Saat berkunjung ke suatu kota, kadang kami sempatkan mengunjungi museum menarik. Walau tak selalu. Sebab masuk suatu museum di Eropa seringkali tak terjangkau biayanya oleh kantong kami.
Kala bertandang di Koln bertahun lalu, kami pun mendatangi salah satu pusat dokumentasi Nazi, Elde Haus di pusat kota Koln alias Cologne. Elde Haus sebenarnya adalah sebuah rumah tinggal sekaligus usaha. Punya enam lantai termasuk ruang bawah tanah. Namun, di bawah kekuasaan Nazi antara tahun 1935 – 1945, gedung ini beralih fungsi menjadi pusat kegiatan gestapo sekaligus penjara. Karena sejarahnya, maka gedung ini kemudian berubah menjadi museum sejak tahun 1988.
Kami tahu mengenai museum ini ketika memantau situs resmi kota Koln. Di bagian wisata ada informasi mengenai museum ini. Sebab tiket masuknya tak semahal museum lainnya di Koln, serta nilai sejarahnya, kami putuskan untuk mampir. Sayangnya ketika sampai di sana, hanya sejam lebih sedikit lagi, museum sudah tutup. Sudah sampai disana, kami tetap beli tiket untuk mengatahui isi museum.
Resepsionisnza adalah seorang bapak tua berbadan besar. Dengan ramah beliau menjelaskan bahwa waktu ideal keliling museum sekitar dua jam-an. Tapi yah, kalo sekedar ingin mengetahui isinya sih, sejam juga bisa, kata beliau.
Kami dipersilakan masuk ke runag bawah tanah lebih dahulu. Di jaman Nazi berfungsi sebagai penjara sementara tawanan Gestapo. Banyak ruangan kecil di sini. Tampaknya suasananya dibiarkan sama seperti dulu. Banyak tulisan para tahanan di dinding. Pintunya terbuat dari kayu tebal dengan kunci besi besar. Dulu, banyak orang sering mendengar jeritan mereka saat disiksa.
Tak lama kami naik ke tinggat lebih tinggi. Bahan pameran pun makin beraneka. Medianya pun macam-macam. Dari audio, video, foto-foto beserta keterangan, serta alat-alat peraga. Ada bangku-bangku dari sebuah sekolah di jaman Nazi, foto-foto kegiatan mereka, serta video. Kami sempat menyetel salah satu video dimana Adolf Hitler sedang berpidato di depan suatu kongres. Dari sana bisa kami rasakan, kharisma beliau. Menyaksikan videonya saja, dapat kami rasakan semangat tinggi beliau. Kami juga sempat mendnegarkan cerita tentang Sinti dan Roma, kaum gypsi yang banyak diusir di jaman Nazi, dan banyak cerita lainnya. Tak terasa, waktu satu jam segera berlalu. Ada panggilan melalui pengeras suara, bahwa semua pengunjung dipersilahkan meninggalkan museum. Sayang sekali…:(
Blog nya bagus isinya…
Cita-cita saya adalah jalan-jalan kemana-mana… tapi belum kesampaian sampe sekarang…hiks…
Pengen belajar jadi backpacker gitu…hhh..jadi gemes… (apa hubungannya ya.. hee…) Ada yang mo ngajakin gak yaaa…hee…
Btw, serem ya, di Elde Haus. Kayaknya pernah nonton di National Geographic Channel tentang Elde Haus ini deh… Pengen liaaatt…
[…] satu kota punya dua museum parfum? Yup, tidak salah. Cologne punya dua. Satunya Haus 4711, lainnya Haus Farina gegenüber Jülichs Platz. Haus Farina adalah […]
@Cemplon: terima kasih.