Salah satu alasan saya masih betah menggunakan media sosial, selain untuk silaturahmi, juga karena dari sana saya beberapa kali menerima tawaran menulis. Baik langsung maupun tak langsung. Kadang ada teman editor menghubungi lewat mesej. Minta dikirimi artikel. Atau kadang ada yang tiba-tiba mengenalkan saya ke editor suatu media. Yang kemudian saya tawarin atau kirimi artikel, terus dimuat.
Setelah jalan-jalan, biasanya saya pajang fotonya di akun media sosial. Tak banyak. Hanya satu atau dua per destinasi. Di blog foto saya pasang sebagai pendamping artikel. Pun tak banyak. Satu dua saja. Kalau kebanyakan malah khawatir ada yang menyalahgunakan.*ge-er*
Nah saat masang foto di media sosial, saya pasang yang menurut saya bagus. Foto narsis (foto diri atau keluarga) juga yang latar belakangnya cantik. Harapannya sih, ada teman editor ngelirik. hehehehe.
Oh ya, foto-foto pendukung artikel perjalanan itu sangat penting nilainya. Jika kirim artikel ke media, seyogyanya dilengkapi foto. Memang ada media membeli artikel dan foto secara terpisah. Akan tetapi jarang yang seperti ini. Umumnya, artikel dibayar satu paket dengan foto. Pengalaman pribadi, pernah artikel saya tak jadi dimuat gegara foto dianggap kurang bagus. Pernah juga kudu mengulang motret ke destinasi yang saya tulis. Untung dekat rumah. So selain menulis, menghasilkan foto bagus juga penting agar tulisan bisa dimuat di media cetak.
Alhamdulillah beberapa kali pancingan ini berhasil. Tak lama setelah majang foto, ada teman editor colek-colek. Minta dibuatkan artikel. Ada pula yang teman yang memforwardkan ke editor kenalannya. Padahal saya jarang tag siapa-siapa. Sebab banyak orang tak suka di-tag tanpa izin.
Personal branding lewat foto ini menurut saya mudah dan murah. Tinggal unggah foto di dinding pribadi, toh. Namun jangan lupa memberi caption menarik. Kadang orang tertarik bukan pada fotonya. Melainkan pada kisah unik di balik foto tersebut.
Setelah dimuat, saya unggah pula foto-foto artikel di media cetak tersebut. Selain untuk data pribadi, juga sebagai portofolio. Sebagai referensi bagi editor yang mau memberi kesempatan menulis.
Okeeee…. masang foto ya. Siiip *paling seneng kalo majang foto :p
Tengkiyu mbak Ira :-*
Tips yang ok, dan menghasilkan hasil.