Nikosia (1)

Awal perjalanan menuju ibukota dua Siprus tak menyenangkan bagi rombongan kami. Transportasi umum yang tak jels membuat kami gamang untuk menentukan jam berapa kami mesti keluar hotel. Kami usahakan sepagi mungkin.

Lelah berjalan hingga halte pusat kota, sekitar 2 km dari hotel, kami menelan kekecewaan pertama. Bus ke Nikosia baru berangkat 15 menit lalu, kata seorang sopir bus ke arah Limassol. Kalau menurut jdwal, bus berikutnya baru datang, 1,5 jam kemudian. Kami masih berharap, ada bus dari perusahaan lain menuju Nikosia. Harapan sia-sia.

Dengan terpaksa kami habiskan waktu di kota. Nanggung mau kembali ke penginapan. Selain tak mau berjalan 4 km lagi. Kami tak mau mengambil resiko ketinggalan bus untuk kedua kalinya. Foto-foto, jalan-jalan, memperhatikan orang-orang ynag hilir mudik di tengah kota. Di pagi hari, Larnaka tampak setengah tertidur. Walau satu dua turis sudah mulai mencebur ke lautan.

Calon penumpang segera bergerombol depan pintu masuk bus. Kami cemas melihat sedemikian banyak orang. Langsung ikut meringsek ke depan. Mas Riza dan Lia tertinggal di belakang. Kami tambah cemas. Ternyata mereka tak kebagian tempat duduk. Jadi berkurang kenikmatan jalan-jalan kali ini.

Larnaka-Nikosia hanya berjarak sejam perjalanan. Luar kota tuanya terlihat modern. Seperti kota-kota besar Eropa lainnya. Stasiun bus ada di dalam tembok kota tua. Pak sopir memberitahukan arah ke kantor informasi turis. Kami meneliti jadwal pulang. Tak ingin ditinggal bus menuju Larnaka sore nanti.

Membingungkan sekali jalanan menuju ke kantor ini. Emak sudah punya peta Nikosia sederhana. Mencakup dua bagian selatan dan utara. Tapi kami ingin peta lebih representatif. Lewat gang-gang sempit dan tumpukan dagangan aneka kios, bangku.bangku restoran, ketemu juga kantor informasi turis ini nyempil di satu pojok. Si ibu mencoret-coret peta. Mengatakan bahwa banyak museum tutup hari itu. Menyarakan kami ke tempat lain dan menandai semuanya dalam peta. Sayangnya peta lebar itu hanya berisi informasi atraksi wisata di selatan Nikosia. Yang masuk dalam Republik Siprus. Kami punya agenda sendiri. Tak menuruti saran ibu petugas tadi.

(bersambung)

One Comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: