Demam batu akik yang melanda tanah air beta saat ini membuat Emak penasaran. Batu mulia ini sudah Emak kenal sejak dulu. Papa juga punya dan memakainya. Walau tidak sampai koleksi.
Sekarang, teman-teman di media sosial sesekali memamerkan koleksinya. Kadang ada menawarkan dagangannya. Emak kaget mendengar batu akik tertentu harganya sampai ber-em-em rupiah. Benar-benar wow, deh.
Dulu Emak pernah mengunjungi salah satu kota pusat perdagangan batu mulia di Eropa. Yakni di kota Antwerpen. Walau bukan penghasil berlian, komoditi ini banyak sekali diperdagangkan di kota di utara Belgia ini. Berjalan-jalan di pusat Antwerpen mesti tutup mata, kekep dompet, dan tahan iman. Berlian-berliannya ciamikk, bok. Kalau mengerti batu mulia ini, tahu harga pasaran berlian, dan pinter nawar sana-sini, bisa tuh ambil barang di sana dan dijual di tempat lain.
Di Jerman, ada satu kota pusat batu mulai juga, Idar-Oberstein namanya. Sebuah kota yang berasal dari dua kota kecil di dua lembah berdekatan: Idar dan Oberstein. Pengolahan batu mulai dan pembuatan perhiasan membuat keduanya berkembang pesat di abad 19. Di atas bukit berdiri kastil kuno dari abad 12. dan 14.
Berbeda dengan Antwerpen, kota ini dan sekitarnya sampai sekarang menjadi salah satu pusat pertambangan batu mulia di Eropa. Sayangnya, keluarga pelancong belum sempat bertandang ke sana. Dan warga Idar Oberstein tak hanya menambang, namun juga mengetam dan menjual varian batu mulia tersebut di toko-toko di sana. Kabarnya banyak toko batu mulia Idar Oberstein membuka workshop miliknya untuk umum. Sehingga pengunjung bisa mengamati pembuatannya serta mencoba mengasah batu akik sendiri. Asyik sekali, bukan?
Disulut rasa penasaran, Emak pun meminjam buku tentang Museum Idar-Oberstein. Belajar sedikit tentang aneka mineral di alam dan proses pembentukan sehingga menjadi batu yang spesial. Kota ini memiliki dua museum batu mineral: Museum Idar-Oberstein dan Museum Batu Mulia (Edelstein Museum).
Museum Idar Oberstein memiliki koleksi mineral dan batu mulia dari seluruh dunia yang jarang dimiliki oleh museum serupa di dunia. Kota di dekat Sungai di negara bagian Rheinland Pfalz ini merupakan sebuah Dorado bagi para pecinta Mineralogi, Geologi, dan Gemmologi (ilmu batu mulia). Setiap tahunnya ribuan orang datang ke sana untuk mencari atau menemukan batuan mulia, baik di sisa-sisa pertambangan ataupun di sisa-sisa pengetaman batu Agate. Selain itu, Idar Oberstein juga menawarkan kursus-kursus yang berhubungan dengan batu indah.
Mineral yang ditemukan di kota Idar-Oberstein dan sekitarnya berasal dari aktivitas vulkanisme sekitar 250 juta tahun lalu. Seorang pelancong Italia, Cosimo Alessandro Collini menulis bahwa orang sudah menambang batu agate secara berjamaah di Steinkaulenberg di Idar-Oberstein pada awal abad 18. Jenis batu mulia yang ditambang di daerah ini antara lain: Agate, Smoky Quartz, Jasper, Kristal Gunung, dan Amethyst.
Pada abad 16, mesin asah batu mulia mulai bermunculan di daerah ini. Di pertengahan abad 19, batu-batu mulia asahan asal Idar-Oberstein mulai terkenal di seluruh dunia. Para pengrajin bahkan mulai mengimpor batu dari luar untuk diasah di sini. Misalnya saja batu Agate asal Brasilia. Lalu diimpor jenis batuan mulia lainnya dari India, Afrika, dan Australia. Dari India datang berbagai macam batu Jasper. Dari Afrika batu Tiger’s Eye, Amazonit, Malachit. Dari Australia Opal, Rhodonit, dan Nephrit.
Beberapa pengetahuan baru Emak dapatkan dalam buku Museum Idar-Oberstein ini. Misalnya saja tentang kekuatan (kekerasan) batu tersebut. Semakin keras, makin mahal harganya. Berlian, batu termahal di dunia, memiliki angka kekerasan 10. Rubin dan Safir 9. Topaz dan Spinel 8. Smaragd dan Aquamarin 7.
Duhhh, baca buku ini jadi gak sabar Emak ingin segera mengunjungi kota batu akik di Jerman ini. Sapa tahu dapet batu akik cakep dan murah meriah.
kalau di sana, jualan batu akiknya kayak di Indo nggak ya mba? #penasaran
@Ima: In shaa Allah aku berencana ke sana dalam waktu dekat. Ntar ada laporan pandangan mata, ya… 🙂
Gelombang batu akik menerjang Jerman juga. Nah itu batu Jasper banyak di rajasthan mbak. Turis kayak klo ke India hunting batu ini. MBatu mulis sebagai invetasi utama saat ini.
@Zulfa:Wah cedhak brarti mbek awakmu Zulfa. Awakmu tahu tuku batu Jasper India? Lek arep investasi iki, kudu nduwe ilmune dhisik, yo…
wah klo demam demam beginian aku kok gak pernah kesambet demamnya ya? alus alus aja liatnya :v
@Mas Priyo: syukurlah Mas Priyo yen ora kesambet. Aku ndelok akeh konco kesambet kok yo omongane gak adhoh2 soko watu. 🙂
Akhirnya… emak nulis ttg batu akik juga 😉 (Y)
@Mbak Rosi: iya nih… ikut2an trena aku Mbak Rosi… 🙂
Ora tahu tuku batu Jasper mbak. Cuman turis turis bule akeh sing tuku. Bahkan onok sing fanatik. Aku sering dititipi kanggo tuku batu iki. cuman tak tolak. soale nggak mahir.
Aku ini nggak sepiro senang karo perhiasan. Paling seneng Tiket Pesawat 🙂 Mbolang. hehehe
@Zulfa: ternyata pancen akeh turis seneng watu2an koyok ngene. Lek mahir, iso bisnis watu pisan bekne Zulfa. hehehe. Yen tiket pesawat aku yo doyan banget….
ternyata lagi booming batu mulia ya, mba. kalo di china yang dikenal batu giok, di indo juga ada akik 😀
@Ila: ynag booming emang batu akik di Indonesia, La. Kalau di sini biasa-biasa saja..
Aku gak mudeng masalah batu. Cuman kadang suka aja sih ngeliat kalo pas ada batu yang cakep-cakep gitu. Sekadar suka, belum ada niatan untuk beli apalagi koleksi 🙂
Idar oberstein simpan batu dari Indonesia kah? Hihi
Untuk menggosok sebuah batu menjadi perhiasan, konon mesti menggunakan intan. Ada dituturkan kah mbak di dalam bukunya?
@Mbak Dee An: aku pas di Antwerpen suka banget ngeliat intan2 kinclong; Mbak.. Kalau beli belum ada bujet… hehe
@Zahra: AKu belum tahu, zahra. In shaa Allah kalau ke sana aku cari tahu..
@Mbak Rien: Iyah, Mbak di buku dijelaskan juga sebagian. Tapi sekarang katanya adalah alat asah pengganti Intan..