tempat makan dan penginapan dari semua golongan kantong. Syukur-syukur jika ada patokan harganya
– Saran mengenai tempat-tempat wajib kunjung, tempat yang wajib dihindari. Atau rute tertentu yang sebaiknya diikuti
– Informasi mengenai angkutan umum setempat. Terpenting adalah angkutan dari bandara/stasiun kereta api menuju pusat kota. Dengan ancer-ancer harga tiket
– Informasi tambahan menganai tempat belanja murah, nomor telefon darurat, dll.

Kami sendiri jarang sekali membeli buku petunjuk wisata sebelum berwisata ke suatu tempat. Lebih enak meminjamnya di perpustakaan kota. Setiap tempat tujuan punya beberapa versi buku. Tinggal pilih saja beberapa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Saat pergi, kami pun tak membawa semua buku yang dipinjam. Hanya salah satunya yang menurut kami paling lengkap dan bermanfaat.

8 Comments

  • buku panduan memang sangat bermanfaat… tapi lebih asik yg bikin penasaran hehhe… ntar malah nyasar…
    biasa klu saya mah cari informasi di internet… dan tanya2 ma kawan2…

  • Apakah trik ini bisa juga dipakai di Indo ? Jujur saja kadang ragu mengingat info yang ada didalamnya bisa jadi ‘titipan’dari pihak-pihak yang berkepentingan. Jadinya kita gak bisa dapet yang hematq

  • ira

    @Wisata Riau: internet memang andalan. Kami dulu juga cuma mengandalkan informasi dari internet. Klo pengalaman seh, info terbanyak dari sana adalah mengenai tempat tujuan aja. Apa aja yg menarik di suatu tempat, dsb. Jika ingin mencari informasi lain, mesti browsing lagi dan lagi. Kalo ingin mengunjungi satu kota/tempat saja menurut kami gak masalah. Kalo yang didatangi tak cuma satu, beberapa kota dan beberapa negara sekaligus, maka menurut pengalaman, pencarian info lewat internet jadi makan waktu, ribet dan kurang praktis. Buku panduan-lah solusi kami.

    @Welly: aku durung tau ndelok buku panduan karangan orang indo dan diperuntukkan utk orang indo juga. dadi sek durung iso menilai, Pak…. Lha wong indo seh senengane takon2 wae nang uwong utowo konco. lagian wong sing ditakoni biasane gak secuek nang kene. 🙂

  • kalau dekat dengan perpustakaan nasional mah enak, tinggal pilih mana yang diperlukan. Yang paling praktis nyari info di internet, karena biasanya juga up to date.

  • ira

    syukurlah di setiap kota ada perpustakaan umum. bahkan di desa2 pun sering ada. jadi soal pinjam meminjam buku tak menjadi maalah buat kami….:)

    salam kenal, ya…

Leave a Reply

%d bloggers like this: