oleh Feronica Luttmer
Di sekitar kota tua ini banyak sekali tempat yang dapat kami kunjungi hanya saja kita tidak banyak memotret obyek yang ada. Kami jalan mengelilingi jalan ksatriaan, dimana terdapat banyak tempat yang menarik dan tidak terlupakan. Kami membawa video kamera tapi kami lupa baterinya tak diisi huuhuhu. Udah gitu ketika kami mengelilingi Grossmeisterpalast (Istana) kamera sempat jatuh, sehingga hasil fotonya jadi tidak begitu bagus. Kami keliling jalan kaki keliling kota tua Rhodos dan melihat:
1. Elefterias Tor , pintu gerbang ini di kenal sebagai pintu gerbang kemerdekaan.
Pintu ini oleh Negara Italia di bongkar untuk dapat di lalui oleh kendaraan.
2. Aphroditetempels, di sini hanya terdapat beberapa reruntuhan tiang dan tembok dasar yang dapat kita lihat.
3. Mesjid Sulaiman, Mesjid ini berdiri 1808 dapat kita lihat dari luar.
4. Menara jam, menara ini di bangun 1851 oleh yayasan dari putra Hafiz Ahmed Agha.
Di kota baru, obyek wisata yang kami kunjungi :
– Monte Smith, bukit yang terdapat di dekat kota Rhodos. Dimana di bukit ini terdapat reruntuhan tiang dari Kuil Apollon-Pythios.
– Pelabuhan Mandraki, Pelabuhan ini di kenal sebagai pelabuhan perang. Di kiri kanan pelabuhan ini terdapat tiang di mana terdapat patung rusa jantan dan rusa betina yang merupakan lambang dari kota Rhodos. Di sekitar pelabuhan ini banyak sekali penjual souvenir.
– Dari pelabuhan inilah kami menyebarang ke pulau Symi. Kita mengambil wisata ke pulau ini hanya 1 hari. Kebetulan cuaca sangat bagus. Sebenarnya kita juga dapat dari Rhodos wisata ke Turki, tapi aku butuh visa untuk mengunjunginya.
Pulau Symi dapat di tempuh dengan waktu 2 jam dari Rhodos. Sebelum ke pusat kotanya, perahu kami berhenti selama 1 jam untuk mengunjungi Biara terkenal Moni Panormitis.
Di sini Santo Michael di sucikan dan terdapat museum serta di sekitar sini juga toko roti kecil.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, perahu berhenti di pelabuhan Symi. Kita berjalan keliling dan makan siang di kota Symi ini selama 3 jam. Setelah itu kita balik lagi ke Rhodos.
Thermes Kallithea ( tempat permandian air panas), tempat permandian termahal ini di bangun oleh kekuasaan Italia pada perang dunia pertama. Sekarang hanyalah tinggal reruntuhannya saja. Kita dapat masuk keliling melihatnya. Di sini kita masih dapat juga berenang di mana ada tempat berenang yang di isi langsung oleh air laut.
Faliraki, dulunya merupakan desa nelayan. Kami waktu dari Kallithea tempat kita menginap mau ke tempat ini menunggu bis lama sekali. Waktu kita menunggu ternyata ada 1 pasangan juga dari Jerman menanyakan kita mau ke mana. Akhirnya karena tujuan kita sama. Kita naik taksi bersama dan berbagi bayarnya hahahaha…
Di pantai ini kita melihat banyak sekali orang yang sedang bermain dengan kite-surfing. Anginnya memang waktu itu mendukung sekali. Baliknya kami naik bis.
Anthony Quin Bay, Teluk ini dinamakan Anthony Quin karena dia terkenal di dunia perfilman waktu bermain film „Alexis Sorbas“ di teluk ini.
Moni Tsambika, biara kesusteran ini terletak di atas batu karang. Kita harus menaiki banyak sekali tangga yang tidak dapat aku hitung, lumayan juga aku sampai terengah-engah. Pemandangan dari atas sangat menakjubkan. Tidak rugi naik ke atas walaupun capai dan pada waktu turun balik ke mobil, tangki bensin mobil kita di sedot sama orang sana. Untungnya kita masih bisa setir balik dan sampai ketemu pom bensin. Kalau tidak kita harus dorong tuh mobil.
Dari atas ini kita dapat melihat ke pantai Tsambika.
Epta Piges, Lembah 7 mata air. Kita tidak menemukan atau melihat mata airnya, yang hanya adalah sungai kecil yang menggalir serta lorong air yang kita tidak dapat lalui karena gelap banget serta kita tidak membawa lampu senter.
Katanya di sini juga tedapat lembah kupu-kupu, tapi kita juga tidak melihat kupu-kupunya. Mungkin kupu-kupunya belum keluar waktu kita ke sana, alias belum musimnya kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Kita melihat kolam kecilnya yang airnya berwarna bagus sekali.
Agios Nikolaos, Biara gereja kecil yang berasal dari abad pertengahan ini merupakan salah satu biara yang terbagus di pulau ini. Banyak sekali yang mengujungi biara gereja keci ini.
Kamiros, daerah ini bagus sekali . Di sini kita dapat menemukan sisa reruntuhan Kota. Kota ini runtuh karena gempa bumi dan kota ini di tinggalkan. Kita dapat masuk dan melihat keliling reruntuhan kota ini.
Lindos, daerah ini rumah-rumahnya bertembok putih dan di atas desa ini terdapat benteng.
Di dalam benteng ini terdapat Akropolis Lindos. Di sepanjang jalan ke atas menuju ke Akropolis ini terdapat sekali hasil rajutan tangan penduduk lindos. Bagi mereka yang tidak ingin jalan kaki ke atas dapat juga naik keledai.
Waktu kami mau masuk ke Akropolis ternyata waktunya tidak tepat. Mereka sedang beristirahat makan siang jadi tempat tersebut di tutup. Di dalam benteng ini terdapat reruntuhan kuil.
Lindos juga terdapat pantai yang airnya bening banget. Kita dapat berenang juga di sana, walau boleh di bilang airnya tidak begitu hangat sekitar 20 derajat celcius. Tapi air yang sangat jernih itu sangat menggoda sekali.
Inilah cerita kami waktu mengujungi pulau Rhodos selama 2 minggu semoga saja keterangan ini sangat berguna, bagi yang mau berkunjung ke pulau Rhodos.
(15 – 29 April 2004)
[…] (Bersambung) […]