Hotel Van Belle, Brussel

sarapan-van-belleBrussel menjadi kota pilihan untuk kami kunjungi di liburan musim panas tahun ini. Susah mendapat tiket murah, kami alihkan tujuan liburan ke negara-negara tetangga Jerman saja. Murah, gampang dan cepat diakses. Kami membeli tiket kereta api dan memesan penginapan kira-kira dua minggu sebelum berangkat.

Mungkin karena faktor waktu pemesanan terlalu pendek atau karena saat itu lagi musim liburan, susah sekali mencari penginapan murah. Setelah mengecek dan membandingkan beberapa macam hotel dari situs booking.com, kami akhirnya memilih menginap di Hotel Van Belle.

Hotel ini sebenarnya bukan hotel termurah yang bisa kami dapatkan di ibukota Belgia. Namun dengan beberapa pertimbangan, kami memesan kamar di sana. Harga hotel termurah untuk empat kepala adalah sekitar 60 euro. Namun lokasinya jauh dari pusat kota dan tidak termasuk sarapan. Jika mau tambah sarapan, kami mesti membayar lebih dari 10 euro per orang per hari. Jatuhnya jadi mahal.

Satu lagi hotel kami lirik ketika akan memesan. Crowne Plaza Brussels memberikan diskon menggiurkan. Untuk berempat di satu kamar de luxe, dibandrol dengan harga 76 euro per malam. Relativ murah untuk hotel berbintang empat. harga aslinya konon mencapai 150 euro per malam. Apalagi kami belum pernah menginap di hotel dengan bintang sebanyak itu sebelumnya. Lokasinya juga tak jauh dari kompleks markas besar Uni Eropa. Tak terlalu jauh dari pusat kota. Namun, harga tersebut belum termasuk sarapan.

Van Belle ini hotel berbintang tiga. Terletak di Anderlecht tak jauh dari stasiun Brussels Midi. Sekitarnya banyak penduduk muslim dan warung makan halal mudah sekali ditemukan. Harga per malamnya 78 euro. Namun sudah termasuk sarapan bagi kami berempat.

Dari luar, bangunan hotelnya tak terlalu tampak megah. Tapi di bagian dalamnya terlihat cukup nyaman. Proses check in kami lalui dengan cepat. Kami tak perlu menunjukkan paspor. Melainkan langsung membayar di muka, mendapatkan kunci serta petunjuk ke arah kamar.

Kamar kami memiliki dua tempat tidur biasa. Dan satu tempat tidur lipat. Semua dengan kasur-kasur empuk dan nyaman. Kamar mandinya tak terlalu luas, ukuran bath-tub agak kecil dari biasanya. Namun semuanya terlihat bersih. Ada satu meja dengan telefon, meja dan dua kursi serta satu televisi ukuran 14 inchi.

Pagi harinya, sarapan disajikan di ruang makan besar di lantai dasar. Sudah ramai orang sarapan pagi itu. Namun masih tersedia kumpulan bangku kosong. Kami memilih meja di sebelah kanan dengan empat kursi. Makanan paginya disajikan secara prasmanan. Makanannya khas hotel-hotel Eropa.

Di bagian paling depan, deretan meja panjang menyajikan beberapa macam roti, salami, telor rebus, selai, sereal, susu, jus buah, potongan keju. Ada satu mesin minuman hangat besar. Ada banyak pilihan di dalamnya. Air panas, berbagai macam kopi, dan coklat panas. Tinggal taruh satu cangkir, tekan tombol minuman ynag diinginkan, beberapa detik kemudian, cangkir akan terisi hampir penuh. Gula dan susu tersedia tak jauh dari situ. Satu meja panjang lain berisi alat-alat makan dan minum seperti piring sarapan, sendok garpu, dan cangkir beserta tatakannya. Jika mau roti bakar, tinggal memasukkan dalam toaster berjalan. Tentang makanan, tak ada hal khusus disini. Semuanya menurut standar Eropa.

Tamu-tamu hotel, kami perhatikan, beragam. Dari berbagai bangsa. Beberapa kali terdengar orang berbahasa jerman, inggris, perancis dan spanyol. Beberapa berkulit hitam dan bermata sipit.

Secara umum, pelayanan mereka memuaskan. Sepadan dengan harga yang kami bayarkan.

7 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: