Hampir tiga tahun lamanya saya yang menyebut diri sebagai Emak, menekuni dunia penulisan di blog keluarga pelancong ini. Blog ini dibuat untuk menyalurkan dua hobi sekaligus : jalan-jalan dan menulis. Keluarga kami pecinta acara jalan-jalan. Alhamdulillah ada rejeki sehingga kami bisa mengunjungi beberapa tempat di Eropa di sekitar Jerman, negara tempat kami tinggal sekarang ini.
Blog ini menjadikan Emak mau tak mau menulis dengan kontinyu. Walau ada kalanya tak luput dari serangan penyakit malas, alhamdulillah selalu ada hal yang membuat Emak kembali menulis dan terus menulis. Dari dulu ada keinginan untuk membut suatu buku kisah perjalanan. Untaian kisah perjalanan kami, Emak tulis sedikit demi sedikit, dan lama-lama menjadi bukit di blog keluarga pelancong ini. Semoga impian untuk menjadikannya sebuah buku kisah perjalanan cepat terealisasi karenanya. Amin.
Menulis di blog, menurut banyak orang mungkin tak se-keren jika berhasil mempublikasikannya di media massa. Akan tetapi, Emak rasakan bahwa blog ini banyak sekali kegunaannya. Selain melatih kedisiplinan, kerutinan dalam menulis, setiap tulisan akan segera dimuat kapan saja kita mau. Gaya bahasanya bebas. Apapun bisa kita tulis dalam blog, termasuk masalah pribadi. Jika mau.
Meski demikian, Emak punya standar tersendiri dalam menulis artikel di blog. Meski hanya kelas blog, Emak ingin sekali menampilkan karya terbaik yang membawa manfaat dan enak dibaca siapa saja. Karenanya, artikel-artikel tulisan Emak sebisa mungkin menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, menghindari istilah-istilah asing, apalagi gaya bahasa anak muda jaman sekarang.
Selain standar hal penting dalam menulis di blog agar bisa istikomah adalah target. Blogger atau pengisi blog harus punya target berapa tulisan ingin/mampu dihasilkannya dalam satu kurun waktu tertentu. Apakah satu tulisan per hari, satu per minggu, atau bahkan satu per bulan. Awal-awal dulu Emak masih sangat rajin, bisa menulis satu artikel sehari. Lama-lama, semangat menurun hingga jadi seminggu sekali. Bahkan pernah dua bulan tidak setor tulisan di blog. Yah, semoga saja walau kuantitas menurun, kualitas tulisan Emak di blog ini jadi bertambah baik.
Dalam belajar menulis, banyak cara Emak lakukan. Paling mudah adalah dengan membaca kisah-kisah perjalanan di media massa. Terutama media massa berbahasa inggris. Menurut Emak, media dengan tulisan-tulisan perjalanan terbaik adalah The New York Times. Kisahnya sangat personal, ditulis secara brillian. Beberapa buku kisah perjalanan berbahasa inggris juga menjadi koleksi keluarga pelancong. Ingin juga memulai koleksi buku-buku serupa dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, susah sekali mendapatkannya di sini. Dikirim dari tanah air, harganya akan berlipat-lipat sehingga terasa sangat mahal bagi kami.
Kami, hampir tak punya buku petunjuk perjalanan (travel guide) sebab buku-bukunya semacam ini sudah tersedia banyak di perpustakaan kota. Mau tujuan mana saja, hampir pasti ada. Sebab orang Jerman memang suka sekali mengadakan perjalanan. Koleksi buku di lemari buku kami didominasi oleh buku kisah-kisah perjalanan. Buku karangan Bill Bryson, penulis kisah perjalanan di Amerika Serikat ada 7. Enam dari serial : The Best American Travel Writing. Kumpulan artikel kisah perjalanan terbaik terbitan media Amerika setiap tahunnya. Ada buku karya Paul Theroux dan Tim Cahill, serta panduan menulis dari Lonely Planet. Semua berisi karya unik, personal, menggugah, membangun semangat menulis dalam diri.
Dibanding membaca artikel di internet membaca buku lebih fleksibel. Bisa sambil santai dan tiduran. Akan tetapi, keduanya bisa jadi sumber inspirasi dan ilmu bermanfaat. Penambah inspirasi tulisan dan kekayaan bahasa di blog keluarga pelancong ini. Semoga ke depan semakin baik dan bermanfaat. Amin.
Teruskan menulis Bu… Kami suka dengan tulisan2 nya yang sangat membantu.. Salam dari Doha
insyaallah, Pak. Terima kasih, ya…:)