Maraknya Wisata Halal

Setelah perbankan halal dan maraknya makanan halal di seantero dunia, kini muncul istilah wisata halal alias halal traveling. Makin melonjaknya prosentase jumlah muslim di dunia serta meningkatnya jumlah muslim kaya raya menyebabkan kebutuhan akan produk halal juga makin meningkat. Produk halal tersebut termasuk wisata halal. Dengan meningkatnya perekonomian, semakin sering pula warga muslim bepergian. Baik untuk urusan bisnis, keluarga, kesehatan, maupun jalan-jalan wisata biasa. Tak hanya ke negara-negara dengan myoritas penduduk muslim, tapi juga ke belahan bumi lainnya.

Tentu saja kami sangat berbahagia dengan perkembangan baru ini. Kami bayangkan, akan lebih mudah bagi kami untuk mendapatkan informasi tentang makanan halal dan mesjid ketika bepergian. Namun, bayangan tersebut, sekarang belum menjadi realita. Sebab wisata halal yang sekarang marak ditawarkan adalah paket wisata di hotel bersertifikat halal. Dengan biaya lebih mahal pastinya. Sebab mereka menyediakan fasilitas seperti petunjuk tentang arah kiblat, restoran dengan makanan halal, Al Quran serta buku doa di dalam kamar hingga ruangan sholat khusus dalam hotel. Dan saat ini, wisata jenis ini masih didominasi oleh negara-negara dengan jumlah penduduk muslim signifikan. Seperti Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab dan Indonesia. Walau ada beberapa hotel di Rusia, Singapura, Thailand, Srilanka, bahkan Kanada dan Belgia.

Jadi kesimpulan, bagi keluarga pelancong, wisata halal seperti yang ditawarkan hotel tertentu, masih wacana. Biayanya belum terjangkau kantong kami. Kami sudah puas jika bisa mendapatkan informasi mengenai penjual makanan halal serta keberadaan mesjid di kota tujuan. Dan informasi semacam ini juga sudah mulai bisa didapatkan dengan lebih mudah melalui internet. Dan menurut pengamatan kami, kota-kota Eropa sudah mulai menyesuaikan diri dengan makin bertambahnya penduduk muslim maupun turis dari negara muslim.

Di Jerman, kedai makanan halal tak terlalu sulit ditemukan. Terutama di kedai makanan Turki atau timur tengah. Kata seorang sahabat, sebuah mesjid dibangun dekat stasiun utama kota München (Munich). Saat ke Brüssle, kami kaget melihat berderet toko roti serta warung berlabel halal. Demikian pula di Antwerpen. Beberapa tempat makan tak canggung memasang tulisan halal. Mesjid-mesjid mulai didirikan di kota-kota dimana penduduknya masih minoritas. Semuanya perlu disyukuri, kan. Alhamdulillah….:)

Leave a Reply

%d bloggers like this: