Pelayanan Prima Qatar Airways

Perburuan tiket pulang kampung di musim panas tahun ini sudah berlangsung sejak awal tahun 2009. Ya, tiket liburan di pertengahan tahun biasanya sudah mulai diburu orang sejak setahun sebelumnya. Menurut pengalaman, agak riskan jika mencari tiket jika waktunya terlalu mepet dengan tanggal keberangkatan.

Di bulan Februari, akhirnya kami temukan yang termurah saat itu adalah tiket dari Qatar Airways. Langsung kami booking dahulu. Agar aman. Walau sedikit menyesal sebab Emirates ternyata menawarkan harga sedikit lebih murah sebulan kemudian, kami terhibur ketika mengetahui bahwa Qatar masuk dalam jajaran lima maskapai penerbangan terbaik di dunia.

Alhamdulillah selama perjalanan kami dengan maskapai ini Juli lalu, semuanya berjalan sesuai harapan. Pesawat selalu tinggal landas dan mendarat tepat waktu, baik di Doha, Qatar, hingga Cengkareng, Jakarta. Pelayanan mereka di dalam pesawat? Wow, sangat bagus. Tak kalah dengan Malaysia Airlines. Berbeda dengan pelayanan dari maskapai penerbangan Kuwait. Yang tampak membedakan antara para penumpang dari tanah air yang sebagian besar tenaga kerja wanita dengan penumpang kulit putih atau warga arab. Para pramugari Qatar terlihat berusaha memberikan pelayanan sama. Meski dalam penerbangan kami pergi pulang banyak sekali tenaga kerja wanita juga menjadi penumpang. Ini membuat kami sangat salut.

Menu makanannya sesuai dengan selera kami. Kecuali rute penerbangan pertama Frankfurt – Doha. Mungkin karena sebagian besar penumpangnya orang Jerman, maka rasa makanannya pun disesuaikan dengan lidah mereka. Ada paella dan mie goreng a la barat. Sayangnya kami nggak doyan. Sehingga meminta roti. Makanan ringan dan minuman datang silih berganti. Dijamin tak bakal kelaparan selama terbang.

Bandara internasional Doha termasuk kecil. Tiba kemari, kami tak menggunakan belalai. Melainkan diangkut dengan bus. Hawa panas segera kami rasakan di luar pesawat. Saat akan naik pesawat pun kami musti naik bus kembali. Sekali lagi ada pemeriksaan barang bawaan di sini. Namun tak terlalu ketat. Pekerja bandara sebagian besar orang asing. Banyak sekali pekerja berwajah asia. Bagi mereka yang memiliki balita, bisa memakai baby stroller yang banyak sekali tersedia. Jadi tak perlu repot menggendong anak kesana-kemari.

Karena kecil, tak banyak yang bisa dilakukan disini. Di lantai bawah ada kompleks kecil toko penjual barang-barang duty free. Yang dijual standar bandara : parfum, coklat, mainan anak, minuman keras, perhiasan. Tengah malam, banyak juga mereka berbelanja atau sekedar melihat-lihat disana. Di lantai atas ada sebuah kafe luas. Ruang tunggu berada di lantai dasar dan atas. Ada juga tempat khusus untuk menggunakan fasilitas internet di lantai atas. Waktu transit tiga jam sama sekali tak membosankan dan tak terasa lama.

9 Comments

  • sherly carolina

    waahh..
    senangnya bisa jalan2 ke luar ngri..:)

    ka,kira2 perlu budget berapa ya untuk liburan ke eropa khususnya swiss..??

    mohon informasinya..
    thx before..

  • ira

    hi sherly.. salam kenal. klo soal budget menurut kami, tergantung standar sherly. klo kami pake batas bawah. hehe.

    yang perlu diperhatikan adl. tiket pesawat pp, lama perjalanan, standar penginapan yg dipilih, mau kemana aja dan pake transportasi apa, serta biaya makan dan belanja selama di tempat wisata. kalo menurut kami, swiss termasuk negara mahal. biaya akomodasi kesana (penginapan, makan) bisa 2-3 kali lipat dr jerman.

    klo butuh info lagi, kontak aja lewat email kami di halaman about…:)

  • Tri Setyo Wijanarko

    Wah pake standar bawah tapi naiknya Qatar Airways ne mbak, maskapai bintang 5 euy jadi wajar aja kalo pelayanannya sangat-sangat memuaskan.. Setau saya sih airlines dari Timur Tengah (Etihad, Qatar, dan Emirates) emang pelayanannya TOP. Kalo mau nggak bosen jalan2 di bandara kenapa nggak naik Emirates aja yang transit di Dubai, bandaranya kan jauh lebih mewah daripada di Doha..

    Emang kalo tiketnya Lufthansa dari Frankurt ke Jakarta transit di Singapore lebih mahal ya daripada Qatar?

  • ira

    hehehhehe, sebab harga termurah yg kami dapatkan ya dari qatar air itu, mas. lufthansa sedikit lebih mahal. tapi kami prefer ke penerbangan timur tengah, karena makanannya halal. gak perlu ekstra lagi pesan muslim meal. Emirates saat itu lagi mahal-mahalnya. Bisa beda 300 euro per tiket….

Leave a Reply

%d bloggers like this: