Pasar Ikan Hamburg

Bila anda sedang berkunjung ke Hamburg, dan tak punya rencana apa-apa di hari Minggu pagi, cobalah datang ke Pasar Ikan Hamburg alias Fischmarkt. Tapi jangan kesiangan, karena pasar ini memiliki jam buka resmi antara pukul 5 hingga setengah sepuluh pagi. Di musim dingin (1 Oktober hingga 31 Maret), buka mulai pukul tujuh pagi. Selain menjadi tempat berburu hasil laut, serta bahan makanan lain seperti sayur-mayur dan buah, Fischmarkt telah terkenal sebagai salah satu magnet wisatawan dari dalam dan luar Jerman.

Fischmarkt Hamburg dibuka setiap minggu, di segala musim, jalan bernama Grossen Elbstrasse di seberang gedung pelelangan ikan di dekat daerah St. Pauli. Pengguna angkutan umum bisa menggunakan S-Bahn (kereta) bernomor S1 dan S3 hingga halte Reeperbahn, plus sekitar sepuluh menit jalan kaki. Jika menggunakan tram bawah tanah (metro/U-Bahn), gunakan nomor U3. Turun di halte Landungsbruecke, dan berjalan kaki sepuluh menitan. Ada juga bus nomor 112 ke arah sana.

Pasar ikan ini memiliki sejarah panjang. Ia sudah ada sejak tahun 1703 di bagian kota Altona. Dasar jam buka ynag sangat pagi adalah mudahnya ikan rusak di jaman dahulu, sehingga mereka menjualnya sebelum pergi ke gereja pukul sepuluh pagi. Di tahun 1896, aula pelelangan ikan berbentuk sebuah basilika dibangun, dimana para pedagang besar melalui para perantaranya menjual ikan ke masyarakat. Mulai kira-kira tahun 1930, para pedagang ikan memindahkan dagangannya dekat pabrik-pabrik ikan dan gudang-gudang pendingin di daerah barat aula pelelangan ikan. Demi alasan kepraktisan. Saat ini ikan-ikan yang diperdagangkan tak lagi datang langsung dan segar dari laut. Melainkan sebagian besar dalam keadaan beku dari pelabuhan ikan dalam mobil-mobil boks besar. Pasar ikan saat ini telah kehilangan fungsinya sebagai tempat perdagangan ikan. Melainkan sebagai alternatif belanja bagi warga sekitar dan para pengunjung saja.

Warga setempat memenuhi kebutuhan sehari-seharinya dari sini dengan harga miring. Bagi para turis, Fischmarkt membawa satu pengalaman unik. Mulai hiruk-pikuk para pedangan menawarkan dagangan dan merayu para calon pembeli, hingga aneka barang yang dijual oleh mereka. Setiap tahun, pasar ikan ini dikunjungi tak kurang dari 5 juta orang. Aula pelelangan ikan bersejarah juga buka selama pasar berlangsung. Suara musik dari berbagai sudut menemani mereka yang ingin menikmati hidangan dan minuman di bangku-bangku para pedangan makanan. Banyak makanan serba ikan atau sari laut lainnya. Juga sosis khas Jerman dan makanan jenis lainnya. Pengunjung diskotek, dan pesta-pesat malam hari, tak jarang mampir kemari untuk melanjutkan acara bersenang-senang.

Banyak barang lain diperjualbelikan selain ikan segar, ikan asap, dan hasil olahan ikan. Buah, sayur, tanaman bunga, baju, lilin, hiasan porselen juga akan kita temui. Kadang ada pula penjual binatang hidup, keju, dan telor. Semuanya dengan harga miring. Apalagi jika kita pandai menawar.

Selama tinggal di utara Jerman, baru sekali kami berkunjung ke pasar ikan Hamburg. Rombongan bersama beberapa teman mahasiswa. Pada musim dingin pula. Salju tebal dan hawa dingin menemani kami hari itu. Agar bisa kesana, kami harus menggunakan kereta api paling pagi dari Bremerhaven.

Sebab dingin dan salju tebal, tak banyak pedagang di hari itu. Kami hanya temui beberapa pedagang buah dan sayur-mayur serta beberapa mobil penjual ikan. Pengunjungnya pun tak membludak. Sebagian besar buah dan sayur dijual sangat murah. Kami memborong mangga sekotak besar. Serta beberapa jenis ikan dan cumi-cumi segar. Emak hanya kenal ikan mackerel. Sisanya tak tahu. Tak lama kami disana, terikan para pedagang terdengar makin ramai. Hampir semua diobral menjelang pasar tutup. Para polisi sudah berjaga dan memberi tahu para pedagang untuk segera menutup gerai masing-masing. Belanjaan kami lumayan banyak dan berat di akhir kunjungan. Tak lama setelah jam buka pasar berakhir, banyak pemulung dan orang-orang mengambil banyak buah dan sayur yang masih bagus. Barang-barang tak laku itu rupanya banyak ditinggalkan begitu saja oleh para pedagang di tempat pengumpulan khusus.

5 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: