Dari Riga, perjalanan berlanjut ke Kaunas, Lithuania. Kaunas adalah kota kedua terbesar di negara ini. Berpenduduk sekitar 400 ribu jiwa. Ibukota Lithuania sendiri bernama Vilnius.
Bus dari Riga sempat pula melewati Vilnius. Ibukota Lithuania ini terlihat sedang giat membangun. Gedung-gedung apartemen dan perkantoran dikonstruksi di banyak tempat. Cuaca buruk menemani perjalanan kami di Vilnius. Hujan deras.
Di Kaunas, sore harinya, gerimis masih saja turun. Di terminal bus pusat, kami sempat berdiam diri beberapa saat. Mencerna suasana baru bagi kami. Kami putuskan berjalan ke penginapan. Dari peta, terlihat tak terlalu jauh. Tapi karena sempat kesasar, rasanya jadi jauh sekali. Apalagi kami sudah kelelahan dan kedinginan di luar sana.
Untungnya penginapan kami benar-benar terletak di tengah kota. Berpuluh meter sebelumnya berdiri satu gereja ortodoks besar. Ada mal besar tak jauh dari sana. Tempat kami mencari makan malam dan berbelanja beberapa macam makanan.
Besoknya, kami alokasikan waktu seharian untuk berkeliling kota tua Kaunas. Walau kami agak pesimis, dinginnya cuaca bakal bisa kami taklukkan. Apalagi dengan dua anak kecil yang daya tahan tubuhnya tentu tak sama dengan kami. Hari itu memang dingin sekali. Dua derajat Celcius. Plus mendung diselingi gerimis. Bukan cuaca terlalu ideal untuk berjalan-jalan. Tapi, tak mungkin kami hanya berdiam diri di dalam penginapan ketika sudah sampai di negeri jauh dari rumah dan berniat berlibur.
Kota tua Kaunas terletak kira-kira satu setengah kilometer dari penginapan kami di pusat kota. Kami lewat boulevard dengan dedauanan yang mulai berubah warna di musim gugur.
Masuk ke wilayah ke wilayah kota tua, suasana sekitar kami terlihat sepi. Entah karena hari masih terlalu pagi untuk berjalan-jalan atau karena dinginnya suhu udara kala itu. Hanya beberapa pedagang buah dan sayur segar sedang menggelar dagangan mereka. Toko-toko sudah buka meski tak terlalu dipadati pelanggan. Kami lewat beberapa bangunan kampus. Kaunas dengan sekitar 20 ribu mahasiswanya adalah satu satu kota mahasiswa terpenting di Lithuania.
Bangunan penting pertama kami temui adalah katedral Kaunas. Dikonstruksi dari batu bata merah, sebagian terlihat kurang terawat. Hanya lima puluhan meter di seberangnya berdiri pula lambang kota Kaunas, gedung putih balai kota. Sebelumnya kami lihat banyak plakat wisata mempromosikan Kaunas dengan menggunakan foto besar balai kota.
Kami berfoto bersama berlatar belakang balai kota. Juga memfoto gedung-gedung di sekitarnya dan merekamnya lewat kamera kami. Tak jauh di belakang gedung balai kota, ada obyek wisata lain tak kalah menarik. Yakni benteng Kaunas. Sejarahnya sangat panjang.
Berdiri di dekat pertemuan dua sungai Neumunas dan Neris, benteng ini diketahui keberadaannya sejak tahun 1361 masehi. Berkali bala tentara Jerman menyerangnya agar dapat menyambung kekuasaan dari Prusia Timur hingga Livland. Namun tiada pernah berhasil. Kota Kaunas pun tak pernah luput dari serangan banyak pihak. Oleh Polandia, Swedia dan Rusia. Berulang kali dia hancur terbakar. Berulang kali pula berhasil dibangun kembali.
Benteng batu Kaunas terlihat kecil dibanding benteng-benteng ynag pernah kami saksikan di Jerman. Tapi terlihat bersih dan terawat. Di sekelilingnya adalah parit besar tanpa air. Kami berfoto sejenak disini. Sayangnya bagian depannya sedang direnovasi. Sehingga kurang menarik untuk difoto.
Ujung kaki dan tangan kami mulai terasa membeku. Padahal kami masih ingin melihat beberapa obyek lagi di pusat kota ini. Perjalanan kaki kami lakukan secepat mungkin. Anak-anak sudah mulai rewel. Jika rasa dingin tak tertahankan kami masuk saja ke sebuah toko atau supermarket. Cuci mata sambil menghangatkan badan.
Setelah sempat memotret di beberapa tempat dan mengunjungi mesjid kecil, hari itu pun kami habiskan untuk berisitirahat dan menghangatkan diri dalam penginapan nyaman kami. Udara dingin rupanya banyak sekali menyita energi kami hari itu.
Asyik dong…!!
alhamdulillah….
[…] di sekitar balai kota Kaunas, kota kedua terbesar di […]
[…] malam terakhir kami di Kaunas, Lithuania, kami putuskan pula makan di Gan Bei. Restauran ini namanya sama dengan tempat kami […]
thank you for the information ..
[…] Tak kami sangka, Tallinn cukup dipadati para turis. Banyak orang bergerombol untuk memotret atau mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata di sekitar Gerbang Viru di sore hari tersebut. Kami memotret sebentar lalu meneruskan lewat Müürivahe, Munga, Vene, Pikk, hingga Gerbang Laut Besar dan Menara Besar Margareta. Baltik terlihat mirip dengan kota lainnya di Baltik seperti Riga dan Kaunas. […]
[…] kami berlibur. Maka ketika hendak berkunjung kedua kota di negara Baltik, yakni Riga (Latvia) dan Kaunas (Lithuania), kami pun mencari informasi mengenai rumah Allah di kedua kota […]
[…] Kaunas kami sempat menunggu beberapa lama sesampai di alamat penginapan. Tepat di jantung kota kedua […]