Memanfaatkan libur di lebaran Idhul Adha, kami pun membeli tiket harian untuk menjelajahi kota Köln alias Cologne. Di musim dingin seperti sekarang ini, kegelapan lebih cepat menghampiri bumi Eropa. Udara dingin berangin pun memuat kami tak bisa berlama berada di sana. Selain ke bandara Köln-Bonn untuk menyenangkan hati adik, si penggemar berat pesawat terbang, kami sempatkan diri melihat dari dekat markas besar kesebelasan liga utama di Bundesliga FC Köln.
Kuil sepak bola warga Köln dan sekitarnya ini berdiri sejak tahun 1923. Dulu namanya adalah Müngersdorfer Stadion. Sempat direnovasi dua kali tahun 1975 dan 2003. Nama sekarang adalah titipan sponsor resmi mereka, RheinEnergie. Stadion ini salah satu lapangan penyelenggara Piala Dunia 2006. Dan selain dimanfaatkan sebagai lapangan bola, juga sering dipakai sebagai ajang konser musik. Tercatat The Rolling Stone, Bon Jovi, Tina Turner, Michael Jackson, Guns N’ Roses, Genesis, dan banyak pemusik Jerman pernah manggung di sana.
Dari stasiun pusat Köln, tak ada kendaraan umum langsung menuju kesana. Para supporter atau pengunjung mesti naik metro ke arah Neumarkt. Dari Neumarkt baru ada strassenbahn (tram) langsung ke stadion. Cari tram ke arah Weiden West (Nomor 1). Nama halte pemberhentiannya : RheinEnergieStadion.
Kami sempat kebingungan saat sampai ke halte pemberhentian. Tak terlihat tanda-tanda stadion. Apalagi saat itu gerimis. Pemandangan sekitar halte adalah tempat parkir besar, jalan raya, dan hutan kecil dengan banyak papan penunjuk satu kompleks olah raga. Kami pun bertanya kepada seorang pejalan kaki, pemberi petunjuk kami.
Letak stadion ternyata tak jauh dari halte. Hanya berbalik arah dari arah tram yang kami naiki sebelumnya, lalu berbelok kanan sedikit, segera terlihat kandang FC Koln tersebut. Tak ada pertandingan hari Sabtu kemarin, suasananya tampak sangat sepi. Hanya satu dua orang masuk serta beberapa petugas sedang bersih-bersih. Kami segera mengabadikan beberapa gambar. Tak sebesar bayangan kami. Masih lebih besar lapangan bola di Hamburg dan Nuremberg.
Bentuk uniknya membuat stadion ini mendapat julukan kotak perhiasan. Bentuknya kotak dengan banyak pilar. Di depannya ada dua lapangan bola tanpa pagar pembatas. Kapasitasnya sekitar 45 ribu penonton. Awalnya kami ragu, mau masuk ke dalam pagar atau tidak. Sudah berada disana, sayang juga jika tak melongok ke lapangan rumput dalam stadion.
Kami masuk pagar. Museum FC Koln di sebelah kiri sedang tutup. Sedang toko merchandise di sebelah kanan buka. Barang-barang bermotif FC Koln dan didominasi warna merah dijual disini. Kaos kesebelasan, jaket, sweater, syal, sarung tangan, sprei, handuk, gantungan kunci, topi, hingga alat pembuat wafel dan kulkas dijual di toko ini. Di lantai atas ada restauran juga. Tapi kami tak naik. Hanya memotret dan merekam suasana lapangan rumputnya. Sebagian besar bangkunya berwarna merah, kecuali bangku khusus para fans. Di pojok-pojok atas lapangan menggantung tivi-tivi berlayar lebar.
Setiap hari Sabtu ada pemandu membawa para pengunjung keliling bagian dalam stadion. Jika berminat, satu grup bisa booking pemandu dari kantor informasi turis kota Cologne untuk masuk dan berkeliling.
Petualang sejati,,jalan jalannya begitu bermakna menyususri sesuaitu yang orang lain juga mesti tahu. jadi informasi menarik..salah hangat bro..dari blog yang nguurus ceruk ceruk kampung…
[…] 1. Yaitu BVB Dortmund, FC Schalke 04, Borussia Mönchengladbach, Bayer 04 Leverkusen, dan 1. FC Köln. Semuanya adalah klub-klub sepakbola ternama. Lima klub lainnya sedang bermain dalam Bundesliga […]