Mesjid Essalam, Rotterdam

mesjid-essalam-rotterdamBerselancar di dunia mencari info tentang keberadaan mesjid di Rotterdam, kami temukan dua yang menarik. Mesjid Mevlana dan Mesjid Essalam. Kami bertekad,jika ada waktu kami akan mengunjungi keduanya selama berada di kota Rotterdam, awal April lalu.

Mulanya kami berniat mampir ke Mesjid Mevlana di timur laut kota Rotterdam. Beralamat di Mevlanaplein 1. Sesuai dengan namanya, Mesjid Mevlana merupakan mesjid komunitas muslim asal Turki. Mevlana adalah sebutan orang Turki untuk Jalaludin Rumi. Dibangun tahun 2001, bangunan ini pernah dinobatkan sebagai bangunan paling menarik di Rotterdam tahun 2006.

Kami tiba di Mevlana menjelang tengah hari. Awal April itu, suhu udara sudah sangat hnagat, lebih dari 20°C. Bapak memarkir kendaraan di parkiran dekat mesjid. Ternyata parkir disana tidak gratis. Mau membeli tiket parkir, mesti punya chips dulu. Atau bisa pula pakai kartu kredit. Masak mau bayar 1-2 euro saja harus menggunakan kartu kredit. Akhirnya, kami hanya sempat memotret mesjid dengan kubah biru dan dua menara ini satu dua jepretan saja. Kemudian langsung mengapati gps, mencari alamat masjid Essalam.

Mesjid ini terletak tak jauh dari stadion Feyenord, salah satu klub terkenal di Belanda. Setelah sempat berputar-putar akibat gps tak jelas menunjuk arah, sampai pula kami di dekat mesjid. Dari kejauhan, sudah tampak kemegahannya. Sayangnya, disini juga tak ada parkir gratis. Bertanya sana-sini, dengan kecewa kami putuskan mencari tempat parkir gratis terlebih dahulu. Alhamdulillah kami temukan di viaduk stadion, kira-kira sekilometer dari mesjid. Dengan gps pula kami temukan lokasi mesjid. Kami berjalan melewati jalanan ramai. Daerah ini tampaknya banyak dihuni oleh komunitas muslim. Banyak orang berjilbab berseliweran. Toko-toko emas atau baju-baju india, hingga toko buku islam kami temui di jalanan tersebut.

Suasana di sekitar mesjid tampak sunyi ketika kami sampai di pelataran mesjid. Sekitar mesjid masih terlihat gersang. Satu dua orang bapak keluar dan masuk bangunan mesjid. Bapak masuk untuk menanyakan pintu masuk tempat sholat perempuan. Nyatanya, semua boleh masuk lewat pintu yang sama. Dari sana ada resepsionis dan tangga menuju ruangan berikutnya. Tempat sholat wanita berada di lantai dua.

Pembangunan mesjid terbesar di belanda ini berlangsung sejak tahun 2004. Dengan dana dari Yayasan Al-Maktoum, Uni Emirat Arab. Proyek ini berualng kali mengalami konflik dengan pengembang maupun di dalam tubuh komunitas muslim Maroko, jamaah mayoritasnya. Setelah kelar dibangun, mesjid ini diharapkan menjadi jembatan antara kaum muslim dan non-muslim di Rotterdam.

Sebab tempat wudhu wanita belum jadi, kami menggunakan toilet di lantai dasar. Tak ada wastafel di lantai atas, hanya WC saja. Tampak sekali bahwa bagian dalam mesjid masih belum selesai. Bau cat tercium tajam. Bahan bangunan berserakan di banyak tempat. Di tempat sholat wanita, karpet sudah terpasang. Namun lampu atap, dan lain-lain belum selesai. Terlihat sangat cantik dari luar, tapi interior masih banyak yang harus dikerjakan. Diharapkan, tahun ini bakal ada acara pembukaan besar mesjid jika mesjid sudah kelar seutuhnya. Emak dan Embak sempat beristirahat sejenak sebelum makmum sholat dhuhur. Suara adzan serta bacaan imam keras terdengar. Tak ada jamaah wanita selain kami berdua. Tapi jamaah pria lumayan banyak datang untuk sholat berjamaah. Insyaallah, kami ingin berkunjung lagi kemari suatu saat.

Leave a Reply

%d bloggers like this: