Musim hangat hampir saja berakhir. Cek temperatur di situs cuaca, minggu-minggu di depan suhu udara bakal drop. Kebetulan akhir minggu belum ada acara. Kami gunakan waktu memnuhi keinginan si Adek. Berkemah. Yang terakhir di tahun lalu. Sambil membuat beberapa tulisan tentang kota Luxemburg, nih, pikir Emak.
Ada kota lain ingin kami datangi. Menyimak beberapa bumi perkemahan, kami kesengsem satu di ibukota Luxemburg. Lokasinya dekat dengan pusat kota. Ada bus kota setengah jam sekali. Dari foto terlihat luas dan rindang. Ada tempat bermain anak sangat luas di satu sisi. Harganya pun relatif murah. Namanya berbau jerman, Kockelscheuer.
Sekira dua setengah jam perjalanan dari rumah menuju Luxemburg. Nyaris sampai di tujuan, kami baru sadar meninggalkan wadah paspor di rumah. Tak satupun kami membawa karti identitas. Padahal biasanya pengurus campground akan menahan satu paspor sebagai jaminan. Hanya Emak membawa fotokopi identitas ini. Ya sudah, kita coba pakai SIM sajalah, ujar Bapak.
Syukur urusan pendaftaran tak berbelit-belit. Si Bapak tua di meja resepsionis hanya mencatat nama foto kopian paspor Emak, menanyakan apakah kami butuh listrik, dan apakah mau pesan croissant untuk sarapan keesokan harinya. Beliau dapat berbahasa inggris dan jerman dengan baik.
Agar praktis, kami bawa tenda kecil. Tak bawa kasur untuk menciptakan ruang di dalamnya. Ukuran tendanya 2,2 x 2,1 meter persegi. Cukup kalau sekedar digunakan istirahan di malam hari. Agar hangat kami bawa alas kedap air dan selimut tebal seluas alas tenda.
Kami mendapatkan spot di sebelah taman bermain. Anak-anak girang. Jelang gelap mereka masih berlari-lari, main ayunan, perosotan. Sementara kami berjibaku dengan tetek bengek pertendaan. Untunglah tendanya sendiri hanya butuh waktu 3 menit untuk mendirikan. Tak enaknya, kami mendapatkan tempat agak jauh dari kompleks kamar mandi, WC, dan keran-keran cuci piring. Sebuah toko kecil penjual aneka kebutuhan kecil selama kemping terletak di sebelah kantor resepsionis. Tapi hal ini bukan masalah besar. Semua teratasi dengan baik.
Camping ground Kockelscheuer ini tempat camping paling murah yang pernah kami datangi. Selain camping ground di Nice, Amsterdam, dan Belgia. Semalam 17 euro buat berempat. Tempat mandinya bersih, wangi dan nyaman. Pekarangannya luas dan agak sepi. Entah berapa puluh spot kemping di sana. Ada seratusan kalau tidak salah.
Keesokan harinya, anak-anak tak mau meninggalkan bumi perkemahan. Mereka ingin bermain sepuasnya hari itu. Sementara Bapak ingin beristirahat sambil menjaga krucil. Jadilah Emak sendirian menjelajah kota Luxemburg. Terasa garing pada awalnya, terasa juga keuntungan berjalan tanpa si kecil. Hanya beberapa jam kemudian, Emak telah kembali. Mendapati anggota keluarga lain baru selesai menikmati makan siang mereka.