Eropa, termasuk Jerman punya banyak gedung bersejarah. Kota-kota tua bisa dengan mudah kita temukan di negeri ini. Bahkan tak jarang yang sudah berumur lebih dari seribu tahun.
Beberapa bagian Jerman boleh saja hancur oleh serangan bom tentara sekutu di Perang Dunia II. Tapi mereka tak menghancurkan semua. Diperkirakan ada 20 ribu bangunan tua bersejarah di sini. Selain istana dan kompleks benteng, sebagian juga berbentuk biara. Ada yang direnovasi hingga kembali utuh, atau dibiarkan dibiarkan menjadi puing. Pemiliknya pemerintah maupun pribadi. Sebab masih banyak keturunan raja-raja dan kaum ningrat Jerman mempertahankan properti milik mereka. Jika diambil alih oleh pemerintah, konstruksi tua tersebut biasanya dialihfungsikan. Bisa jadi sebuah museum ataupun sebuah penginapan.
Perkembangan Istana Diez
Dibangun di pertengahan kedua abad 11, istana Diez adalah sebuah bangunan di atas ketinggian kota tua Diez, tepi Sungai Lahn. Oleh sebuah keluarga ningrat penguasa Diez. Di zaman pertengahan Eropa, kota-kota tua di Jerman biasanya oleh raja-raja kecil. Diez salah satunya. Kota tua ini berlokasi di negara bagian Rheinland-Pfalz, sekitar 80 km dari kota Frankfurt am Main. Diez resmi diakui menjadi sebuah kota pada tahun 1329. Lahn sendiri adalah sungai yang bermuara ke Sungai Rhein. Daerah aliran sungainya dimanfaatkan sebagai daerah wisata. Dengan lansekap cantik, perkebunan anggur dan wisata sungai.
Seiring bergulirnya waktu, kepemilikan Istana Diez berpindah-pindah. Konstruksi ini selalu diperbaiki dan diubah. Ketika keluarga Nassau dari Belanda menguasainya di abad 15, mereka membawa tukang khusus dari Belanda untuk merenovasi.
Kompleks istana Diez terdiri dari dua bagian. Keseluruhan isi kompleks dibatasi oleh tembok batu tebal. Istana inti dibangun lebih tinggi dari bangunan di bagian depan. Basis dari menara utama berbentuk segi empat dan memiliki empat lantai berasal dari abad 11. Sehingga menjadi bergfried tertua di wilayah di antara kastil-kastil tinggi lain di Rheinland, Jerman. Menara ini dulunya merupakan gerbang masuk ke istana inti.
Bagian atas menara bergaya gotik dibangun oleh keluarga Nassau-Diez. Di satu sisi terdapat jam warna biru. Begitu juga dengan istana depan. Dibangun mulai tahun 1455 oleh tukang Belanda. Keturunan Keluarga Nassau masih menguasai monarki di Belanda hingga kini.
Bagian istana yang dibangun abad 14, direnovasi lagi abad 16, menghasilkan istana cantik. Selain itu sebuah menara pertahanan bundar dan bangunan lain ditambahkan di pelataran kompleks istana. Sebuah kapel dengan lukisan dekoratif dari abad 12 dan sebuah gerbang tahun 1581 melengkapi ansambel ini.
Rumah Gotik di dekat gerbang bawah dibangun tahun 1456. Pada tahun 1500-an mulai dibangun tembok fachwerk. Konstruksi dengan rangka balok-balok kayu besar. Sebagian tembok menunjukkan lukisan ornamental dari awal abad 16.
Restorasi dan Alih Fungsi
Sejak 24 Juni 2006, kompleks istana Diez resmi beralih fungsi sebagai jugendherberge alias youth hostel. Ia telah direstorasi sejak tahun 1995, baru selesai tahun 2007. Satu bangunan di bagian depan kemudian berfungsi sebagai museum. Memamerkan sejarah istana serta sejarah kota Diez dari abad pertengahan hingga kini. Sedangkan Rumah Gotik dalam kompleks, sekarang digunakan sebagai kantor Standesamt, atau catatan sipil bagi mereka yang ingin menikah di Istana Diez. Juga sebuah bistro, rumah makan di bangunan sebelah bawah istana.
Youth hostel Diez punya sentuhan kuno, romantis dan modern. Orang masuk melalui gerbang di bawah sebuah bangunan fachwerk. Berada di inner coutyard, warna-warna menyala balok fachwerk, merah marun dan coklat tua, mendominasi. Dua bagian bangunan di bagian bawah dan atas kompleks memberi kesan ia dibangun dalam dua tingkat. Penginapan Diez menempati bangunan istana inti. Pintu masuk youth hostel tampak modern, otomatis terbuka sendiri ketika ada orang ingin melewatinya.
Ruang resepsionis di lantai dasar. Berdekatan dengan ruang bermain anak-anak, kafe/bar, dan mesin penyedia makanan minuman ringan. Ia punya 129 tempat tidur. Tersebar dalam kamar berisi 1, 2, 3, 4 dan lebih tempat tidur dengan luas total lebih dari 3100 meter persegi. Setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet. Selain itu, di sini tersedia 4 ruang pertemuan berkapasitas 12 – 65 orang. Dia cocok diinapi oleh perorangan, kelompok, maupun keluarga.
Kamar-kamar tidur terbagi di tiga lantai bekas istana. Lantai dasar dan dua lantai lagi di atasnya. Untuk mencapai lantai atas, orang bisa menggunakan tangga atau lift. Jika kesan modern tertangkap di lantai dasar, maka kesan kuno segera terlihat di lantai atas. Keluar lift, akan kita temukan koridor berlantai batu untuk menuju kamar-kamar. Koridor selebar sekitar satu meter ini tak terlalu tinggi, kira-kira 2,5 sampai tiga meter saja. Lempengan batu untuk lantai masing-masing berbentuk segi empat. Tapi beda-beda ukuran dan warnanya. Dinding putihnya berhias gambar-gambar dalam pigura kecil.
Bagian lain koridor, dekat tangga, berdiri sebuah cermin dan meja kuno setengah lingkaran. Bentuk pintu-pintu kamarnya pun unik. Mirip pintu sebuah penjara. Tangga antar lantai bervariasi. Ada yang undakannya terbuat dari kayu maupun batu. Yang terbuat dari batu yang dihaluskan permukaannya dan tak sama tinggi tiap undakannya.
Interior kamar merupakan perpaduan modern dan kuno. Balok-balok kayu penyangga tembok dan atap dibiarkan sebagaimana adanya. Seperti halnya koridor, dinding kamar tak terlampau tinggi. Lantainya terbuat dari kayu berwarna coklat muda. Bagian jendela tampak sederhana dan bersegmen. Jika beruntung, pelanggan hotel bisa mendapatkan kamar berpemandangan langsung ke arah kota tua Diez dan Sungai Lahn.
Perabotnya khas perabot kamar youth hostel di Jerman. Terdiri dari tempat tidur bertingkat, lemari, meja dan kursi. Jika tidur di tempat tidur atas, akan puas memandang, memegang, merasakan tekstur gelondongan kayu besar di atapnya. Kamar mandi dan toiletnya terlihat baru dan modern. Seperti dalam hotel. Pemanas ruangan juga model baru.
Salah satu tempat bersantai di hostel ini bernama Rittersaal. Ritter adalah bahasa jerman untuk ksatria. Selain berisi sofa, meja bundar dan beberapa kursi, di sini tersedia satu meja tenis dan pinball. Satu lukisan dinding memenuhi satu sisi tembok, bertema ksatria yang mempertahankan Diez dari para musuh. Di satu sudut bagian atas dipajang satu set baju besi untuk perang.
Tempat makan para tamu hostel terletak di istana bawah, terpisah dari bangunan utama istana. Ia terbagi menjadi dua bagian. Bagian kanan adalah ruang makan khusus untuk para tamu hostel. Di youth hostel Jerman, sarapan sudah termasuk dalam tarif menginap. Sedangkan makan siang dan malam bisa dipesan secara terpisah. Jika belok kiri ketika masuk, akan kita temukan bistro. Siapa saja boleh masuk dan membeli makanan minuman di bistro selama jam bukanya. Istana Diez adalah atraksi wisata utama di kota ini. Tak mengherankan jika selain tamu hostel, tempat ini ramai oleh turis di siang hari.
Ruang makan khusus tamu hostel sungguh nyaman. Meja dan kursi kayu berwarna hijau muda ditata berjajar. Lampu-lampu bersinar tak terlalu terang. Menyiratkan suasana romantis. Dinding kuningnya berhias lukisan-lukisan bertema makanan.
Setiap meja ada nama salah satu tamu atau kepala rombongan beserta jumlahnya. Para tamu tak perlu berebut tempat duduk ketika makan. Tiga waktu makan diselenggarakan secara buffet. Meski menu yang terhidang tak banyak macamnya. Yang menarik adalah toilet di bawah tanah. Dibuat berdekatan dengan tembok batu alam. Tembok batunya tak ditutup beton. Satu perpaduan unik lagi.
Kota Diez
Kunjungan ke Istana Diez bakal lebih asyik dengan berkeliling kota tua. Sebuah undakan batu di depan kompleks istana menghubungkan langsung dengan kota di bawahnya. Sebagian bangunan di kota tua ini masih berupa fachwerkhaus. Di pusat kota, bangunan seperti ini berfungsi sebagai ruko. Toko di lantai dasar, dan rumah tinggal di lantai-lantai atas. Fasadnya berwarna putih atau warna-warna pastel. Lukisan dinding menghiasi beberapa tembok rumah. Sekitar dua km dari pusta kota, berdiri satu istana lagi peninggalan Keluarga Nassau, Oranienburg. Kini berfungsi sebagai museum.
Di musim panas, selain jalan-jalan di jantung kota, orang bisa menyewa kano atau becak air untuk menyusuri Sungai Lahn. Sekaligus menikmati kemegahan Istana Diez dari bawah.
berasa putri mba menginap disitu yaa….
Pingin nginep disini juga mbak. Tapi kebanyakan Istana dan kastil tua identik dengan “penampakan” .
Kalau kita sekeluarga nginep disii brasa jadi anggota keluarga Kaisar mughal melancong ke Eropa, hehehe
@Mbak Dedew. Bener, Mbak. Dulu pernah aku mampir ke istana cakep banget. Namanya Neuschwanstein. Duh… bener2 langsung membayangkan jadi putri dan pengeran kerajaan deh..
@Zulfa: waaaa… aku malah penasaran ama hantu2 Eropa ini. Belum pernah ketemu, euy… katanya di Inggris tuh banyak wisata di istana berhantu.
Berarti wisata “Uji Nyali” Kan banyak itu mbak beredar di Internet. Wisatawan menagkap penampakan “putri” atau “penjaga” di kasti kastil tua di Eropa. Serem!
Isok isok aku nggeblak mbak nek ketemu. hehehe
@Zulfa: hahahhahahha, paling2 yo rame2 ngejar hantune Zulfa. Yen sing privat kuwi paling gawe sing wong wanian tenan.