Kota Bersejarah Kruja, Albania

Panorama kota Kruja, Albania

Setelah mengambil mobil sewaan di bandara internasional Nene Tereza di Tirana Albania, kami langsung bertolak ke arah utara. Ke sebuah kota kecil di Pegunungan Skanderberg. Sekitar 18 km jaraknya dari bandara Tirana. Naik mobil sekitar setengah jam. Aspal jalannya tidak terlalu mulus, tapi perjalanan ke sana relatif lancar. Kendaraan agak melambat jika ketemu pasar. Kami kudu ekstra hati-hati. tetiba ada saja mobil berhenti mendadak di depan kami, atau orang menyeberang tanpa toleh kanan kiri terlebih dahulu.

Kami menginap di Hotel Panorama Kruja. Lokasinya mepet kota tua Kruja. Biar gampang ke destinasi wisata utama mereka. Tinggal jalan kaki saja. Setengah harian saja cukup menjelajahi destinasi wisata utamanya.

Sejarah Kruja

estinasi wisata utama Kruja, Kastil Kruja diperkirakan didirikan oleh Bangsa Illiria di abad kelima masehi. Antara abad 6 – 9, komunitas di sekitar kastil berkembang menjadi sebuah pusat kota. ada 1190, Progon mendirikan kerajaan pertama Albania, Arbanon, dengan kastil Kruja sebagai pusat pemerintahan. asukan Turki, di bawah pemerintahan Sultan Mehmed merebut Kruja di tahun 1415. Pahlawan Albania, Gjergj Kastrioti Skanderberg (1405 – 1468) merebut kembali. Baru setelah Skanderberg meninggal dunia, tepatnya tahun 1478, Turki Utsmani berhasil menduduki Albania kembali, ratusan tahun lamanya. Gempa hebat pernah menghancurkan kota kecil ini tahun 1617. Ketika partai komunis yang menguasai Albania sejak tahun 1944 menghancurkan hampir semua gereja dan masjid negeri ini, Masjid Bazar di jantung Kruja selamat. pemerintah setempat mendirikan Museum Skanderberg di kruja tahun 1982.

Things to do in Kruja

Hari masih benderang ketika kami sampai di hotel. Jadi masih sempat jalan-jalan di bazar dan sedikit hiking ke arah kastil. Sebelumnya kami reservasi tempat untuk buka puasa di sore hari di restoran hotel. Ya, kami memang liburan di bulan puasa. Yang bertepatan dengan liburan sekolah Paskah di Jerman. Kami hanya berjalan kaki saja di pusat Kruja. Hotel kami berada di pusat kota. Tinggal jalan kaki ke atraksi utama kota.

Kruja destinasi day trip warga ibukota Tirana. Ada bus umum dari Tirana – Kruja pp di jam-jam tertentu. Bus umum dari Tirana berangkat dari terminal bus regional. Kira-kira 20 naik mobil menitan dari belakang National History Museum dekat Skanderberg Square di pusat Tirana. Dari terminal bus regional butuh sekitar sejam-an untuk sampai di Kruja. Tarif busnya murah., tapi takes more time.

Old Bazaar (Pazari i Krujes)

Old bazaar Kruja letaknya nempel hotel tempat kami menginap, Hotel Panorama Kruja. Turun hingga lantai dasar / resto hotel, kita akan berada tepat di pinggir old bazaar Kruja. Jangan mbayangin old bazaar di kota-kota seperti Skopje dan Istanbul, ini old bazaar-nya pendek saja. Entah berapa puluh meter. Meski demikin, berada di dalamnya, lumayan membawa kita ke suasana jadul. Zaman Albania masih bagian dari Turki Utsmani. Kios-kios dari kayu dan bercat warna coklat sangat menarik buat latar belakang foto.

Kerajinan tangan lokal di bazaar Kruja

Turisnya hari itu tidak terlalu banyak. Jadi kami sering dipanggil-panggil, diajak mampir ke dalam toko, ditawarin berbagai cinderamata, kerajinan tangan, baju-baju tradisional, karpet, alat-alat makan dan minum, dll. Bagus-bagus sih sekilas buatannya. Kami ndak niat belanja, wong kopernya cuma satu, ndak niat nambah koper pas pulang. Palingan beli magnet kulkas. Trus sempat pula beli madu lokal dan sabun dari minyak zaitun.

Masjid Murat Bey Kruja

Di dalam old bazaar berdiri sebuah masjid tua. Salah satu masjid negeri ini yang bertahan oleh gempuran puluhan tahun komunisme di Albania. Masjid Murat Bey, sudah direnovasi. Azan berkumandang ketika kami sedang berada di old bazaar. Pintu masuk masjid ini bukan di old bazaar, melainkan di sebuah gang kecil antara hotel Panorama Kruje dan old bazaar. Bapak berulang kali ikutan sembahyang berjamaah di masjid ini. Bahkan sempat ikut sholat tarawih, alhamdulillah. Menurut beliau jamaahnya lumayan banyak. Banyak anak mudanya juga.

Masjid Murat Bey atau Masjid Muratbeu atau Masjid Bazaar pertama kali berdiri tahun 1533. Setelah direnovasi ia menjadi dalah satu cagar budaya di Albania. Bentuknya mirip masjid Turki dengan menara tinggi, langsing dan lancip di bagian atas.

Benteng Kruja

Letaknya di ketinggian kota Kruja. Di ketinggian 804 mdpl. Berdiri kokoh, melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Jaraknya hanya puluhan meter dari old bazaar. Jalannya mendaki. Terdapat tempat parkir menjelang pintu masuk. Masuk kompleks benteng seluas kira-kira 2,5 ha ini gratis. Karena masih capek, tidak terlalu lama kami mengeksplor interior benteng. Baru masuk nemu menara dan bekas masjid di dalam benteng. Beberapa bapak-bapak rombongan dari Turki juga sedang memotret-motret sisa-sisa masjid tersebut, lalu berusaha mengajak kami mengobrol.

Museum Skanderbeg

Museum Skanderbeg, Kruja

Museum ini berada di dalam kompleks Benteng Kruja. Salah satu museum terpenting sekaligus paling sering dikunjungi di Albania. Kebanggaan warga lokal. Bangunannya mirip monumen. Megah, dengan pilar-pilar dan batu berbentuk lengkungan busur. Monumen ini dibangun di bawah perintah pemimpin komunis Albania, Enver Hoxha. Untuk tujuan propaganda. Beliau memanfaatkan pahlawan Skanderbeg untuk melegitimasi kekuasaannya.

***

Hotel Panorama Kruja

Kami menginap semalam di Kruja. Mengecek situs pemesanan hotel andalan bookingdotcom, kami langsung putuskan untuk menginap di hotel ini. Pilihan tepat. Hotelnya berada tepat di bibir old bazaar Kruja. Viewnya langsung ke arah benteng Kruja. Paling penting, hotel ini punya tempat parkir dan gratis. Tempat parkirnya di basement sebuah apartemen yang belum jadi, tepat di seberang hotel Panorama Kruja.

Menu buka puasa di Hotel Panorama Kruja

Kamar hotelnya nyaman. Balkonnya luas. Dari balkon kami pepotoan berlatar belakang benteng dan masjid Kruja. Hotelnya bersih, tempat tidurnya enak. Ndak terlalu empuk dan ndak terlalu keras. Kami berbuka puasa di restonya. Ramai juga. Untung kami pesan tempat dahulu. Besok paginya, Emak yang sednag ndak puasa sarapan di resto tersebut. Menu sarapannya sudah ditata di piring ceper dan lebar. Kopinya enak banget. Mirip kopi-kopi di Italia.

Leave a Reply

%d bloggers like this: