Perdana Yang Luar Biasa Bersama Ryanair

ryanair di bandara bremen

Penerbangan perdana dengan maskapai Irlandia ini memang luar biasa. Betapa tidak. Kami telah memesan tiket Bremen – Kaunas pp untuk liburan musim gugur tahun ini. Namun baik pergi maupun pulang, tak satupun kami sampai ke tujuan sesuai dengan yang tertera di tiket kami.

Penerbangan pertama, rute Bremen – Kaunas (Lithuania), berakhir di Riga (Latvia). Cuaca di Kaunas sangat berkabut dan berawan sangat rendah. Jalur pendaratan sama sekali tak terlihat dari pesawat terbang.

Terbang dengan pesawat Ryanair sendiri sebenarnya tak ada masalah menurut kami. Pesawat kami terbang tepat waktu dari Bremen. Badan pesawat tampak terawat dari luar. Interiornya pun serupa dengan pesawat milik penerbangan murah lainnya. Meski bagian luar tempat penyimpan barang penuh dengan iklan. Dan kami bisa memilih tempat duduk sendiri. Seperti naik bus tanpa reservasi tempat duduk. Jadi jika ingin duduk berdekatan, baiknya mengantri lebih awal untuk masuk ke dalam pesawat.

Pulangnya, kami mestinya terbang dari Kaunas kembali ke Bremen. Pagi-pagi saat akan menuju bandara, terjadi badai dengan angin kencang disertai hujan bercampur salju. Sempat cemas, kami masih berharap, ada pesawat pengangkut kami kembali ke tempat tujuan.

Harapan tinggallah harapan. Hingga jadwal pesawat lepas landas tiba, pesawat yang dinanti tak kunjung tiba. Badai tetap saja menerjang bumi Kaunas. Dan kecemasan kami terbukti. Kasus serupa dengan ketika kami berangkat dulu terjadi lagi. Pesawat yang bakal kami tumpangi tak mendarat di Kaunas, melainkan dialihkan ke Riga.

Penumpang lain mulai tak sabar. Sebagian besar langsung mendatangi petugas. Satu dua terlihat sangat emosi, namun terkendali. Kami pasrah. Awalnya ada kabar akan ada bus pengangkut kami dari  Kaunas ke Riga. Belakangan, diralat. Kami harus mengambil kembali bagasi di lantai kedatangan. Lalu mendatangi kantor informasi untuk mendapatkan kejelasan nasib masing-masing.

Ada dua pilihan bagi kami saat itu (Rabu sore). Menunggu pesawat menuju Bremen di hari Sabtu. Atau naik pesawat berikutnya menuju Frankfurt (Hahn) pukul sepuluh malam harinya.

Kami pilih kedua. Banyak pertimbangannya. Pertama, atraksi-atraksi wisata Kaunas tlah usai kami jelajahi. Kalau ingin memperlama liburan, tak bakal nikmat di tengah cuaca yang dingin dan hampir selalu hujan begini. Sementara, Bapak juga mesti kembali bekerja. Memang ada kemungkinan cutinya bisa diperpanjang, tapi akan lebih baik jika Bapak kembali ke tempat kerja sesuai jadwal. Walau capek harus menunggu hingga nyaris tengah malam di bandara kecil dingin Kaunas, kami putuskan kembali ke Jerman secepatnya. Untunglah, karena kami punya bayi, kami lebih diutamakan dari penumpang lain. Sehingga tiket pengganti kami langsung OK.

Pihak Ryanair juga membagikan selebaran, berisi aturan Uni Eropa tentang hak-hak penumpang pesawat. Kami bisa klaim secara tertulis kepada pihak Ryanair.

Syukurlah penerbangan ke Franfurt (Hahn) tepat waktu. Sempat terjadi turbulensi kecil di udara. Namun semua berjalan sesuai harapan. tak lama, ada bus penumpang menuju Cologne, dan disambung berkereta api menuju Duren.

Mungkin jika dipikir, sungguh sebuah pengalaman menjengkelkan. Namun, kami maklum juga jika alasannya keselamatan. Bukankah itu yang lebih utama bagi siapa saja? Klaim terhadap pihak Ryanair, tentu saja tetap akan kami lakukan.

5 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: