Kulineran di Bandar Lampung

Selagi berada di Indonesia, waktu yang ada kami pergunakan sebaik mungkin buat: wisata kuliner. Ya kapan lagi bisa makan-makan enak, tanpa perlu masak sendiri. Demikian pula saat kami ke Bandar Lampung beberapa tahun lalu. Turun dari pesawat, naik taksi online menuju penginapan, kami mendapatkan beberapa rekomendasi makanan oleh Bapak sopir. Rekomendasi lain kami dapatkan dari seorang teman di Bandar Lampung. Yang rumahnya sempat kami singgahi. Pun beberapa teman urun saran melalui dunia maya. Jan, soal panganan, cuepet banget, kanca-kancaku iki.

Seperti hampir seluruh tempat yang pernah kami kunjungi di tanah air, rasanya tak ada yang makannya gak enak. Enak-enak semua serta bikin nagih. Bikin kangen. Bandar Lampung pun demikian. Ini beberapa tempat makan yang sempat kami cicipi.

Bakso Sony

Ini warung bakso paling hits Bandar Lampung. Terkenal banget, direkomendasikan beberapa kawan. Iya punya banyak cabang. Lebih dari 10 kabarnya. Pertama kami makan di warung pusat. Di pusat kota Bandar Lampung. Tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi. Kami naik taksol dari penginapan.

Liat dari luar, belum masuk, apalagi duduk, kami agak keder. Ruame poll. Mungkin karena sedang pada liburan tahun baru. Semua tempat duduk penuh. Baik agak di luar mau pun di dalam. Kami kudu nungguin orang lain selesai dulu, baru dapat tempat duduk.

Usai mendapatkan tempat duduk, sabar sejenak, mendapatkan makanan. Nungguin Mas-Mas atau Mbak-Mbak membawa nampan makanan. Baik bermangkok-mangkok bakso atau mie ayam. Kalau minuman botol bisa minta sama petugas di dekat lemari pendingin. Ya, kesabaran ini tak sia-sia. Semuanya enak-enak. Baik bakso mau pun mie ayamnya. Kami sampai nambah-nambah saking sedapnya. Kalau tidak salah mereka jualan bakso beku serta pempek juga di depan. Mie ayamnya agak berkuah. Sawinya banyak. Sedap berpadu ayam, bakso dan kuah.

Besoknya kami kami mie ayam dan bakso Sony lagi. Kali ini pilih ynag deket penginapan saja. Bisa jalan kaki dan gak perlu antri lama. Sama-sama enak kok rasanya menurut Emak.

Pempek 123

Bandar Lampung juga tempat makan pempek enak, menurut seorang kawan. Salah seorang merekomendasikan Pempek 123. Kami mencoba warung di pusat kota. Entah lupa alamatnya yang sama. Yang jelas, paling dekat dari penginapan kami. Kami meluncur di sebuah siang.

Sebagai penggemar gorengan, kami pilih menu serba goreng. Sepiring pempek campur. Sepiring lagi khusus pempek kulit, favorit Emak. tempatnya enak. Gak terlalu ramai siang itu. Ada beberapa pedagang asongan serta pengamen. Pempeknya sedap. Cukonya buat kami sedeng, gak terlalu pedas. Pulangnya, kami beli aneka krupuk ikan buat dibawa ke Jerman.

Oh ya, selain Pempek 123, kami dibelikan teman Pempek Tenda Biru. Sama-sama enak, akan tetapi yang ini cukonya jauh lebih pedes.

Begadang 2

Jaringan rumah makan Begadang adalah juga salah satu yang direkomendasikan teman-teman Emak. Ada yang bilang Begadang 1, yang lain Begadang 2. Entah ada berapa Begadang di Bandar Lampung tepatnya? Kami kemari setelah mengunjungi Masjid Agung Bandar Lampung. Pas naik taksi online, kok kayaknya gak jauh. Ya udah kami jalan kaki ajah. Agak susah ternyata kalau jalan kaki. Dan semua pinggiran jalan punya trotoar nyaman buat perjalanan kaki. Akan tetapi, kami sampai jua ke rumah makan ini. Pas lagi lapar-laparnya.

Restonya sangat luas. Para pengunjung dihibur dengan live music. Servisnya standar resto Minang. Tak lama setelah kami duduk, datang belasan piring di atas meja di depan kami. Ndak banyak macem lauk kami pilih. Yang jelas ada ayam goreng, pucuk ubi, dendeng balado, ikan. Dendeng balado-nya juara. Embak yang biasanya gak terlalu suka daging, makan lahap sekali. Sampai nambah-nambah. Kami sampai bertepuk tangan saking kagumnya. Brarti cita rasa makanan di sini pantas diacungin jempol.

Minumnya, kami pilih teh tawar saja. Oh ya, ketika kami sedang enak-enaknya makan, listrik mati. Beberapa menit kami mengalami kegelapan. Sampai seseorang menyalakan genset.

Sop Durian

Kami coba sop durian di sebuah pujasera di seberang Transmart, Bandar Lampung. Saat itu transmart baru buka. Antrian mobil mau masuk kompleks Transmart lumayan panjang. Kami turun dekat Pujasera. Cuma mau nyobain Sop Duriannya doang sih. Not bad. Cumak agak kemanisan buat Emak. Jadinya beli dua buat berempat rasanya eneg banget. Keluar dari sana, kami makan durian di seorang penjual tak jauh dari Pujasera. Di sepanjang jalan tersebut kami liat banyak penjual Durian. Makan buah durian asli mengurangi rasa eneg tadi. hehe.

Leave a Reply

%d bloggers like this: