Ke Austria ke musim dingin, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi salah satu dari ratusan resor musim dingin. Pegunungan Alpen hampir selalu bersalju jika cuaca mendingin. Beda dengan bagian lebih utara yang kadang-kadang dapat dingin doang di musim dingin, salju kagak. Pilihan tepat. Sebab Pegunungan Eifel tak bersalju di liburan natal. Bapak dengan bangga pamer ke teman-teman kantornya. “Kami dong, liburan ke Austria. Ngeliat salju sampai eneg,” begitu kira-kira redaksi pamernya.
Pada saat berangkat, dalam perjalanan dari Salzburg menuju Klagenfurt, kami sudah melewati satu daerah pusat olah raga musim dingin. Emak lupa nama daerah. Kalau tak salah julukannya Katzi. Melihat orang-orang antuasias mengantri naik gondola dan lift ski, lalu meluncur deras dari punggung bukit atau gunung, rasanya bikin iri. Seketika pengen bisa main ski. Apa daya tangan tak sampai.
Sehari jelang natal, Mas Riza mengusulkan kami pergi ke Nassfeld, resor ski di daerah perbatasan Italia-Austria. Profesor beliau, setiap tahun berlibur kesana. Tempat favorit seorang profesor membuat rasa penasaran kami memuncak. Seperti apa sih penampakannya? Menurut informasi di internet, di sana ada juga tempat maen schlitten/rodeln alias seluncuran salju gratisan. Nah, jadi tambah menarik, nih.
Tak sampai sejam kemudian kami, dua keluarga pelancong, sudah menginjakkan kaki di bumi Nassfeld. Ternyata dekat sekali dengan Italia. Emak pengennya langsung tembus saja ke negara tetangga. Ramai sekali. Parkiran luasnya dipenuhi kendaraan empat roda. Punggung bukit tempat seluncuran ski dan snowboard-nya tinggi tinggi sekali. Ngeri sekali melihat anak-anak kecil sudah pandai main ski. “Ini emaknya dulu ngidam apa, ya?” pikir Emak diam-diam sambil iri tanda tak mampu.
Tapi, kami datang di tempat salah. Tempat main seluncuran salju, satu-satunya olah raga musim dingin yang kami bisa, salah satunya terletak di Rattendorf. Lima menitan dari Nassfeld.
Di Rattendorf, tak ada mobil sama sekali di parkiran. Horeeee… sepi! Awalnya agak-agak spuki. Apalagi pohon-pohon dan tanaman perdu mengalami kebekuan. Untung hawa hari itu tak terlalu dingin.
Rodelbahn atau trek seluncuran Rattendorf nyatanya adalah satu jalan mobil yang jarang-jarang dilewati. Lalu ditutupi salju tebal, dipres agar licin, bisa dipakai seluncur. Panjangnya sekitar 2 km. Saat itu yang tertutup salju hanya setengahnya saja. Salju terakhir ada dekat warung kecil.
Demikianlah, kami jalan menyeret kereta salju sampai warung. Lalu dunia jadi milik kedua keluarga pelancong. Kami meluncur, balapan, teriak-teriak sampai serak, tak ada yang melarang. Satu dua kali mobil atau orang lewat. Sekedar jalan atau main seluncuran juga. Terakhir, kami meluncur dari ujung hingga ujung trek. Keluarga pelancong duduk berempat di atas satu schlitten. Adik Emak pangku. Hampir sampai ujung, salju tebal tak cukup padat. Kereta terhenti mendadak. Kami berempat jatuh di atas salju.
Sudah bosan perosotan di Rattendorf, kami belum mau pulang. Dalam perjalanan menuju Nassfeld tadi, kami perhatikan ada tempat main ski kecil. Kami mau ke situ. Emak masih hafal tikungan masuknya. Tapi tak tahu jalan menuju tempat tersebut. Kami ikuti jalur menuju perbukitan. Sebelum akhirnya sadar, salah jalan. Balik lagi, kami kembali ke jalan besar. Tapi masih penasaran. Minta Bapak putar setir, coba cari jalan yang kira-kira jadi penghubung. Alhamdulillah feeling kali ini benar. Kami temukan jalan kecil lewat daerah perumahan menuju ke lift ski. Nama daerahnya adalah Feistritz, cabang dari resor ski Dreilaendereck.
Pukul empat sore kurang dikit, tempat ini suhha sepi. Pasti karena malam ini malam kudus. Cuma kami saja yang masih semangat perosotan. Karena daerah main ski, asyik sangat seluncuran di sini. Saljunya padat sempurna. Licin dan terjal. Susah berjalan kaki ke arah punggung bukit tanpa lift. Tapi kami senang sekali walau hanya setengah jam-an seluncuran di sini. Banyak hal bisa membuat kita bahagia meski belum bisa meluncur di atas papan ski.
Woooo…woooo serunyaaa maenan salju.. aku kapan yo?? O_o
Austria… duuhhh mupeng banget dah mbak… :))
he-eh, Austria karo Swiss kudu masuk daftar kunjungan, Mbak.. Cakep poll pemandangane… 🙂