Canary Islands – Kepulauan Kenari – Spanyol (2)

(Sambungan dari sini)

oleh Feronica Luttmer

Kami berdua menyewa mobil 1 minggu untuk keliling. Kami sewa mobil lewat internet dari www.discountcars.com. Kebetulan mereka lagi ada harga murah, € 149 untuk 7 hari.

Seperti biasa kalau jalan-jalan, kami membawa buku panduan mengenai kota yang kita kunjungi. Karena kami mau keliling dengan jalan kaki juga oleh karena itu kami bawa pula buku mengenai berjalan-jalan keliling dengan jalan kaki.

Dari tempat kami menginap, kami bisa ke beberapa daerah dan pantai. Playa de Arena. Playa artinya pantai. La Puntilla, La Playa,

Di  Playa de Ingles, banyak sekali orang yang berjemur dan berenang tanpa pakaian alias telanjang bulat bo. Lucunya lagi di pantai ini ada orang yang berjualan minuman kopi serta kue seperti di Bali. Pasangan suami istri Jerman yang mengembara di Gomera menjual minuman dan kuenya, menjajakannya di kerajang yang digantung dileher gitu. Pantai ini tidak hanya pasir hitam tapi berbatuan serta ombaknya tinggi.

Playa de Argaga, pantai ini ada 1 tempat penginapan serta untuk meditasi, yoga serta kebun buah yang dapat dikunjugi dengan panduan. Tempat ini di kelola oleh pasangan suami istri Jerman pengikut aliran sesat gitu (Bhawan atau Osho Junger). Kami sempat juga melihat 1 orang yoga di teras telanjang. Pantai ini berbatuan serta tidak ada pasir.

Dari sini juga kita bisa keliling ke atas, karena berbatuan agak terjal, aku takut juga naik ke atas karena kesannya seperti memanjat tembok.

Playa de Arena adalah pantai ini sebelah Playa de Argaga. Pantai ini berpasir. Hanya saja pantai ini untuk mencapainya dari Playa Rrgaga harus kita lalui berbatuan serta saat air lautnya surut. Di pantai ini ada goanya dimana, ternyata ada yang tinggal. Orang-orang Jerman banyak tinggal di sana. Mereka mau hidup jauh dari keramaian kota-kota.

Kalau aku tidak salah lihat mungkin sekitar 8 orang yang tinggal di sana. Konon dulunya sekitar 30 orang serta ada anak kecil juga. Mereka benar-benar hidup tanpa kompor dan tempat tidur.

Waktu kami kesana, mau lihat secara jelas tapi sayangnya airnya lagi pasang jadi hanya bisa lihat dari atas berbantuan dan tidak secara dekat. Ke sini pun kami juga sempat susah mencapainya. Jalannya berbatuan serta tidak mudah. Aku waktu turun ok pas mau naik balik susah banget, untungnya Walter naik duluan membantu tarik aku ke atas.

La Calera, daerah ini rumahnya terletak diatas bukit gitu. Kebanyakan para turis suka sekali tinggal di sini. Pemandangannya dari sini oke banget ke pantai serta ke atas gunung gitu. Makanya tinggal di sini agak mahal.

(Bersambung)

3 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: