Kereta Api Cepat Jerman

Untuk melakukan perjalanan jauh dengan cepat, aman dan nyaman, kereta api cepat menjadi pilihan utama kami. Tentu saja harganya jauh diatas temannya di kelas ekonomi. Namun, harga itu kami rasa sepadan dengan pelayanan dan fasilitas kereta-kereta jenis ini.

Kereta cepat untuk perjalanan di dalam negeri maupun manca negara asal Jerman, dibagi menjadi dua. InterCity (IC) dan InterCity-Express (ICE). InterCity dibandrol lebih murah oleh Deutsche Bahn, Perumka Jerman. Ia melewati lebih banyak stasiun dibanding ICE. Penampakan ICE pun terkesan lebih wah, lebih ergonomis. Dan seperti sebagian besar rekannya di kelas ekonomi, kereta api cepat negeri ini menggunakan energi listrik sebagai penggerak. Sejak beberapa tahun terakhir, semua jenis kereta api Jerman memeberlakukan larangan merokok bagi semua penumpang dan awak kereta api selama perjalanan. 

Kereta IC klasik terdiri dari dua macam gerbong, kabin dan ruang terbuka kelas satu dan dua. Gerbong kabin adalah gerbong kereta yang terbagi menjadi kabin-kabin kecil di dalamnya. Setiap kabin berisi empat hingga enam tempat duduk. Ada kabin khusus penumpang dengan anak kecil dan kabin untuk orang berkebutuhan khusus. Gerbong terbuka, terdiri dari satu ruang berisi deretan bangku-bangku, seperti kereta api biasanya. Display dibagian depan kabin atau di atas tempat duduk menjadi penunjuk bagi penumpang yang melakukan reservasi tempat duduk. Sebagain gerbong berpendingin dan beberapa deretan bangku dilengkapi dengan colokan sehingga para penumpang bisa menggunkan laptop ataupun men-charge baterei telepon genggam. Satu gerbong berfungsi sebagai bistro (restauran), penjual makanan minuman ringan bagi penumpang. Beberapa kereta jenis ini berkecepatan lebih dari 200 km per jam.

InterCity-Express merupakan kategori kereta tercepat dan ternyaman milik Deutsche Bahn. Sebuah transportasi jarak jauh, mengubungkan kota-kota besar utama Jerman di seluruh negeri, melewati sekurangnya 180 stasiun kota dan ke negara-negara tetangga seperti Austria, Swiss, Perancis, Belanda dan Denmark. ICE mengangkut sekitar 55 persen penumpang kereta api jarak jauh. Kecepatannya bisa mencapai 200 hingga 250 kilometer per jam. 

Sama seperti IC, ICE juga memiliki gerbong terbuka dan kabin-kabin di dalamnya. Desain di dalamnya elegegan dan mewah. Ada kabin khusus untuk penumpang pemilik anak kecil. Kabin ini sring kami manfaatkan. Embak sangat senang berada disini. Terkadang ada ayunan, permainan memori besar atau tangga yang bisa dipanjat naik turun. Jika membawa bayi, ada colokan khusus untuk alat panghngat susu atau makanan bayi. Tempat ini pun tertutup, enak buat para ibu yang ingin menyusui bayinya. 

Ada colokan earphone di setaip tempat duduk ICE. Jika membawa headphone sendiri, penumpang bisa menikmati siaran radio, atau musik. Bekerja, menonton atau sekedar bermain dengan laptop ribadi pun tak masalah. Tinggal mencolokkan di colokan listrik yang telah tersedia. Tidaklah mengherankan jika para pebisnis seringkali memanfaatkan, karena mereka masih bisa memanfaatkan waktu untuk bekerja selama perjalanan.

Sejak pertama bertugas di tahun 1989, ICE telah mengalami berbagai perbaikan dan penyempurnaan. Sekarang ini telah memasuki ICE generasi ketiga. 

Sebagai tambahan, ada beberapa jenis kereta api lain yang bentuknya mirip IC, namun bernama lain, dan digunakan untuk melayani rute tertentu. Euro City (EC) melayani jalur-jalur kereta jarak jauh dari Jerman atau keluar Jerman. Euro Night (EN) melayani perjalanan khusus di malam hari di dalam Jerman, maupun keluar. D-Zug adalah jenis-jenis kereta IC dari Jerman ke arah Eropa Timur.

Keluarga pelancong sering menggunakan kereta IC dan ICE untuk bepergian jauh di dalam maupun keluar Jerman. Meski secara umum harga tiketnya mahal, ada beberapa cara mendapatkannya secara lebih murah. Melakukan perjalanan jauh dengan media ini, terasa nyaman. Apalagi jika membawa earphone dan laptop. Menonton, mendengarkan musik, membaca, tidur selama perjalanan adalah pembunuh waktu efektif dalam kereta. Rekor naik kereta ICE terlama kami adalah perjalanan seribuan kilometer selama delapan jam-an dari Wina ke Hannover.

5 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: