Pulau Siprus adalah tempat pertemuan budaya antara Eropa, Asia, dan Afrika. Ketiganya memperkaya kuliner di negeri ini. Terutama pengaruh Turki, Libanon, Italia dan Inggris. Mereka banyak menggunakan minyak zaitun. Lokasinya di Lautan Mediterania menjadikan ikan sebagai hidangan utama orang Siprus.
Salah dua jenis makanan khas di Siprus adalah meze dan halloumi. Meze dikenal tak hanya di Siprus, juga di Timur Tengah, Turki, Yunani, Balkan hingga Eropa Timur. Merupakan hidangan pembuka atau kudapan vegetarian maupun dari daging dan ikan. Hampir semua rumah makan di Siprus menawarkan meze di salah satu menunya. Halloumi bukan sekedar keju biasa. Ia salah satu kebanggaan nasional di sini. Cara makannya : digoreng, dibakal, dipanggang, digongseng maupun mentah.
Fish Platter
Kelaparan di satu siang, jelang pulang ke hotel, kami mengambil posisi di satu fish tavern. Kami ingin fish platter seperti dalam poster. Harga per nampan 35 euro (porsi 4 orang) dan 18 euro (porsi berdua).
Mangkuk buah zaitun, tahina dan potongan roti tawar putih muncul dulu. Tahina adalah pasta dari wijen dihaluskan. Rasanya sedikit pahit. Kami oleskan di roti tawar bersama buah zaitun.
Fish platter adalah kejutan. Tak sesuai foto poster. Aslinya jauh lebih berlimpah. Setiap nampan berisi : kerang besar rebus ditaburi peterseli, baby crab, cumi ikan pedang dan udang besar goreng tepung serta kentang goreng. Satu teman bergumam, “Andai ada sambal terasi, amboi tambah nikmat.”
Fish & Chips
Ini salah satu pengaruh kuliner Inggris di Siprus, mudah ditemukan di rumah makan. Dua kali kami pesan. Sekali di satu rumah makan di Pafos, satu lagi di Famagusta, Siprus utara yang didiami orang Turki.
Di Pafos, Fish & Chips -nya mirip di Jerman. Kentang goreng dalam potongan besar dihidangkan bersama salat dan ikan putih goreng tepung. Ikannya satu potong besar. Harga per porsi 6 euro saja. Di Famagusta, ikan gorengnya terbuat dari makarel goreng tepung. Dihidangkan bersama salat, kentang goreng panjang dan tipis, serta nasi Turki (pilav). Harganya 8,50 euro, porsinya jauh lebih banyak.
Meze Ikan
Jangan lewatkan hidangan khas ini selama di Siprus! Kami mencicipinya di sebuah rumah makan kota Pafos, Captain’s Restaurant. Di lantai dua tepi laut Mediterania. Orang makan sambil melihat laut dan aktivitas turis dan penduduk lokal di tepi pantai.
Meze ikan dijual per paket. Minimal buat berdua seharga 39 euro. Siapkan perut kosong! Makanan datang bertahap. Pembukanya salad sayuran, plus keju feta (keju lunak). Roti lunak, dimakan bersama empat macam saus plus zaitun hitam dan potongan cumi mentah diasinkan. Cuminya kenyal, bau amis. Empat saus ini unik. Satu berwarna merah muda. Sepertinya dari keju segar yang dicampur bit merah. Tersedia pula keju segar putih, tahina dan humus (campuran tahina dan chickpea halus).
Berikutnya, tiba hidangan ikan serba goreng. Tersaji di atas piring segi empat dan ditata cantik. Isinya ikan sardelen (sarden kecil), potongan cumi-cumi, ikan putih entah dari jenis apa serta daging kepiting berbalut tepung panir. Dihiasi potongan jeruk sitrun. Sedap!
Terakhir adalah makanan serba bakar. Makanan serba dibakar ini terdiri dari tiga bagian. Sepiring berisi udang, octopus, kerang dan halloumi. Halloumi bakarnya kenyal saat dikunyah. Walau ada campuran susu kambing, tak tercium bau menyengat. Udangnya segar dan agak manis. Satu piring berisi satu ikan seabass bakar utuh. Keduanya dihiasi potongan sayuran dan jeruk. Ditaburi bumbu halus warna merah.
Meze Turki
Puas berkeliling kota tua Famagusta di Siprus Utara, kami mampir di sebuah rumah makan di samping kompleks masjid Lala Mustafa Pasha. Memesan meze Turki 5 euro per porsi.
Lagi, kami terkejut. Bukan cuma porsi besar dan isinya yang beraneka rupa. Namun oleh kenyataan bahwa semuanya makanan vegetarian. Sebagai tambahan, datang sepiring besar salat sayuran berisi potongan mentimun, tomat, daun salad, seledri dan jeruk sitrun dan dua wadah roti tipis berwarna putih belah tengah. Suami saya memasukkan aneka isi meze kedalamnya sebelum dimakan.
Penampilan mezenya, unik dan menarik. Berada dalam satu piring bundar, dicatasnya tertata sepuluh wadah keramik berbentuk kerucut warna putih atau hitam. Setiap porsinya berisi humus, tahina, keju segar dengan bumbu dedaunan kering, potongan keju feta, almond rebus, tumis kacang putih (rasa dan bentuk mirip kacang merah, tapi berwarna putih kekuningan), potongan seledri rebus, zaitun hijau, acar potongan bit merah dan acar peperoni.
Semua enak. Saya yang kurang suka sayuran, merasa semua bisa ditoleransi. Termasuk seledri rebusnya. Batang seledrinya besar, mungkin bisa mencapai 1 cm diameternya. Paling mengejutkan ialah acar peperoni. Super pedas. Semua sayuran dalam salad sangat segar. Kriuk-kriuk saat dikunyah.
Besar sekali batang seledrinya 😀 Tapi aku suka seledri, biasanya dimakan setengah matang. Bagus buat usus 🙂
Paling suka datang ke suatu tempat yang banyak kuliner dari olahan ikan. Rasanya jadi orang paling bahagia kalo nemu tempat makan yang banyak menyajikan masakan dari ikan, ataupun olahan hewan laut lainnya.
@Mbak Rien: Di sini, ada tiga macam seledri dijual di supermarket. Seledri daun seperti yang kita kenal, seledri batang gede-gede, ini paling umum. Serta akar seledri. Enak digoreng juga. Iyah, seledri menyehatkan ya, Mbak.
Subhanallah, berhasil bikin aku ngiler. Mbak itu keju segar rasane piye? koyok keju biasane opo koyok paneer e india?
InsyaAllah kalau ke Siprus harus Cobain itu Fish Platter, ilingno gowo sambel trasi ben tambah makjelb 🙂 hadew puleh luweh.
@Zulfa: Keju segar bentuke kaoyok krim, tapi lebih padet. Rasanya yo koyo keju biasa, seh. Aku durung weruh paneer India, ki.
Nganuuu…. itu porsi berempat kayaknya hanya cukup untuk aku sendiri *sembunyiinmuka*
@Cek Yan: hahahahha…. begitu, yah..