Dalam perjalanan panjang di musim dingin lalu, kami menginap di Klagenfurt, Austria dan tiga kota di Kroasia. Karena Klagenfurt dekat sekali dengan Slovenia, beberapa kali ke negara ini, kami tak menginap. Lewat perbatasannya itu-itu juga, smapai kami hafal jalan pegunungan berkelok-kelok Klagenfurt – Slovenia.
Naik mobil dan berniat lewat jalan tol, kami harus membeli vignette. Alias tarif tol dalam bentuk stiker. Kami beli di satu supermarket di perbatasan.
Slovenia negara kecil cantik. Sebenarnya paling asyik dikunjungi di musim panas. Sungai Soca adalah hot spot bagi pecinta olah raga air. Mau canyoning, rafting maupun kano. Kalau suka hiking pun ini kawasan tepat. Selama di Slovenia, kami mengunjungi 4 destinasi utama : Ljubljana, Postojna, Danau Bled dan Piran. Untungnya walau kesana tepat dan mnejelang natal, semua destinasi tersebut buka seperti biasa.
Ljubljana ibukota kecil dan nyaman. Tak butuh waktu lama menjelajah kota tua dan naik ke ataa bukit di mana berdiri sebuah kastil berumur ratusan tahun. masuk kastil gratis, harga-harga makanan relatif murah dibanding Eropa Barat.
Kecantkan gua Postojna tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kami senang sudah mengunjungi. Meski tarif masuknya lumayan. Akan tetapi sangat-sangat sebanding dengan memori indah menikmati ciptaan-Nya. Sebuah gua penuh stalagtit dan stalagmit berbentuk sangat cantik dan unik.
Kami sampai di Danau di sore hari yang sangat dingin. Angin berhembus kencang. Danaunya cantik. Tak seluas bayangan. Tapi memang pisturesque, kalau kata orang barat. Eh, cerita lebih lengkap sudah Emak tulis di artikel ini.
Piran kami kunjungi jelang Kroasia. Sayangnya cuaca buruk sekali saat itu. Hujan seharian. Angin kencang. Tak bis amenikmati isi kota yang mirip dengan kota-kota di Italia ini. Alhamdulillah di sini kami ketemu hidangan laut sangat enak. Dengan harga relatif miring untuk sebuah restoran. Cerita lebih lengkapnya ada di sini.
Selain cuaca di Piran, semua pengalaman di SLovenia sangat mengasyikkan bagi keluarga pelancong dkk.