Al-Salt, yang jaraknya hanya beberapa kilometer, sekitar setengah jam perjalanan mobil, di luar kota Amman, Yordania, merupakan sebuah kota pertanian sejak zaman kuno. Kota ini berkembang pesat ketika Turki Usmani menjadi penguasa.
Mulanya kami meremehkan Al-Salt. Mengira bakal mudah mencari lokasi wisata religi tujuan. Kami tak menyangka kalau kota kecil ini sangat padat. Konturnya berbukit-bukit. Kami tak mengetahui secara pasti dimana letak makam nabi-nabi yang ingin kami kunjungin. Bayangan saya, ah di kota kecil ini, pasti ada orang yang bisa ditanyai. Dan kami yakin bahwa akan menemukan papan petunjuk jalan ke arah sana.
Kenyataannya, jauh panggang dari api. As-Salt merupakan sebuah kota kecil yang padat. Terutama jalan utama kota. Kami sempat terjebak kemacetan beberapa lama, sebelum akhirnya memutuskan berkendara ke arah pinggiran kota. Suami menanyakan arah jalan menuju makam Nabi Yusha di sebuah toko.
Makam Nabi Yusha As
Seorang bapak tua pembeli di toko tersebut menerangkan arah jalan menuju ke sana. Karena dirasa membingungkan, beliau kemudian mengajak kami mengikuti mobilnya. Alhamdulillah. Kalau mencari sendiri, pasti sulit kami temukan. Karena kami masih membutuhkan waktu sekitar 10 menit berkendara.
Yusha bin Nun adalah pengikut Nabi Musa as. Sekaligus penerus beliau memimpin Bani Israil. Nama beliau tidak secara langsung diabadikan dalam Alquran. Kisah beliau meminta matahari untuk tidak segera tenggelam sebelum beliau mengalahkan musuh terekam dalam kitab Sahih Muslim.
Penjaga makam mengucap selamat datang, menanyakan kami dari mana. Salah seorang dari mereka membuka pintu makam yang berada di sebelah masjid. Hanya kami pengunjung saat itu. Saya terperanjat mendapati makam beliau di ruang remang-remang sangat panjang.
„Sepuluh meter,“ kata Pak Penjaga.
Kami meminta izin mengambil gambar. Tak ada larangan memotret atau mengambil video di semua situs yang kami datangi. Setelah bersembahyang di masjidnya, Pak Penjaga membekali kami banyak kurma. Beliau pun menunjukkan jalan menuju makam Nabi Syuaib as.
Makam Nabi Syuaib As
Perjalanan masih agak panjang. Sekitar setengah jam lamanya. Ditambah lagi beberapa bagian jalan ditutup, sehingga kami harus lewat jalan alternatif. Syukurlah ada papan petunjuk arah yang bisa diikuti. Kami sampai di kompleks makam Nabi Syuaib as. menjelang sore hari. Di jalanan antara makam Nabi Yusha as dan Nabi Syuaib as, terdapat lokasi ynag katanya makam Nabi Ayyub as. Wallahu’alam. Sebab ada tempat lain yang juga dipercaya sebagai makam beliau.
Nabi Syuaib as. diutus Allah kepada Kaum Madyan. Komunitas pedagang yang menguasai jalur perdagangan di dekat wilayah Laut Mati. Kaum Madyan berdagang dengan buruk. Mereka menipu dalam jual beli serta mengurangi timbangan. Allah menurunkan azab kepada sebagian penduduk Madyan yang tidak percaya kepada dakwah Nabi Syuaib as.
Ada beberapa tempat dipercaya sebagai lokasi makam Nabi Syuaib as. Salah satunya di Yordania, tempat hidup Kaum Madyan dahulu. Lokasi makam beliau di Al-Salt berada di tempat terpencil. Di punggung sebuah bukit. Di sekitar lahan pertanian. Namun jauh dari permukiman penduduk. Daerah tersebut dikenal sebagai Wadi Syuaib. Di bagian terdapat taman yang dihuni banyak kucing.
Di tempat parkir berdiri kira-kira enam mobil. Seorang wanita menunjukkan bangunan makam kepada kami. Kami masuk untuk berdoa sejenak. Jantung saya tiba-tiba berdebar memegang kain penutup makam berwarna hijau. Entah kenapa. Semoga keberkatan meliputi beliau. Emak sempat mengabadikan suasana di dalam makam tidak lama. Wanita penjaganya malah mengajari kami berpose.
Masuk ke makam-makam para nabi ini tidak dipungut biaya. Tapi ada kotak-kotak infak di sana yang bisa kita isi.
Kami tidak sempat masuk ke dalam masjidnya. Hanya memotret sebagian courtyard, sebelum kembali ke pusat kota Amman.
***
Baca juga cerita wisata religi keluarga pelancong di Yordania lainnya:
Gua Ashabul Kahfi di Amman, Yordania
Ziarah Makam Sahabat Rasulullah di Al-Mazar Al-Janubi
Masya Allah, ini luar biasa sekali
@Kang Alee: terima kasih apresiasinya… 🙂
Subhanalahh, pingin ngikut ikut jejak mbak Ira ziarah ke makam para Wali dan Nabi.
10 meter? makam panjang yang di Gresik itu 9 meter. menurut yg saya baca, bukan badannya yang tinggi, melainkan memiliki arti dakwah Islam yang masih panjang .
@Zulfa: oh gitu, yah… Kemarin kami gak nanya sih ke petugasnya? Kirain disesuaikan dengan tubuhnya.
Ingin sekali ke sana.. apakah di sana ada guide tour indonesia?
@Rien: Ada kali, yah. Cuma kami belum tahu.