Sejak Adik berusia 3 tahunan, keluarga pelancong mulai mencoba kemping sekeluarga. Setelah itu, setidaknya setahun sekali kami kemping. Tujuan kami masih di negeri-negeri dekat Jerman. Di Jerman sendiri kami belum pernah kemping.
Di Indonesia, Emak pernah beberapa kali kemping. Dimulai dengan Persami waktu SD, SMP, dan SMA. Emak lupa pakai tenda apa kami waktu itu. Yang Emak ingat waktu kemping bersama saat acara pendadaran kuliah. Pakai tenda gede banget. Tenda tentara.
Saat pertama akan pergi berkemah di Cote d’Azur seminggu lamanya, kami membeli sebuah tenda besar. Berkapasitas 4 orang. Satu tenda dengan dua kabin tidur di bagian dalamnya. Kabinnya bisa digabung jadi satu kabin luas. Cukup buat berempat. Selain kabin tidur, tenda sepanjang kira-kira lima meter ini lumayan luas bagian dalamnya. Orang bisa berdiri tegak karena tingginya sekitar 2 meter.
Di dalamnya, di luar kabin tidur, bisa dipakai sembahyang bareng 4-5 orang dewasa. Kabin tidurnya tidak tembus air ketika berembun dini hari. Karena dalamnya luas, kalau di luar sedang cuaca buruk, kami bisa masak di dalam tenda. Ketebalan tembus airnya 3000 mm. Beratnya 17 kg.
Sayangnya tenda seperti ini butuh waktu relatif lama memasangnya. Bisa dipasang satu orang yang sudah berpengalaman. Akan tetapi, sebaiknya dipasang dua orang. Sebelum pergi kemping, Bapak sudah belajar memasangnya terlebih dahulu bersama seorang teman. Berdua, butuh waktu hampir sejam lama, sampai ia berdiri tegak.
Tenda ditata dalam keadaan tidur. Rangka dipasang satu-satu. Ada tiga warna berbeda. Sehingga memudahkan kita memasang. Setelah rangga diberdirikan, tarik tali-tali penyangga, dan pasang pasaknya ke dalam tanah. Membongkarnya butuh waktu lebih lama. Karena biasanya di pagi hari embun membasahi permukaan tenda. Kami tunggu matahari mengeringkan. Kalau tidak, kami lap permukaannya. Paling nggak enak kalau pas bongkar tenda ketika hari hujan. Tenda terpaksa dilipat dalam keadaan basah bagian luarnya. Sampai di rumah kudu segera dibuka dan dikeringkan. Biar gak gampang berjamur dan karatan.
Kali kedua beli tenda, kami tertarik karena ini tenda cepat. Tenda 5 menit. Karena masangnya memang butuh waktu singkat. Membongkarnya pun tak butuh waktu lama. Tendanya kecil dan pendek. Ukurannya sekitar 2 m x 2 m. Buat tiga orang saja. Akan tetapi karena tubuh kami langsing-langsing, bisalah buat berempat. hehe. Pertama makai tenda ini ketika kami kemah di Amsterdam. Kemah akhir minggu alias dua malam. Saat itu musim panas. Akan tetapi cuaca dihinggapi hujan dan angin kencang. Tenda ini relatif kuat kena terpaaan angin. Kekuatan tembus airnya juga 3000 mm.
Sayangnya tenda ini cuma selapis. Bagian dalamnya tidak ada lapisan khusus lagi. Air embun tembus di pagi hari. Kasihan yang tidurnya di pinggir. Jadi ketetesan air embun yang mengumpul. Kalau cuma dipakai berdua dan di musim panas, tenda ini nyaman-nyaman saja.
Berencana melakukan perjalanan kemping panjang di musim panas ini, kami membeli tenda ketiga. Ukurannya sedikit lebih besar dibanding tenda kedua. Beratnya sekitar 5 kg. Kekuatan ditembus air hanya 2000 mm. Akan tetapi dia memiliki dua lapis. Sudah kami jajal pasang. Butuh 15 menit pasang, 20 menit bongkar. Cocok buat perjalanan panjang dengan berganti-ganti tempat kemping hampir setiap hari nantinya.
Tenda-tenda yang banyak dijual di pasaran biasanya tenda-tenda untuk acara kemping singkat. Atau biasanya orang Jerman memakai tenda jika mau menonton acara rock yang diadakan beberapa hari. Kualitasnya pun standar. Tidak bisa digunakan di cuaca terlalu ekstrem. Tenda-tenda khusus bisa didapatkan di toko khusus barang-barang outdoor. Ada satu toko yang suka kami kunjungi di KΓΆln, Globetrotter. Tak hanya berbagai macam tenda, namun juga aneka perlengkapan outdoor lainnya. Seperti untuk olah raga sepeda, kano, menyelam, dsb. Kalau ke sini mupeng aja bawaannya. Andaikan bisa berpetualang setiap hari. π
Aku suka tenda pertama, tapi kok yo 17 Kg, naik gunung isok isok isok boyok en, durung gowo bekal. Nek tendo iki, cocok kanggo camping sing nggak usak nanjak.
Iyo mbak, nek tenda cilik sing satu lapis trus gampang masange, biasane sik kademen,ngembun. koncoku tahu, tendo e ambyukkk gegara angine nggebesss.
Nek nang Indonesia aku gawe sing merk Lafuma, kanggo 4 orang, 2 lapis dan gampang gawene, werno kuning, biyen regane 700rb. Poleh kangen Kemping:)
Mbak Ira, bagaimana dengan izin mendirikan tenda di Eropa? katanya ketat ya dan harus ada izin khusus atau harus didirikan di kawasan khusus. Benar begitu?
@Emak Mbolang: Yup, tenda pertama itu emang gak cocok kalau buat naik gunung dan kudu nggotong tendanya sendiri. Cocoknya tenda yang lebih kecil dan ringan, yah. Tenda gede itu emang untuk kemping nyaman. Bawa mobil sampai tempat kempingnya. Trus di sana bawa kasur angin pula. π
@Cek Yan: kalau soal itu, in shaa Allah aku memang mau menuliskan tentang serba-serbi kemping di Eropa. Ditunggu cerita selanjutnya, ya! π
tenda kecilnya imut tuh, biasanya cuma liat tenda pramuka klo anak-anak kemah di sekolah hehehe
@Mas Priyo: Yup, imut dan ringan, Mas. Mudah bawa dan masangnya.
Suka tenda keluarganya. Besaaaar. Bisa berdiri pula ya. Belum pernah punya dan beli tenda untuk camping di alam. Punyanya tenda mainan, punya anakku. Yang kalo kesenggol dikit langsung doyong. Gambarnya princess :)))
Ngarep suatu saat bojoku mau diajak campingan, dan beli tenda keluarga seperti mbak Ira.
Tendanya yang pertama itu cakeeeep….
@Mbak Katerina: kalau tenda anak-anak kali gak pakai tali dan pasak ya, Mbak. Makanya langsung doyong. Sip…. semoga Mas Bojo mau diajak kemping bareng, Mbak…
@Mbak Dee An: he-eh. Aku beli yang harganya relatif murah, Mbak. Alhamdulillah awet. Asal ngerawatnya bener ajah.
jadi inget dulu pernah punya tenda rumah-rumahan pas masih kecil bikin tenda di belakang rumah.. seru yaa liburannyaa mba..
@@Primastuti: Yoi, seru banget Ma. Maen tenda2an kayak gini. Sama, aku pas kecil juga main rumah2an dari kardus bekas. π
[…] praktis, kami bawa tenda kecil. Tak bawa kasur untuk menciptakan ruang di dalamnya. Ukuran tendanya 2,2 x 2,1 meter persegi. Cukup […]
Seru sekali ya Mbak kemping bersama keluarga. Sudah lama pengin beli tenda kecil sebab selama ini Aim suka sekali kalau diajak main tenda-tendaan dari selimut.
@Mas Ihwan: Bener banget. Anak-anak senang sekali kegiatan berbau petualangan seperti ini. Seru.
Tenda 5 menit huooo… Tapi kalau aku yang opasang, bisa 5 menit gak ya haha
@Zahra: aku juga belum pernah belajar masang tenda sendiri, Zahra. π