Masjid dan Makanan Halal di Oslo

Oslo Central Mosque

Wisata religi masuk dalam agenda perjalanan keluarga pelancong di Oslo, Norwegia. Kami masukkan di sela-sela jelajah spot wisata Oslo lainnya. Pusat kota Oslo dibelah oleh Sungai Akerselva menjadi dua bagian. Oslo Barat dan Timur. Oslo Timur banyak dihuni oleh para imigran, dan memiliki beberapa masjid. Dan yang mengejutkan Emak, masjid-masjid Oslo gak cuma lumayan berdekatan jaraknya. Namun juga ukurannya guede-guede. Sampai speechless ngeliatnya. Kalau searching di gmaps, udah langsung keliatan deretan masjid di kota ini.

World Islamic Mission

Ini masjid pertama yang kami kunjungi di Oslo. Ia berada di antara permukiman dengan banyak apartemen. Namun masih di pusat Oslo. World Islamic Mission atau juga dikenal sebagai Masjid Jamik Oslo merupakan salah satu masjid terbesar di negeri ini. Menampung hingga 700 orang jamaah. masjid ini beralamat di Akebergveien 28B. Bangunan masjidnya mulai berdiri sejak tahun 1984. Di sekitar situ terdapat parkiran mobil. Di depan apartemen penduduk. Namun tidak gratis.

Ornamen dinding ruang sholat wanita

Bangunan fisik masjid mepet dengan gedung-gedung di kanan kirinya. namun ia bisa dikenali sebagai masjid dari kejauhan. Fasadnya didominasi warna biru.Ornamennya terdiri dari tulisan kaligrafi serta lukisan dinding di atas keramik. Hampir memenuhi seluruh bagian depan. Menaranya tidak bercat. Mungkin sedang diperbaiki. Sebab Emak lihat di internet, kedua menaranya juga berwarna biru.

Kami datang antara waktu Asar dan Maghrib. Mau sekalian numpang sembahyang. Ada seorang Bapak menyambut kami. Beliau menunjukkan ruang wudu dan sholat wanita di lantai dasar. Sedangkan ruang sholat lelaki di lantai atas. Gedung masid ini terdiri dari beberapa lantai. Entah berapa tepatnya. Emak tidak naik ke lantai atas.

Tempat wudunya bersih. Tempat sembahnyang lumayan luas. Dan karpetnya empuk seperti masjid-masjid Eropa lainnya. Temboknya memiliki ornamen yang juga dis´dominasi oleh warna biru. Cumak agak dingin di dalam. Mungkin karena ruangannya jarang dipakai, jadi pemanasnya juga jarang nyala.

Di masjid ini, selain diselenggarakan sholat fardhu berjamaah setiap hari, juga memiliki sekolah agama Islam. Dan konon, perpustakaannya memiliki ribuan buku.

Di pojokan jalan, gak jauh dari masjid terdapat warung makan halal. Jualannya pizza, kebab, sama burger halal. Pilihan makanannya lumayan banyak. Sepertinya bisa delivery juga. Kami beli satu family pizza seharga 99 NOk, lagi diskon. Mayan kenyang buat berempat.

Islamic Cultural Center Norway

Ini masjid kedua yang kami kunjungi di ibukota Norwegia. Saat itu kami seharian jalan-jalan ke pusat dari penginapan. Menyusuri Sungai Akerselva, ke masjid, lalu jalan balik ke penginapan. Masjid ini terletak gak jauh dari stasiun pusat Oslo. Kalau jalan kaki, ada jalan kecil nerabas dari pojokan stasiun. Dari jalan trabasan ini, gak lama, udah keliatan menara masjidnya. Alamatnya di: Tøyenbekken 24.

Megah-megah masjid di Oslo

Menurut situs VisitOslo, pusat kebudayaan ini menyediaan pelayanan kepada masyarakat, baik muslim maupun non muslim. Menyediakan informasi mengenai agama, orang, serta tradisi Islam kepada muslim dan non muslim. Ia terbuka bagi siapa saja, tak memandang suku, ras, atau kepercayaan yang dianut. Islamic Cultural Center Norway mulai berdiri sejak tahun 1974. Masjidnya memang berdekatan dengan bangunan lain. Namun karena letaknya di pojokan jalan, ia terlihat sangat besar dan luas, memiliki beberapa lantai. Menaranya satu di pojokan. Warna hijau mendominasi bangunannya.

Kami berkeliling sebentar. Ada setidaknya dua pintu. Emak masuk pintu khusus untuk jamaah perempuan. Di dalamnya sangat sepi. Kami bermaksud sembahyang zuhur. Ternyata tempat sholat perempuan sednag ditutup. Sama seorang Bapak berwajah Pakistan/Bangladesh, kami diantar ke koridor. Tampaknya, kalau lagi gak buka, para wanita sembahyang di situ. Pertama, hampir salah ngadep kiblat, untung diingtein sama sister-sister dari Afrika. Oh ya, jamaah muslim di Norwegia katanya kebanyakan dari Pakistan/India/ Bangladesh. Setelah sholat, baru tahu, kalau wanita bisa masuk lewat pintu utama juga. Trus naik lift ke atas, di mana koridor tempat sholat ini berada.

Emak gak liat tempat sholat Bapak-Bapak. Tapi kayaknya luas. Masjid ini juga punya sekolah agama untuk belajar Quran dan hadist. Di dekat pintu masuk utama terdapat toko buku agama dan Quran. Trus di sebelah masjid Restaurant Rahma, jualan makanan halal. Pas Emak mau motret restorannya diomelin sama ibu-ibu peminta-peminta, entah kenapa. Kami gak mampir makan, soale ngeliat harganya udah keder. Gak jauh dari situ, Emak juga ngeliat warung Kebab Turki.

Central Jemaat Ahl e Sunnat Norway

Central Jemaat Ahl e Sunnat

Masjid satu ini kami temui gak sengaja. Setelah pulang jalan kaki dari Islamic Cultural Center Norway. Sebuah masjid yang gak kalah megahnya. Kami cuma potrek-potrek dan mengamati dari luar. “Ayuk, masuk aja,” kata seorang Bapak menyaksikan kami berdiri. Berhubung kaki sudah pegel, kami skip masuk kemari. Udah pengen balik ke penginapan terus bobok-bobok cantik. Tapi kemudian, Emak nyesel, kenapa gak ngintip sebentar. Di sebelah masjid, ada toko jualan sayur buah dan kayaknya jual daging halal juga.

***

Warung kebab di Oslo

Alhamdulillah, makanan halal di Oslo bisa ditemukan di daerah-daerah sekitar masjid. Kalau daerah pusat kota, ada juga seh, tapi gak terlalu banyak. Pilihan makanan halalnya biasanya menu Timur Tengah serta pizza, burger, dan kebab.

***

Baca juga: Free Things To Do in Oslo

Baca juga: Menyetir di Norwegia 

Baca juga: Penginapan Murah Norwegia

Leave a Reply

%d bloggers like this: