Hampir setiap orang Emak yakin mengenal komik. Cerita bergambar di media cetak yang biasanya lucu. Bahkan banyak diantara kita suka sekali membaca komik. Jaman manga Jepang belum terkenal dahulu kala, komik merupakan bacaan sangat menghibur bagi kami. Harga mahal komik tak menghalangi kami untuk membacanya.
Toko-toko buku besar masih belum ada di kota-kota kecil saat itu. Tak bisa membacanya secara gratisan. Kios-kios peminjaman buku bacaan jadi satu alternatif untuk bisa meminjam komik dengan murah. Sungguh beruntung bila punya teman punya koleksi komik lengkap serta rela meminjamkannya pada kami, teman-temannya.
Tintin, Asterix dan Obelix, Smurf, Marsupilami dan Lucky Luke adalah teman-teman kami saat tumbuh menuju masa remaja. Cerita petualangan mereka sungguh luar biasa. Membangkitkan keinginan untuk menjelajah dunia luar. Akan tetapi, walau rajin membaca komik, Emak waktu itu tak tahu, darimana komik-komik besar itu dihasilkan oleh penulis dan penggambarnya. Emak pikir, Asterix dan Obelix berasal dari negara Italia atau Perancis, sebab latar belakangnya sebagian besar di negara-negara tersebut. Lucky Luke, Emak pikir adalah hasil karya orang Amerika Serikat. Ternyata, semuanya berasal dari kota yang sama : Brussel, ibukota negara Belgia.
Saat berkunjung ke Brussel, bisa kami rasakan kecintaan warga kota akan komik. Di pusat kota, hanya beberapa meter dari tempat termegah di Brussel, Grand Place, berdiri toko pernak-pernik dari serial Tintin. Boutique de Tintin namanya. Penggemar Tintin pasti kerasan berada di sini. Selain buku-buku komik Tintin dalam bahasa Perancis, Inggris, juga ada buku-buku lain tentang Herge, pengarang Tintin, alat-alat tulis, poster. Serta pernak-pernik lain bagi kolektor seperti mobil mini dalam cerita Tintin, figur-figur pemeran utama dalam serial komik detektif ini, T-shirt, dan masih banyak lagi. Harganya tentu saja mahal, sebab dalam mata uang euro. Akan tetapi, kualitas barang dalam butik ini memang terlihat sangat bagus.
Budaya komik di ibukota Belgia mulai berkembang usai perang dunia kedua. Ketika warga yang menderita akibat perang mencari hiburan melalui komik. Setelah tahun 1945, film kartun tiba-tiba ‘in’. Di Belgia-lah jenius-jenius komik mulai bertemu : Herge sang pencipta Tintin, Peyo dengan Smurf, Morris dengan Lucky Luke dan Goscinny, pemilik ide cerita Asterix dan Obelix. Di tahun 1960-an komik menjadi barang ekspor utama Belgia ke manca negara.
Walau Jepang dan Amerika Serikat menjadi negara penghasil komik terbesar di dunia saat ini, namun posisi Belgia tak bisa diremehkan. Di tahun 2010, terbit hampir 4000 judul dari 800 seniman komik. Ini sangat besar jumlahnya untuk negara sekecil Belgia.
Antusiasme akan komik di Belgia terutama disebabkan oleh satu orang : Georges Prosper Remi, berinisial R dan G, yang dilafalkan dengan Herge. Seniman komik ini menjadi bapak perintis komik modern, pemopuler Tintin, seorang reporter Belgia yang melakukan banyak petualangan seru bersama anjing kesayangannya, Snowy. Mulai terbit tanggal 10 Januari 1929, Tintin telah diterjemahkan dalam 70 bahasa di dunia.
Herge juga merupakan satu-satunya komiker yang memiliki museum khusus karyanya. Musee Herge terletak 25 km dari Brussel, di Louvain-la-Neuve. Mulai dibuka tahun 2009, museum ini memamerkan gambar-gambar orisinil dari awal hingga wafatnya Herge tahun 1983. Setiap tahun dikunjungi sekitar 200 ribu orang.
Satu museum lagi dikhususkan untuk penggemar komik di kota Brussel, yakni Belgian Comic Museum atau Musee de la BD. Museum seluas 4000 meter persegi ini adalah tempat yang cocok untuk mengenal sejarah komik di Belgia. Mulai awal terbentuknya komunitas komik, hingga perkembangan paling mutakhir. Ingin membaca koleksi komik dari seluruh dunia, tinggal datang ke perpustakan komik di museum. Dengan membayar biaya ringan, kita bisa menikmati koleksi komik dari berbagai bahasa dunia. Tak heran banyak orang menganggapnya sebagai perpustakaan komik terlengkap di dunia. Jika tidak, orang dengan tiket masuk museum bisa datang ke ruang baca. Lebih dari 3000 album komik bisa dinikmati dalam 15 bahasa eropa.
Gambar-gambar adegan dalam komik, bisa dinikmati pengunjung kota Brussel di pusat kota. Musee de la BD bekerja sama dengan dewan kota untuk menghiasi tembok-tembok pusat kota Brussel dengan gambar-gambar komik sejak tahun 1989. Saat ini lebih dari 30 gambar komik tersebar di seantero kota. Karakter-kareakter komik terkenal direpresentasikan, membaur dengan atraksi wisata lainnya. Pecinta komik bisa mengikuti tur khusus gambar komik dalam kota dengan atau tanpa pemandu. Inilah salah satu cara untuk mengenal kota ini secara lebih mendalam.
Jika ingin melakukannya tanpa pemandu, peta rute gambar komik telah tersedia dalam bahasa inggris di internet. Daftar lengkap gambar komik serta alamatnya pun bisa dibaca di situs resmi miliki museum komik, http://www.cbbd.be. Asyik sekali keliling kota sambil bernostalgia dengan komik.
Terbayang betapa serunya menjelajahi kota Brussel. Fotonya dibanyakkin dong Mbak Ira 😉
Saya dulu juga suka komik pas remaja, daru komik saya terinspirasi untuk menggambar namun sampai sekarang hanya bisa menggambar wajah saja 😀
@Mas Ihwan: Kota Brussel memang mengasyikkan. Aku seneng lihat seni komik di tembok ini. Unik.
Hehe, tadi males mau ubek2 foto di HD lama. Jadi pakai foto seadanya. 🙂
eh baru tahu kalau Komik dari Brussel, Belgia. Bahkan dijadikan wisata tour komik. asyik mbak, bisa ngajak si kecil. pengalamanku, Komik salah satu trik menggugah si kecil biar suka membaca.
Kalau di indonesia kebanyakan komik Jepang. Di India kebanyakan komix serial tin tin.
Buat penggemar berat komik, datang ke Belgian Comic Museum pastilah sebuah impian. Aku yang bukan penggemar saja dibuat mupeng oleh tulisan mbak Ira.
@Zulfa: Bener banget, komik bisa dijadikan sarana menarik agar suka membaca. Karena banyak gambarnya dan bacanya relatif cepat.
@Mbak Rien: Brussel mirip2 Paris. Kalau mau ngeliat gedung2 ajah, di Eropa banyak dan megah2. Makanya aku bikin tur sendiri yang anti mainstream. Ceileee…
Dulu betah banget nongkrong di persewaan buku langganan, cuma demi bisa baca komik sejenis Tintin dan Asterix gratis… Jadi pengen ke Brussel… 🙂
@Mbak Dee An: kalau saya lebih suka nyewa bawa ke rumah. Soale suka baca sambil tiduran. hehe
asyik ya, mba Ira. aku suka baca Tintin, ternyata bagus juga. banyak tokohnya yang ilmuwan2 dan peneliti. 😀
@Ila: iya seru banget bacanya. AKu juga suka. Apalagi kisahnya petualangan banget.
Kalo yang kusewa bawa pulang biasanya yang novel-novel seperti Trio Detektif gitu mbak… soalnya bacanya pasti agak lama, kalo komik kan biasanya bacanya sebentar, hehehe..
Aku sangat suka dengan Tintin mba Ira :’) ingin sekali ke belgia dan berkunjung ke museumnya. Aamiin, semoga Allah mengizinkan :’)
@Zahra: aamiin… In shaa Allah keinginan Zahra tercapai. 🙂
saya suka Tintin mbak karena suka petualangannya.jadi pengen ke Brussel
@layla: Iya, baca Tintin memang mengasyikkan sekali. Saya juga sangat menyukainya.
Aku dan ponakan suka banget sama Tintin, walaupun nggak yang fanatik banget sampe koleksi semua komiknya. Soalnya cukup mahal harganya >.<
@Cek Yan: aku dulu ngefans banget. Gak pernah beli. Ada temen yg berbaik hati minjemi. Sekarang anak2ku pinjem di perpustakaan kota ajah..
aku lagi cari referensi pas menulis tentang brussel, ternyata ketemu ini.. sempet foto juga di mural tintinnya hehe.. brussel menyenangkan ya mbak, palagi ngopi-ngopi di Grand Palace sambil ngemil waffle yang manisnya kaya rayuan pria-pria yg hobby php, wkwk