Dibanding di Jerman, mencari makanan halal di Helsinki lebih sulit. Saya pikir, ini karena jumlah muslim di negeri ini juga jauh lebih sedikit. Sesuai hukum pasar, jika permintaan sedikit, penawaran juga tak banyak. Namun dibilang susah sekali juga tidak.
Sebelumnya kami mencari informasi dahulu lewat internet. Kami temukan beberapa informasi dan referensi dari sana. Salah satu yang lumayan lengkap berasal dari kementrian luar negeri Malaysia. Memuat sejumlah restauran penyedia makanan halal dan mesjid di sini : http://www.kln.gov.my/web/fin_helsinki/n2008/-/asset_publisher/ME2g/blog/finland-:-restaurants-and-mosques-in-helsinki;jsessionid=0C4721D4C4304439BDCB41D8170379AA?redirect=%2Fweb%2Ffin_helsinki%2Fn2008
Selama berada di Helsinki, kami lebih banyak memasak sendiri di hostel. Alhamdulillah disana telah tersedia fasilitas dapur. Beberapa alat makannya kami bawa sendiri dari rumah. Dengan demikian, kami bisa berhemat banyak. Harga makanan di Helsinki sangat mahal. Makan berempat menghabiskan setidaknya 30 euro sekali makan.
Dua kali kami makan di luar. Sebab saat bertepatan dengan waktu makan siang, kami masih dalam perjalanan. Keduanya kami lakukan di tempat yang sama, yakni Ravintola Habibi. Sebenarnya tidak sengaja mengulangi makan disana. Untuk kedua kalinya mulanya kami ingin makan di Singapore Hot Wok, sebuah kedai makan di mall bernama Kamppi. Namun melihat porsi tak terlalu banyak serta harga relatif mahal dibanding Habibi, kami putuskan makan lagi di sana. Apalagi rasanya sudah teruji di lidah.
Pertama kali datang, kami berdua memesan dada ayam dipanggang dengan keju dan buah zaitun. Awalnya kami tak tahu jika diperbolehkan memilih antara nasi, cous-cous atau kentang goreng. Kami memilih nasi saja. Ayam dan nasinya dihidangkan bersama salat, sayuran rebus dan saus yoghurt. Porsinya tak terlalu mengenyangkan menurut ukuran Bapak.
Besoknya, Emak mencoba ikan salmon bakar. kali ini, kami memasangkannya dengan cous-cous dan kentang goreng. Ikan salmonnya disajikan dengan saus tomat. Rasanya enak. Namun belum mampu mengalahkan kelezatan ayam keju dan buah zaitun