Kalau punya waktu 3 hari di Bukarest, Rumania, enaknya ngapain ajah?
Pertanyaan mirip sering Emak baca di grup-grup backpacker. Walau sebenernya destinasi tersebut sudah sering dibahas. Seperti Singapura dan Kuala Lumpur, tujuan favorit backpacker tanah air beta. Dan sejatinya pertanyaan itu bisa dijawab sendiri seandainya penanya mau coba search di bagian kaca pembesar.
Emak ingat dulu awal-awal mulai traveling. Ke kota dan negara dekat-dekat saja. Kayak ke Salzburg. Sama sekali gak mikir itinerary. Pokoke gimana caranya bisa keluar negeri. Perkoro nang kono lapo, embuh. Paling nggak iso poto-potoan wes marem. Yang penting ke luar negeri. Nggak masalah di sananya mau ngapain aja. Yang penting dah foto-foto. hehehe.
Sekarang jadi traveler agak beradab sedikit. mulai nyiapin itinerary. Dari yang sederhana sampai yang agak complicated. Bukannya apa. Kalau di tempat tujuan belum tahu mau ngapain, jadi ngabisin waktu gak jelas. Kudu mikir dulu. Gimana transportasinya, dsb. Kalau dah dipikirin dulu sebelumnya lebih enak dan jelas. Apalagi buat kebutuhan menulis di media cetak.
***
Alhamdulillah bulan Februari tahun 2016 kami berkesempatan mengunjungi Bukarest di Romania. Keluarga pelancong nambah koleksi satu negara lagi, deh. Perginya hanya 4 hari. Waktu jalan-jalan efektif 3 hari. Waktu itu ada liburan karnaval. Gak jadi liburan ski, pindah ke Bukarest. Tapi kami hanya mengunjungi yang mainstream ajah di kota ini.
Bukarest seh kata orang sono asli not the best part of Romania. Tapi mayan lah. Kami dapet tiket murah Wizzair. Berempat 100 euroan pp. Gak beli bagasi. Meski pas berangkat sempat telat sehingga gak sempat cek boarding pass di konter. Untung boleh masuk pesawat. Soale temen pernah kejadian ama Ryanair, gak cek, gak bisa boarding.
Kami ke situs-situs wisata utama #Bukarest. Yakni kota tua, museum desa atau Muzeul Satului, Revolution Square dan ke gedung parlemen Romania yang masuk dalam Guinness Book of the Records itu.
Transportasi dalam Kota Bukarest
Wizzair turun di Bandara Henri Coanda/Otopeni, Bukarest. Satu lagi bandara Baneasa yang lebih kecil. Ada bus 24 jam ke pusat kota dari kedua bandara tersebut. Ada dua bus dari dan ke bandara dari downtown. Bus no. 780 (bandara – Gara de Nord) dan 783 (bandara – Piata Unirii)- Yang 24 jam hanya bus 783. Harga tiket sekali jalan 3,5 lei (Rp. 11.500,-).
Di dalam kota Bukarest, terdapat bus kota, bus troli, tram, dan metro. Kami beli tiket harian khusus metro. Sebab tempat kami tinggal tidak jauh dari halte metro. Tiket bus mau pun metronya macem-macem. Ada yang harian, sekali jalan, dua kali jalan. Yang yang beli kartu dan bisa diisi ulang.
Harga tiket harian metro adalah 8 lei (Rp. 26.000,-). Anak di bawah 7 tahun gratis. Metro Bukarest ada 4 line. Yang sering digunakan turis adalah M2, sebab melewati beberapa tempat wisata utama Bukarest.
Kalau mau naik bus, bus troli, dan tram, tiketnya beda lagi. Mesti beli kartu yang bisa diisi ulang. Kartunya seharga 1,60 lei. Harga tiket harian untuk ketiga moda transportasi ini juga 8 lei.
Kalau mau nyaman keliling spot-spot utama bisa naik Bucharest CIty Tour (Sightseeing Bus). Harga tiket, berlaku 24 jam, 25 lei untuk dewasa. Anak-anak 10 lei.
* Kota Tua
Kota tua atau Centru Vechi Bukarest penampakannya tidak terlalu tua dibandingkan dengan banyak ibukota Eropa lainnya. Tapi daerah kota tua lumayan luas. Saya masuk dari Strada Caldarari. Langsung ketemu sebuah gereja megah. Di seberang sebuah bangunan agak tua, Hanul lui Manuc. Bekas tempat dagang dan penginapan dari abad 19.
Kota tua Bukarest lumayan luas. Kalau mau dijelajahi semua dengan berjalan kaki bisa-bisa habis sehari sendiri. Jadi kami menyusuri beberapa jalan saja, seperti Lipscani dan Calea Victoriei. Objek paling menarik di kota tua selain Hanul lui Manuc adalah bekas istana Count Dracula. Ada patung kepada sang raja yang sadis, dan menjadi inspirasi buku drakula.
Keluarga pelancong sempat mampir ke Carturesti Carusel. Salah satu toko buku cantik yang pernah kami singgahi. Bagian dalamnya berwarna putih. Tangga dan balkon-balkon dengan desain bergelombang menyajikan akses unik dan cakep. Kerasan deh berada di sini. Ada tempat khusus baca-baca dan kongkow-kongkow manja. Paling atas berupa kafe. Koleksi pernak-perniknya pun ok punya.
* Piata Revolutiei dan Calea Victoriei
Ini masih berdekatan dengan kota tua Bukarest. Piata Revolutiei atau Revolution Square ini tempat bersejarah. Saksi tumbangnya Nicolae Ceausescu, sang diktator Rumania. Sebuah peristiwa berdarah di akhir tahun 1989. Ceausescu berpidato di depan massa, yang ia kira pendukungnya. Ternyata mereka memproloknya di acara yang disiarkan televisi nasional. Sang diktator sempat melarikan diri, namun ketemu tak lama setelahnya. Dan ditembak mati.
Saat kejadian, seribu orang warga Rumania juga meninggal dunia. Sebuah memorial dibangun untuk mengenangnya. berbentuk menara tinggi dengan sebuah bulatan di bagian atas. Mirip sate. di dekatnya terdapat papan batu. Bertuliskan nama-nama korban.
Dari Piata Revolutiei, langsung ajah ke jalan utama Bukarest, Calea Victoriei. Sebuah jalan dengan gedung-gedung megah mewah di kanan kirinya. Yang menyebabkan Bukarest mendapat julukan Paris of the East.
Yang paling Emak suka di jalan ini adalah bangunan bernama Pasajul Macca-Villacrose.Villacrose adalah perancang bangunan tersebut. Tempat ini sebenarnya deretan ruko dua lantai. Sambung-menyambung dan dihubungkan dengan atap tertutup terbuat dari gelas. Dan dicat warna-warna. Keseluruhan membentuk sebuah gang berbentuk garpu. Paling cakep atap kaca warna-warni berbentuk kubah kecil.
* Muzeul Satului
Ini tempat paling asyik buat Emak. Setengah hari kami habiskan di sini. Kami naik subway turun di halte Aviatorilor. Agak jauh jalannya kalau naik subway. Halte bus dan tram lebih dekat. Menyusuri Taman Herastrau, kami melewati Arc de Triomph yang mirip di Paris. Sayangnya lagi dikemuli pagar untuk keperluan renovasi.
Dari luar keliatan sepi. Kami pikir lagi tutup. Nyatanya buka. Ia buka tiap hari. Kalau musim panas jam buka lebih panjang. Tiket 10 lei dewasa. Anak-anak 2,5 lei. Bisa minjem audionya kalau mau.
Agak sepi, karena kami datang pagi hari. Musim dingin pula. Alhamdulillah cuaca lagi cakep. Langit biru. Rumah-rumahnya desanya dikunci. Dibuka saat-saat tertentu. Unik banget museum ini. Konsepnya mirip TMII. Rumah-rumah unik desa-desa Rumania dikumpulin di sini. Bukan dibangun ulang. Melainkan didatangkan langsung dari desa bersangkutan. Barang-barang pengisi rumahnya juga demikian. Rumah-rumah tersebut kebanyakan dari abad 17 – 20. Museumnya sendiri mulai berdiri tahun 1936.
* Palatul Parlementului
Salah satu bangunan terbesar dan terluas di dunia ini mulai dibangun di era Nicolae Ceausescu. Selesai dalam waktu sekitar 5 tahun. Sang diktator tak sempat menikmatinya. Gedung ini kebanggan rakyat Rumania. Mulai dari perancing, pengrajin pembuatnya, hingga material bangunan semuanya berasal dari Rumania.
Masuk ke gedung ini, kudu ikut tur. Paling muh 25 lei. Kalau bawa kamera tambah bayar. Paspor atau tanda pengenal ditinggal di meja depan. Trus peserta dapat tanda pengenal. Mau masuk semacam check in ke pesawat. Discan semua bawaan.
Dalemnya impresif banget. Mewah poll. Keramik, gorden-goden beledu, pintu dari ukiran yang kayunya ciamik. Pengerjaannya pun bagus. Classy. Walau luarnya tampak membosankan. Nambah pengetahuan sedikit tentang sejarah Rumania.
***
Makanan Halal
Di pusat Bukarest, gak terlalu susah nyari makanan halal. Sebelumnya kami dah nyari-nyari info di internet. Kebanyakan kedai makanan Turki atau Lebanon. Kalau di kota tua, ada Dristor, rumah makan Turki. Buka 24 jam. Dua kali kami ke sini. Makanannya enak dan harganya bersahabat.
***
Bujet
Romania masih jadi destinasi relatif murah di Eropa. Harga-harga mirip ama Sofia, Bulgaria. Kira-kira sepertiga hingga setengah di Jerman. Baik untuk transportasi, makan, dan penginapan. Tiket subway sehari sekitar 26 ribu rupiah. Makan sekali sekitar 30 ribu. Harga penginapan semalam di sebuah hostel bujet 450 ribu rupiah buat empat orang.
Aku naksir Muzeul Satului-nya mbak 😀
pingin duduk duduk cantik di Carturesti Carusel juga mbak. Rumania juga memiliki sederet sejarah panjang ya mbak. Mugo mugo isok nututi mrenen. Aamiin
Gak nyangka ternyata masih ada wisata murah di Eropa. Foto-fotonya tambahin lagi dong Mak 🙁
Mbak Ira foto2nya cakep banget. Gak dishare ke IG mbak? 🙂
Boleh tau itinery nya hari 1 smp hari ke 3
@Meldawati: kami cuma di dalam kota aja, Mbak. Muzeul Satului, Gedung Parlemen, pusat kota.