Alhamdulillah. Setelah sempat kebat-kebit akibat keberangkatan kereta api dari rumah yang sempat tertunda dan menyebabkan kehebohan di malam sebelumnya, kami terbang menuju Kaunas di liburan musim gugur tahun ini. Semuanya berjalan sesuai harapan. Pemeriksaan dokumen dan berat bagasi lancar. Juga di pemeriksaan keamanan. Pesawat Ryanair menuju Kaunas, Lithuania terbang sesuai jadwal pukul setengah tujuh pagi.
Kurang tidur malam sebelumnya, kami berempat kompak tidur hampir selama dua jam penerbangan Bremen – Kaunas. Saat kami bangun menjelang pesawat sampai, kami lihat kota Kaunas berada di bawah awan tebal. Kami kaget ketika meluncur akan mendarat, pesawat tiba-tiba menukik naik dan berputar-putar di atas awan.
Pak pilot kemudian menerangkan, sepuluh menit sebelumnya dia masih melihat jalur landasan. Namun tiba-tiba kabut dan awan tebal menghalangi pandangan. Posisi awan terlalu dekat dengan permukaan, dan melebihi jarak aman untuk mendarat. Makanya harus naik lagi.
“Kita akan berputar-putar di atas Kaunas. Menunggu keadaan membaik. Jangan khawatir, bahan bakar cukup. Sementara menunggu, kita tiup-tiup awannya dari sini, yuk!” kata Pak Pilot bercanda.
Kami jatuh tertidur lagi saat pesawat berputar-putar menunggu awan menipis atau bergerak menuju tempat lain. Emak terbangun ketika pilot mengumumkan kami akan mendarat di Riga.
Riga? Nggak salah nih Pak pilot, pikir Emak dalam hati sambil merasa ngelindur. Bukannya Riga sudah berada di lain negara dengan Kaunas. Jika Kaunas berada di Lithuania, Riga adalah ibukota Latvia.
Emak baru yakin ketika pesawat mendekati kota Riga yang terlihat berbeda dengan Kaunas. Tak ada awan tebal disini. Kotanya pun terlihat berada di tepi pantai. Sedangkan Kaunas berada di tengah daratan. Apalagi saat mendengar ibu di belakang mengomel. Memprotes Pak Pilot yang menurunkan kami di sini. Padahal bandara Vilnius, ibukota Lithuania jauh lebih dekat. Emak berpikir, pasti karena Ryanair juga ada rute ke Riga. Mereka belum memiliki jalur penerbangan ke Vilnius.
Pak Pilot meminta maaf kepada para penumpang. Menurut beliau, dalam dua jam ke depan, kondisi Kaunas diperkirakan tetap demikian. Makanya pesawat arah dialihkan ke Riga. Ibu di belakang terus mengomel. Suaminya terus menghibur dan mengajak bercanda. Sementara penumpang lain terlihat tenang.
Dan kami. Hepi berat. Kenapa? Karena sore itu kami juga berencana ke Riga. Kami telah memesan tiket bus menuju ke ibukota Latvia ini. Karena penerbangan tak terduga ini, kami jadi hemat tenaga dan empat jam waktu perjalanan bus Kaunas – Riga.
Sampai di bandara, kami langsung membatalkan reservasi bus dan melapor ke pihak Ryanair bahwa kami tak bakal ikut naik bus layanan mereka pengangkut penumpang lain menuju Kaunas siang itu. Sungguh pengalaman dan kejutan penerbangan tak terduga.
pengalaman yang menarik bos
makasih..