Pusing-Pusing di Singapura

SM-281214Punya dua hari di Singapura enaknya ngapain? Biasanya orang ke Merlion Park dan Jalan Orchard. Keluarga pelancong tidak. kami milih pusing-pusing di beberapa kampung terkenal di Singapura.

Sebelum menuju negeri Singa, Emak tak punya bekal info cukup. Itu baru kami pikirkan setelah sampai di sana. Nyampe Changi, kami keliling naik tram gratisan antar terminal. Lalu nyoba beberapa kafe dan tempat makan berlabel halal. Waktu nemu kedai penganan serba duren, eh udah kenyang.

Transportasi Singapura emang nyaman banget. Semuanya on time. Dan menjangkau banyak tempat. Tapi larangannya banyak banget. Termasuk larangan nggak boleh bawa duren di dalam tram. Untungnya di dekat penginapan kami banyak penjual duren. Mayan, bisa incip-incip dikit.

Setelah mempelajari tiga peta wisata yang kami ambil di bandara, Emak putuskan kita keliling kampung saja. Mulai dari Kampong Glam, Little India, dan Chinatown. Ketiganya punya kekhasan tersendiri.

Kampong Glam deket Little India. Bisa jalan kaki. Kalau Kampong Glam merupakan kampunng Melayu. Di daerah tersebut banyak rumah makan halal masakan India dan beberapa resto Minang. Pas nyoba makan soto padang di depan masjid Sultan, rasanya enak juga. Masjid Sultan sendiri adalah landmark Kampong Glam. Ramai banget oleh turis.

Masuk Little India, Emak jadi bisa ngira-ira bagaimana suasana India asli. Crowded, full music, bau-baunya campuran antara wangi bunga dan kari. Tapi ini kampung colourful banget deh. Sangat menarik dikunjungi ketika berada di sini.

Nah kalau Chinatown juga sangat ramai. Oleh para turis. Belanja suvenir di sini lebih murah dibanding Kampong Glam. Banyak pernak-pernik lucu. Embak danAdik minta dibelikan gaun model China gitu. Setelah keliling, nemu yang paling murah, penjualnya berwajah India.

Alhamdulillah anak-anak juga suka keliling dari kampung ke kampung kayak gini. 🙂 Emak juga hepi. karena artikel tentangnya dimuat di Suara Merdeka Minggu, 28 Desember 2014.

 

Leave a Reply

%d bloggers like this: