Selain moda angkutan umum kereta api, saat ini orang bisa keliling Jerman pakai bus antar kota. Pesawat bisa juga, sih. Tapi kan bandara gak ada di setiap kota, ya. Beda dengan stasiun dan terminal bus.
Fenomena bepergian antar kota dengan bus ini relatif baru di negeri ini. Sebelumnya angkutan antar kota dimonopoli oleh perusahaan kereta api Jerman, Deutsch Bahn. Izin resmi beroperasinya bus antar kota mulai berlaku sejak awal tahun 2013. Wuaaaa, lambat banget dibanding negara lainnya.
Memang keluarga pelancong selama ini jarang sekali naik bus jauh-jauh selama tinggal di Jerman. Saat tinggal di Bremerhaven dulu, kami pernah naik bus ke Paris dan ke Amsterdam. Namun bus antar kota di dalam Jerman, hanya pernah mencoba angkutan bandara dari Frankfurt Hahn ke Köln. Meski demikian, Emak senang mengikuti perkembangan informasi mengenai bus-bus ini. Bahkan sesekali Emak melakukan riset harga. Mencoba berbagai kombinasi rute di berbagai kota.
Sekarang ini, angkutan bus antar kota semakin marak saja di negeri ini. Perusahaan bus baru bermunculan. Bahkan katanya di koran Emak baca, ada yang sudah mulai bangkrut, sebab persaingannya sangat ketat. Akhir 2013 menurut Wikipedia, menyabet pasar angkutan jarak jauh sebanyak 5,9 persen.
Data pertengahan tahun 2014 menyebutkan, sudah ada 170 rute bus antar kota di Jerman. Paling banyak memang yang melewati kota-kota besar dan ramai. Seperti Köln, Düsseldorf, Bremen, Hamburg, Berlin, München, Stuttgart. Di kota kecil kayak Düren, ada juga, DeinBus. Tapi rutenya malah ke Belanda. Oh ya, sekarang banyak rute bus antar kota yang kemudian bersambung ke negeri tetangga Jerman. Seperti Belanda, Swiss, dan Republik Ceko.
Menurut hasil riset kecil-kecilan Emak, bus ini bisa jadi alternatif murah buat keliling Jerman. Kalau perginya sendiri atau paling nggak berdua, ongkosnya bisa jadi lebih murah dibanding modal bensin untuk naik mobil sendiri. Tapi kalau perginya rombongan kayak keluarga pelancong, masih lebih murah naik kendaraan pribadi.
Kalau dibandingkan dengan moda angkutan lain, kereta api, bagaimana? Biasanya masih lebih murah bus juga. Apalagi kalau perginya mendadak. Misalnya saja nih, barusan Emak masukkan rute Köln – Bremen, sekali jalan. Untuk waktu perjalanan tujuh hari ke depan. Dari situsnya Deutsch Bahn, Emak mendapat harga mulai 29 euro (kereta api). Sedang bus mulai 12 euro. Setengah harga. Waktu tempuh kereta juga lebih cepat sekitar 2 jam dibanding bus.
Lebih pendeknya waktu tempuh ini memang yang masih jadi keunggulan kereta api dibandingkan bus. Jadi secara umum, naik bus cocok bagi mereka yang waktunya lebih fleksibel. Dan satu keunggulan kereta api, ia menjangkau kota-kota kecil dan desa-desa. Bus antar kota belum. Jadi kalau Emak yang tinggal di Düren ingin naik bus ke Bremen, Emak mesti naik kereta api dulu ke Köln. Baru disambung naik bus dari Köln ke Bremen.
Demikian pula dengan sistem pemesanan tiket. Kereta api dimonopoli oleh Deutsche Bahn. Jadi ingin ingin ke mana-mana, tinggal booking sekali saja di situs mereka. Selama rutenya masih dijangkau kereta api atau bus dalam jaringan Deutsche Bahn, tiketnya bisa booking sekalian. Ganti-ganti kereta gak masalah. Harganya sudah dihitung dalam satu tiket.
Berbeda dnegan perusahaan bus yang dipunyai oleh bermacam perusahaan. Rute mereka tak sebanyak kereta api. Sehingga kadang kita harus mengecek rute masing-masing perusahaan bus. Seperti ketika saya masukkan, rute Köln – Passau. Ada bus langsung, tapi hanya sekali dalam sehari. Pilihan lainnya adalah naik bus dari tiga perusahaan berbeda. Sambung menyambung. Dari Köln – München, sambung München – Nürnberg. Lalu Nürnberg Passau. Karena perusahaan busnya berbeda, kita harus melakukan tiga kali booking.
Ribet? Nggak kok. Apalagi sekarang nih ada situs khusus yang membandingkan harga bus antar kota di Jerman. Kita nggak perlu buka satu-satu perusahaan bus, jika ingin bepergian dan pesen tiket. Cukup buka: busliniensuche.de. Situs pembanding harga tiket bus. Ada aplikasinya juga buat traveler yang mobile.
Ini situs bagus, menurut Emak. Memudahkan kita banget. Kami mengenalnya ketika akan membantu seorang teman booking tiket bus. Pilihanya bahasa selain Jerman adalah Inggris dan Spanyol. Penampakannya seperti ini:
Masukkan saja destinasi yang diinginkan ke kolom keberangkatan dan destinasi. Saya coba memasukkan Aachen dan Stuttgart. Hasilnya:
Ada beberapa informasi dari sana. Ada lima pilihan naik bus, dan 38 pilihan kereta api di tanggal yang Emak masukkan. Jam, lama perjalanan, harga tiket, dan berapa kali ganti kendaraan juga tertera. Jika kolom paling kanan bertuliskan, Book Now, artinya, ada satu perusahaan yang menyediakan tiket rute tersebut. Jika kita klik, maka kita akan tersambung langsung ke provider bus tersebut. Dan bisa langsung membeli tiketnya. Prosesnya mudah dan cepat. Bisa dibayar dengan kartu kredit.
Jika tertera detail, klik, bakal tampil nama perusahaan yang berbeda. Artinya, kita harus booking secara terpisah. Ini setelah Emak klik bar details teratas:
Ternyata kudu pindah bus di Karlsruhe Central Station. Dan ada dua perusahaan bus berbeda. Mesti booking dua kali. Perhatikan pula ada peringatan : Connection not guaranteed! Artinya, karena mereka dua perusahaan bus berbeda, jika bus yang pertama telat, dan tidak bisa mengejar bus sambungannya, maka tiket kita hangus.
Oh ya, tidak semua kota terhubung dengan bus. Jika nama kota tak ketemu di sistem pencarian ini, coba masukkan nama kota besar terdekat.
Tertarik keliling Jerman dengan bus? Selamat jalan-jalan. 🙂
Tertarik banget mbak.
Langsung membayangkan keliling bus bareng mbak Ira, Taro, mba Dian, dan Zahra. Seru kayaknya ya. Moga kesampaian. Aamiin
Semoga, Mbak Rien… aamiin.. 🙂
Eiitttssss ada yang nyebut nama, ngajak keliling Eropa naik bus.. 😉 Aakiin ya Allah, moga bisa kesampaian beneran…
Thanks for sharing, mbak Ira.. *langsung klik bookmark this page
Sama2, Mbak Dee An. Ikut aku aminkan, Mbak… 🙂
Mbakyu, aq jadi eling dulu pas dari Koln mau ke Hamburg, blm ada bus gitu, taunya numpak sepur. Dan karena yg jual karcis ora iso ngomong enggres, dia ngeprintkan jadwal2 semacam gambar tadi. Hahahaa… pake bahasa isyarat. Dia ngeprint, trus orek2 pake spidol, taraaaaa…. baru ngeh harus beli tiket utk kereta yg mana, harga berapa dsb hihiiii…. Bawaannya deg2an mulu dulu mba, lha ga iso boso Jerman, nah rata2 org sana ga bisa boso enggres. Ngeluuuuu….
Hihihi, kebayang deh aku, Mbak Uniek. he-eh pancen akeh wong Jerman akeh gak boso Inggris. Sakjane kadang ngerti wonge. Cumak wong Jerman sering gak pede ngomong Inggris. bus antar kota pancen mulai booming sektas wae, Mbak Uniek. Aku wae durungs empat nyobak dhewe… 🙂