Penginapan di Kroasia

funky-hostel-zagrebMenginap di tiga kota dalam tiga malam selama di kroasia serunya sudah dimulai saat kami mulai mencari apartemen. Karena perginya beramai-ramai, masing-masing punya standar sendiri tentang kenyamanan. Semua diputuskan bersama. Saat itu, Emak kebagian tugas mencari penginapan. Murah, juga menjadi salah satu acuan pencarian.

Sebelumnya, banyak orang bilang bahwa Kroasia destinasi wisata murah. Mungkin standar orang Jerman begitu. Kami sendiri awalnya belum tahu semurah apa. Setelah beberapa lama melakukan riset dan pencarian, ternyata harganya memang relatif murah, tapi pilihannya tak banyak. Terutama untuk hostel dan hostel. Jka ingin benar-benar dapat harga murah, mesti pesan jauh-jauh hari sebelumnya. Alternatif lain adalah apartemen. Milik pribadi yang disewakan pada pengunjung.

Di Pula, kami dapat satu apartemen nyaman. Cukup buat bertujuh. Terdiri dari 3 kamar tidur, satu kamar mandi, ruang makan dan dapur dengan peralatan lengkap. Namun kami tak menggunakan peralatannya, khawatir bekas dipakai untuk memasak bahan tak halal. Jika ingin menggunakan pemanas, bisa nambah 10 euro per malam. Kami tak menerima tawaran pemanas.

Di Rijeka, apartemen kami lokasinya sektar 15 km dari pusat kota. Di dalam kota semuanya bertarif terlalu tinggi buat kami. Ada alternatif lebih murah. Namun terletak jauh di pedalaman Pulau Krk. Kami pikir tak praktis dan terlalu jauh sebab kami tak berniat menjelajah daerah tersebut.

Nah, yang di Zagreb ini paling seru. Kami pesan tempat di sebuah hostel. Awalnya, susah sekali menemukannya. Alamatnya jelas, tapi kami bingung dengan penomorannya. Sempat mondar-mandir di jalan besar, akhirnya bapak-bapak berinisiaif turun, mencari alamatnya sambil jalan kaki. Alhamdulillah, tak terlalu lama, mereka kembali membawa kabar gembira. Ternyata ia berada di satu sisi jalan. Walau tulisan hostel terpampang besar, jika tak benar-benar memperhatikan, bisa terlewat oleh pandangan. Ruang resepsionisnya berada di lantai dasar sebuah gedung. Dekat sebuah restoran, spa dan sepertinya sebuah pub malam. Di malam hari, anak-anak muda wangi, berdandan seksi keluar masuk satu pintu. Musik keras terdengar hingga keluar.

Kamar-kamar hostel terletak di lantai atas. Menempati satu lantai luas. Baru masuk kami langsung bengong. Cahayanya temaram dengan warna-warna aneh seperti dalam disko. Kamar-kamarnya juga unik. Setiap kamar punya nama kota-kota besar di dunia. Kami kebagian kamar New York. Dikelilingi kaca, kami merasa dalam akuarium. Tempat tidurnya minggir ke tepian. Menyisakan ruang kosong luas di tengah. Tapi di sana ada pusat colokan. Jadi kami berkumpul di tengah buat mengisi baterai gadget masing-masing. Serunya lagi, kami orang Indonesia pertama yang menginap di hostel funky tersebut. hurrra…..

One Comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: