Rheinfall, Air Terjun Terbesar di Eropa (2)

(sambungan dari sini)

Mulanya kami tak tahu bahwa Rheinfall adalah air terjun terbesar di Eropa. Setelah kembali ke rumah dan mencari bahasan tentang air terjun, baru kami ketahui fakta tersebut. Perhitungan terbesar ternyata berdasarkan debit air yang lewat air terjun. Air terjun Dettifoss di Islandia dua kali lipat lebih tinggi, tapi debitnya hanya setengahnya. Tingginya 23 meter, dan lebarnya, tak hanya 30 meter. Melainkan hingga 150 meter. Rata-rata, setiap detik 373 meter kubik air mengalir dari ketinggian Rheinfall.

Tak terlalu jelas melihat air terjun dari dekat jalan kereta api, kami putuskan melihatnya dari kastil Laufen. Di bagian depan kastil berfungsi sebagai restoran. belakangnya adalah youth hostel. Akan tetapi penginapan tutup di musim dingin.

Karena tak membeli tiket, kami tak bisa turun ke bawah sana untuk melihat dari dekat. Pemandangan ke bawah sengaja ditutup dan dekat air terjun ada semak-semak lebat. Sulit melihat wujudnya air terjun secara utuh. Kami coba cara lain. Di sebelah gerbang kastil, ada jalan setapak ke stasiun kereta api mini. Stasiunnya sepi. Dari stasiun, tak terlihat jalan untuk mendekat ke arah air terjun. Dari sini, pandangan malah semakin tak jelas. Sebab pepeohonan makin rimbun saja.

Putus asa, Emak langsung kembali naik jalanan setapak ketika si Embak berteriak, ada satu jalan setapak lagi menuju bawah sana, ke tepi sungai. Jalan ini membawa kami menuju sebuah anjungan mini. Mungkin tempat perahu atau kapal motor mini mengangkut penumpang menuju satu pulau kecil tepat di dekat air terjun. Air terjunnya pun bisa dilihat lebih jelas. Kami lebih beruntung di sini. Tak banyak orang turun kemari. Hanya dua orang wanita ikut turun ketika kami akan pergi.

Kami berfoto bersama dan mencelupkan tangan sejenak di tepian sungai. Dingin pastinya. Anak-anak ingin bermain air lebih lama. akan tetapi, kami cepat-cepat beranjak. Kembali mendaki ke arah tempat parkir. Hari itu, perjalanan pulang masih panjang.