Di bulan Januari-Februari tahun ini, salju bertahan lumayan lama di Peguunungan Eifel. Ia turun hingga berhari-hari. Ketika itu, hampir semua resor ski di Pegunungan Eifel buka. Termasuk resor ski Ovifat di Belgia.
Kami sambut semua dengan bahagia. Menemukan kegiatan menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga di musim dingin adalah sebuah angin segar. Tak hanya keluarga pelancong. Beberapa teman pun kami tulari semangat ber-outdoor activity ini.
Kami langsung mencari resor yang lebih dekat lagi. Di Pegunungan Eifel yang masih masuk wilayah negara bagian Nordrhein-Westfalen ada setidaknya dua resor musim dingin. Udenbreth dekat Monschau dan Weisser Stein Hellenthal. Keduanya berjarak tak sampai sejam dari rumah. Tarif meminjam peralatan ski juga standar.
Kali ini kami beramai-ramai ke sana. Bersepuluh tepatnya.
Daerah sini terlihat lebih dingin dibanding tempat tinggal keluarga pelancong. Kebekuan menemani jalanan dan pepohonan tak jauh dari resor ski. Sampai di sana, suhu menunjukkan – 7°C. Keluar dari mobil langsung menggigil. Anginnya membuat keadaan lebih parah. Entah minus berapa derajat lagi suhu yang kami rasakan pagi itu.
Persewaaan peralatan ski terletak di dekat sebuah restoran. Petugasnya santai. Tak menanyakan tinggi dan berat badan kami untuk menyetel papan ski. Papan ski baru punya standar keamanan. Dia punya setelan khusus buat sepatu ski. Jika pengguna terjatuh, maka papan ski akan otomatis lepas dari sepatu. Mengurangi resiko patah kaki saat kecelakaan. Petugas di Weisser Stein hanya menanyai ukuran sepatu kami. Lalu memilihkan ukuran papan ski yang sesuai. Paling ia cuma menyesuaikan setelah panjang sepatu ski yang dipinjam.
Sepatu ski Emak terasa lebih berat kali ini. tempat main skinya masih beratus meter dari tempat peminjaman. Sebenarnya jika sudah bisa, bisa meluncur dengan papan ski ke sana. Tapi karena belum mahir, Emak menggotong sendiri papan ski tersebut.
Resor ski satu ini kecil sangat. Cuma punya satu lift. Kontur lintasannya lebih lebar dan landai dibanding Wolfsschlucht. Cocok buat latihan dan pemula seperti kami. Bagian paling atas sangat landai. Enak buat latihan membuat pizza dan meluncur pelan sambil memperkuat kuda-kuda. Tak ada lift khusus buat latihan, tenaga kami banyak terluras untuk menggotong papan ski. Jadi kami meluncur pelan, lalu kembali ke bagian atas dengan menggotong papan tidak ringan tersebut. Dengan memakai sepatu ski berat itu pula. Akan tetapi pelatihan ini membawa hasil positif bagi kami semua. Embak sudah berani melauncur hingga lembah. Membeli karcis lift sendiri. Adik sudah berani meluncur beberapa meter dan membelokkan papan ski mini ynag dikendarainya. Bapak pun demikian. Perkembangan latihan beliau sungguh pesat. Emak berencana latihan turun sekali, lalu mencoba naik lift juga. Akan tetapi sampai bibir lembah, kaki gemetaran. Rasa takut ini masih belum bisa Emak atasi. Semoga musim dingin depan, ada kemajuan signifikan buat kami sekeluarga.