Dayung di Danau Rur

kano-rurSatu aktivitas luar rumah lebih menyenangkan bila dilakukan beramai-ramai. Mendayung contohnya. Setelah sukses mencoba untuk pertama kali di Amsterdam, kami mengajak teman-teman pengajian untuk ikut mencoba. Mereka setuju. Dan dengan bersemangat mencari lokasi dayung alternatif tak jauh dari rumah. Setelah memilih dan memilih, pilihan jatuh pada Danau Rur.

Tempat ini tak asing bagi kami. Berbulan sebelumnya, kami wanderung ke daerah ini. Danaunya luas, sekitarnya hutan-hutan. Ada kereta api hingga Heimbach. Disambung bus menuju tepi danau. Di Schwammenauel, ada persewaan perlengkapan olah raga air. Kano, perahu dayung, becak air hingga kapal layar. Perahu motor tak diijinkan di sini. kecuali sebuah kapal feri besar pengangkut penumpang ke beberapa daerah sekitar danau.

Sayangnya karena kami kesiangan, kano tinggal 1. Padahal ada tiga grup. Akhirnya, kami sewa satu kano, satu perahu dayung dan satu becak air. Misi kami hari itu adalah mendayung ke pulau kecil di tengah danau. Tak terlalu jauh.

Kano sewaan kali ini lebih panjang dan kokoh dibanding kano Amsterdam. Kapasitasnya memang untuk empat orang dewasa. Hanya mereka yang sudah pernah berkano boleh menyewanya. Kami pun mesti meninggalkan satu kartu identitas sebagai jaminan.

Bapak di belakang sebagai pengemudi. Emak paling depan. Anak-anak di dua bangku tengah. Menggunakan kendaraan air paling ergonomis, kami sampai duluan di pulau. Menikmati segarnya udara bebas. Sambil memperhatikan dua tim lain yang sedang berjibaku mengendalikan kendaraan air mereka. Baik dengan mendayung mampun mendayung dengan kaki.

Ketika semua sudah mencapai pulau, mengamankan perahu masing-masing ke tepian, kami masuk ke acara utama. Membuka bekal makan siang masing-masing. Sebagian besar gorengan. Acara mendayung jadi kabur. Tertutup oleh acara makan-makan yang lebih meriah.

Bapak sempat menjadi guru olah raga dayung kano sejenak. Sambil berpose memegang mendayung. Hampir semua sepakat, bahwa mendayung kano itu mengasyikkan. Beberapa teman sempat khawatir bahwa kano akan tak stabil di atas air. Tapi kendaraanini terbukti solid dan tak gampang terombang-ambing jika tubuh kita juga stabil di atasnya.

Kami lanjutkan acara dengan negerumpi di tengah danau. Sembari ngemil bekal sekali lagi. Tiga jam berlalu dengan menggembirakan.

Leave a Reply

%d bloggers like this: